Tentang sebuah rasa, rasa yang tak pernah bisa aku mengerti, rasa yang membuatku seketika ingin melayang tinggi menembus awan sampai ke bintang, hinggaku petik satu untuknya ..
Rasanya inginku kembali mengulang saat-saat kubercanda ria bersamanya ...
Bersama dia, seseorang yang aku kagumi
Yang sekarang ada di ..."Ka ian!!"
Kuberlari pelan kearahnya, sejak kejadian kemarin aku sudah mulai berani menyapanya, bukan karena kuingin genit, modus, dan sebagainya. Tapi tentang sebuah rasa yang tak pernah ada
"Afwan ada apa ya??"
"Eemmm.. untuk yang kemarin, terimakasih ya:) "
Ian mengangkat sebelah alisnya seolah mengingat-ngingat kembali apa yang telah terjadi
"Dompet??"
Nayra hanya mengangguk mantap sambil tersenyum"Iya, kalau gak ada ka ian gak tau deh bakalan kaya mana nasib saya, soalnya ktp, atm, dan sebagainya semua ada disitu"
"Owh ... itu hanya kebetulan anna sedang lewat daerah situ, ketika anna pulang dari tepat bibi anna. Tak apa ukhti bukanlah setiap muslim harus saling tolong menolong, 'Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran"
"Al maidah ayat 2"
Ian sedikit tertegun melihatku yang hanya menjawab santai sambil tersenyum, namun ia mengalihkannya kearah pandangan lain
"Afwan ukhti, sebaiknya pembicaraannya kita sambung lagi di acara sosialisasi anak-anak rohis ke panti asuhan kasih bunda, tak enak sedari tadi jadi arah fokus setiap siswa, untuk mnghindari fitnah saja ukhti"
"Nanti sore kan ka? Jam berapa"
"Jam 4 ukhti, saya tunggu di depan rumah kardus. Assalamu'alaikum"
Ucapnya tanpamelihat kearah nayra, dan pergi setelah mengucapkan salam penutupnya
"Wa'alaikumussalam ..."
MasyaAllahh ... aku tak percaya dia mengajakku kencan, apa kencan?? Yang lebih tepatnya jalan bareng, eh tidak tidak, ku rasa hanya sebuah niat baik untuk membawaku ke arah pelaminan hahahaha apakah aku sudah gila?? Ntahlah yang ku tau aku selalu merasa bahagia bila mengobrol dengannya
"Nayraaaaa!!!!"
Aku tersigap dalam lamunan singkatku, kudapati sosok asyifa sedang berlari kearah ku, seketika memeluk tubuhku dengan sangat erat
"Why, why, why asyifa ... ada paa siiihh??"
"Aaaaaa!! Sumpah seneng banget!! Seneng seneng seneng!! Kamu harus tau ini nayraa"
"Iya, cerita dulu dong, gimana bisa tau kalau kamu aja gak mau cerita"
"Ini cokelat buat nayra, karena asyifa lagi seneng"
"Waaaahhh cokelat! Untuk cokelatnya terimakasih dan pasti nayra terima gak akan aku tolak, tapi ceritanya apaan??"
"Ceritanya kaka subhanallah ulang tahun hari ini, dan aku kasih dia buku novel kesukaannya bersampul biru warna kesukaannya, dan coklat kesukaannya, daan dia nerima dengan kasih senyuman ke aku nayra ... Unchh banget deh pokoknyaaa"
"Itu cerita karangan atau bener-bener fakta?"
"Iiihh nyebelin deh, kalau lagi makan cokelat.. ntar aku ambil lagi nih cokelatnya!"
"Eh eh eh ... janganlah masa udah dikasih dibalikin lagi"
"Abisnya ngeseliin gak tau terimakasiih"
"Okeyokeyokey aku ucapkan terimakasih asyifaa, dan semoga kalian makin deket.. makin jadi.. walau terkadang suka ngarang berlebihan hahahha"
Ucapnya kembali meledek sambil berlari meninggalkan asyifa sambil tertawa mengejek
"Nayraa!!!!!!"
.
.
.KIRA-KIRA APA YA YANG AKAN DILAKUKAN IAN KEPADA NAYRA, PENASARANKAH??
STAY TERUUSS YA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA GUYS :*:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Bermain Angan sampai keatas awan
Short StoryAku suka bermain khayal, karena menurutku berkhayal itu menyenangkan. Apalagi ngekhayalin kamu #eh :v . . Akan kusampaikan khayalanku menembus tinggi keawan lewat doa disepertiga malamku. 💕 aku suka kamu tapi dia ... juga suka kamu😯