Malam semakin larut, suara nyanyian daun di timpal nyanyian jagkrik, bisikan cicak yang terdengar sedikit gaduh dan sapuan lembut sang angin yang seolah menggoda setiap manusia enggan bangkit dari keranjangnya. Siapa kira kalau semua itu skenarioNya untuk menguji iman ketakwaan turunan adam apakah masih ingin dekat dan megadu kepaa Nya. Bagiku semua itu bukanlah ujian melainkan kenikmatan yang disuguhkan sang pencipta menyambut hangat hambanya yang ingin sujud penuh khitmah kepada Nya.Aku tak faham dengan kejadian-kejadian aneh yang kualami selama sepekan ini, tepatnya saat aku mendengar suaranya, mengetahui namanya dan mengenalnya. Ada perasaan yang tak pernah kumengerti perasaan yang terkadag mebuatku melayang, tersenyum sendiri, bahkan seketika menjadi orang bodoh jikalau sudah melihatnya, apalagi berada didekatnya membuatku seketika bisa melupakan dzikirku kepada Nya dan lebih tepatnya sedikit lebih jauh kepada Nya.
Kutundukan kepalaku penuh khitmat bersatu dengan sajadah diatas lantai kamarku, otakku kembali beradu ntah karena apa, anganku mulai bermain seolah mengajakku terbang kearah langit menembus awan, perlahan penuh keyakinan dengan tulus aku ucapkan penuh dengan permohonan
"Ya Allahh... ya Rabbii kuu.. "
Bisikku memecah keheningan malam mencoba memanggil namaNya
"Kau pemilik alam semesta ini, pemilik hatinya manusia, mengapa kau hadirkan cinta bila kau mainkan rasa cinta ini sebagai penguji agar ku jauh dari mu, kuatkah aku ya Allahh ...
Julian akmal pradana kusebut pelan dengan penuh keyakinan, dia seseorang yang baik, tutur katanya yang lembut, dan tampan, siapa sih yang tak suka dangan sikap manisnya, namun jikalau justru dia yang menggangu hatiku, apakah aku harus meninggalkannya? Kau pemilik hati ini, Kau pembolak balik hati ini, teguhkan lah hati hamba di atas keimananku, jagalah hati hamba dari cinta yang semu, Aamiin"💦💦💦
Pagi itu matahari masih malu menunjukan mukanya, burung-burung pun masih ramai dengan obrolannya, kulihat motor besar berwarna hitam memasuki pagar sekolah, dengan seseorang berbadan jangkung berkulit bersih turun dari atas motor mencoba menyenandari motornya itu.
Kulihat dia tanpa berkedip sedikitpun, subhanallah ciptaanmu tuhaan, ian menengok ke arahku sambil tersenyum manis menunjukan lekukan di pipinya itu, menyapaku dengan tutur kata yang sopan
"Assalamu'alaikum Nayra ... "
"Wa'alaikumussalam akhi .."
"Pagi ini ukhti terlihat lebih manis, apalagi dengan hijab coklat muda yang ukhti kenakan, aku suka warna itu. "
"Ah tak usah terlalu memuji seperti itu, syukron akhi"
ucapanku dengan wajah yang masih jelas memandanginya
"Ukhti nayraa .."
"Ya akhi?"
"Jikalau berkenan saya ingin ... "
"Heyy!!"
Seketika khayalanku pun berantakan akibat suara asyifa yang terbiasa datang dan mengakibatkan khayalanku menjadi berantakan, bagian yang sangat aku kesali
"Astaghfirullah ifaa.. kebiasaan deh, bukannya ngucap salam malah ngagetin gak jelas gitu"
"Yayaya maafin deh .. Assalamu'alaikum nayra .."
"Wa'alaikumussalam"
"Abis kamu kebiasaan banget sih pagi-pagi gini udahan ngelamun aja, lagi ngeliatin siapa sih kamu?"
Sambil melipat kedua tangannya dan juga dahinya itu seolah benar-benar membuatnya penasaran akan tingkah nayra
"Itu siapa sih cewe yang lagi sama ka ian, kayaknya deket banget"
"Yang mana sihh?? Gak bisa fokus deh"
mata ifa terus mencari-cari pria yang dimaksud oleh nayra yang dilihatnya hanya dari kejauhan
"Itu loh yang itu, yang depan gerbang"
"Hellow nayra ... cowo depan gerbang banyak kali, gak cuman ka ian aja, ya logika ajalah cewe deket sama cowo, bisa jadi dia pacaran hehe"
sambil tersenyum kearahku seolah benar mengatakan iya kalau itu emang pacarnya
"Pacar?"
Ucapku berbisik pelan, seolah kata-kata asyifa seperti petir yang menyambar di pepohonan, begitu cepat tetapi meninggalkan bekas di pepohonan itu, entah mengapa setelah ku dengar jawaban dari asyifa, seolah ada yang mengganjal dalam hati dan fikiranku, perasaan yang membuatku seketika sedih, tak bersemangat dan males untuk ngapa-ngapain. Apakah ini jawaban dari doaku di sepertiga malam?? Ntahlah aku juga tak mengerti ini
"Udahlah gak usah dipikirin, mending temenin aku kekantin, ayolah faa sudah laperlah aku"
Mengajakku sambil menarik tanganku
"Insyaallah aku kuat" bisik ku pelan berucap
.
.
JANGAN PERNAH BOSEN YA NGEBACANYA, MAAF KALAU MISALKAN ADA SALAH-SALAH KATA, KARENA MASIH DALAM PROSES BELAJAR.
JANGAN LUPA VOTENYA YA, TERIMAKASIH :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bermain Angan sampai keatas awan
Short StoryAku suka bermain khayal, karena menurutku berkhayal itu menyenangkan. Apalagi ngekhayalin kamu #eh :v . . Akan kusampaikan khayalanku menembus tinggi keawan lewat doa disepertiga malamku. 💕 aku suka kamu tapi dia ... juga suka kamu😯