Masih teringat jelas bisikan angin di pagi itu mampu membawa ku kepada seseorang, seseorang yang pernah menjadi fokus utamaku, yang mampu membuat dunia seketika terhenti olehnya, Julian akmal pradana. Aku mengetahui namanya dari ustad ahmad pembina rohis yang juga pangajar agama di sekolahku. Hmm.. belum sirna ingatanku tentang dia dan sialnya dia datang lagi! Dia mendekat pelan kearahku, tersenyum manis sambil menyapaku Assalaamu'alaikum Nayra.."Assalamu'alaikum nayra.."
tersontak aku terbangun dari khayalan singkatku, suara sapaan itu menjadi nyata tapi bukan suara ian melainkan suara asyifa sahabat karibku sendiri, Astagfirullah apakah aku terlalu berlebih memikirkan dia, sampai-sampai aku tak bisa membedakan mana suara laki-laki dan mana suara perempuan.
"Wa'alaikumussalam asyifa"
"Ikut aku sholat dhuha yuk"
"Boleh"
Yaallah.. maafkan hamba.. tetap jagalah hati ini ya Allah. Ucapku dalam hati memohon.
💦💦💦
Kebiasaanku kalau jalan pasti liatnya kebawah, ntah untuk cari duit atau cari cokelat yang jatoh, eeehh bukan seperti itu maksudnya, sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan dan kekhilafan, aku hanya belajar bagaimana cara menjaga pandangan agar tidak menimbulkan fitnah juga syahwat yang berkepanjangan hanya semata menjalankan ibadah berharap dapat mendapat ridho dari Nya.
Aku berjalan dibelakang mengikuti asyifa. "Duk" Dari arah yang berlawanan yang tanpa sengaja ian menabrak bahuku.
"Eh sorry sorry"
Sejenak ia menatapku, sebelum akhirnya melanjutkan arahnya kearah yang berlawanan. Sedangkan aku masih tertegun terpana oleh ketampanannya.
Subhanallahh indahnya ciptaanmu Ya Allah. Rasa apakah ini, kenapa detak jantungku jadi tak beraturan seperti ini, mulutku seketika kelu, dan mataku kembali terfokus tetap kearahnya.
"Nayra!"
Panggil asyifa sambil berlari kearahku
"lama banget sih. Ifa udahan jalan sampe mana kamu baru sampai mana, kesel ih"
"Iya iya maaf.. tadi benerin tali sepatu dulu sebentar. Udah ah jalan yuk mau kemasjid kan?"
"Lain kali kalo tali sepatunya lepas, panggil ifa, kan malu jalan sendirian udah berasa kaya benar-benar jomblo akut tau gak"
ucap asyifa mengoceh penuh gerutuan dan dilain sisi Aku yang masih tertunduk malu, dengan kejadian tadi, mengingat betapa bodohnya aku dan apa hebatnya dia sampai-sampai sebegitu mudahnya dia mengambil arah fokusku.
"Nay!!"
Sentakan itu seketika membangunkan lamunanku yang terus berterbangan di otakku yang masih beku olehnya.
"Ya." Ucapku tergesiap
"Kebiasaan ih, kalo ada orang ngomong suka dikacangin gituu, kurang-kurangin tuh nglamunnya, belum pernah ngerasaiin kesambet kamu ya, pipi merah gitu. Kenapa sih?"
"Emang iya, seriusan fa. Iihh nggaakkk"
"Wah jangan-jangan lagi jatuh cinta ya? Hahaha ketauan kan"
"Apasiih jatuh cinta, gak mau ah sakit ntar"
"Yang benerr"
"Insyaallah"
"Tapi bener ya, kalo nayra beneran cinta sama someone kamu harus cerita sama ifa"
"Tapi bagaimana kalo ifa yang jatuh cinta duluan?"
"Yayaya.. ifa kn udah berulang kali menceritakan kaka subhanallah ke nayraa gimana sihh"
"Owh iyaa aku lupa hehehe, maaaff"
"Yasudahlah"
💦💦💦
Bel pulangpun sudah berbunyi, selayak nya anak ayam yang keluar dari kandang nya, begitu ramai. mungkin begitulah penggambaran untuk anak-anak di SMA GLOBALMIC ISLAM.
"Nayra..!!"
Aku yang saat itu berjalan sendiri menuju pintu gerbang seketika terhenti karena panggilan seseorang yang berjalan menghampiriku, dan sepertinyaa aku kenali
"Assalamu'alaikum.." sapa nya dengan suara yang membuat siapun tertegun mendengarya
"Wa wa 'alaikumussalam"
subhanallahh ka iyaann... aku hampir tak percaya dengan apa yang sedang dialami ku saat ini, apakah khayalanku benar-benar nyaris sempurna. Kutundukan langsung pandanganku kearah sepatuku, walau tetap saja sesekali memandang kearahanya
"Apakah anti yang bernama nayra" mengangkat alis kanannya seolah meyakinkan
"Iya ana, ada apa ya?"
"Syukurlah kalo ana tidak salah, ana dititipi amanat untuk memberikan buku tulis anti yan tertinggal dimasjid tadi, oleh ustad ahmad. Ini ukh"
pipi bolongnya pun ditunjukannya kearah nayra, yang hampir saja mebuat nayra sendiri tak fokus dibuatnya
"Alhamdulilahh akhirnya ketemu jugaa, jazakillah khairan ya akhii.."
"Waiyyaki. Maaf ana duluan ya ukh, assalamu'alaikum"
Dan aku berharap bahwa khayalanku kali ini tidak cepat berakhir, aku terdongak sambil tersenyum menatap punggung nya yang terus berjalan mengahampiri motor besarnya yang berwara hitam pekat di area parkiran dekat pagar. Kuangkatkan tangan kanan ku dan kuarahkan kencang ke pipi kananku
"Pakk! Aww!! Aduuhh"
Aku terbangun dari lamunanku dan tersadar bahwa apa yang ku alami barusan adalah benar-benar skenario tuhan. Beberapa anak menengok kearahku seolah saling bertanya, apakah aku ini sudah gilaa??? Hahaha aku tertawa geli dengan tingkah ku yang sudah kelawat normal sampai operdosiis normal di buatnya. Ia benar karena dia yang bisa mengambil arah fokusku dan menjadikan dirinya pemain utama di khayalanku sendiri.
.
.
STAY TERUS YA, JANGAN PERNAH BOSEN, MAAF JIKALAU ADA KESALAHAN KATA, JANGAN LUPA VOTE NYA UNTUK MENAMBAH SEMANGAT MENULIS SAYA DAN JIGA KOMENTNYA UNTUK PENGOREKSIAN DIRI SAYA SENDIRI.
JAZAKILLAH KHAIRAN :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Bermain Angan sampai keatas awan
Short StoryAku suka bermain khayal, karena menurutku berkhayal itu menyenangkan. Apalagi ngekhayalin kamu #eh :v . . Akan kusampaikan khayalanku menembus tinggi keawan lewat doa disepertiga malamku. 💕 aku suka kamu tapi dia ... juga suka kamu😯