"Asyiiiikk. Kaos kakiku tambah banyak."Anara berteriak kegirangan. Kotak yang terbungkus kertas kado bergambar tsum tsum dengan warna pink itu, kini terbuka di depannya. Enam pasang kaos kaki tsum tsum dipegang erat seraya ia melompat dan memberi pelukan kepada papa dan mama.
"Selamat ulang tahun, anak Mama sayang. "
"Terimakasih Ma, untuk hadiahnya."
"Sekarang Anara sudah umur enam tahun. Papa yakin Anara akan jadi anak yang baik, sayang Papa dan Mama, sayang guru-guru Anara, termasuk semua teman-teman di sekolah. Ya kan, Nak." tambah Papa sambil mengelus rambut keriting Anara.
"Beres, Pa. O, ya. Makasih ya, Pa. Nara suka banget kaos kakinya," tanggap Nara.
"Sama-sama, Sayang. Dijaga baik-baik kaos kakinya ya, Nak."
"Siap, Mama. Anara akan jaga kaos kaki ini dengan baik."
***
Keesokan paginya, Anara berangkat ke sekolah dengan wajah yang sangat ceria. Masih terbayang dalam ingatannya tentang keenam kaos kaki baru dari Mama yang bakal dipakai bergantian setiap hari untuk berangkat ke sekolah.
"Selamat pagi, teman-teman," ujar Anara menyapa setiap yang ditemuinya.
"Pagi, Anara. Wah, Kaos kakimu bagus, ya?" tanya Vita saat melihat Anara membuka sepatu sebelum masuk ke kelas menari.
"Oh, Iya donk. Ini hadiah dari Mama. Dan ini, lihat nih. Masih ada lima lagi, dengan warna yang berbeda." Anara mengeluarkan lima pasang kaos kaki warna warni bergambar tsum tsum. "Aku akan pakai kaos kaki yang berbeda setiap hari." lanjutnya.
"Wah, bagi dong, Anara. Aku juga suka tsum-tsum."
"Kaos kakimu kan sudah banyak, Vita. Sekarang kita ke aula, yuk."
Anara meletakkan kelima kaos kaki ke dalam ransel pink, kemudian meletakkan ransel itu ke atas meja. Dengan setengah berlari ia menuju aula bersama Vita dan teman-temannya.
Di aula Anara melihat Rani sedang duduk sendiri, sementara teman-teman yang lain asyik bermain bersama sambil menunggu kedatangan Bu Guru.
"Anara, lihat tuh si Rani. Masa setiap ke sekolah kaos kakinya berlubang. Nggak seperti kamu yang punya kaos kaki bagus-bagus," ujar Vita sambil menunjuk Rani dengan memonyongkan mulutnya.
"Iya, kamu bener, Vit. Kaos kaki Rani berlubang. Kasihan, ya."
"Ih, kok kamu malah kasihan sih."
"Ah, sudahlah. Kita langsung duduk di sana aja, yuk. Sebentar lagi Bu Yeni masuk kelas.
Selama mereka menari, Anara sangat gelisah, dan selalu melirik kaos kaki Rani yang berlubang.
'Bagaimana mungkin Rani bisa nyaman dengan kaos kakinya yang berlubang itu.' Anara berguman. ia tak melepaskan pandangannya dari Rani meski saat itu seharusnya ia memperhatikan Bu Yeni yang mengajar tari.
"Anara," tegur Bu Yeni yang melihat Anara tidak memperhatikannya.
"Ah, iya. maaf, Bu."
Langkah demi langkah Anara kembali mengikuti apa yang diajarkan Bu Yeni. Namun pikirannya tetap pada Rani dan kaos kakinya yang berlubang.
Saat istirahat, Anara melihat Rani terduduk di dekat tiang bendera, dan sedang membersihkan kakinya. Anara coba untuk mendekat, dan melihat beberapa semut merah menempel di jari-jari kaki temannya itu. Sesekali Anara mendengar Rani mengaduh kesakitan dan menggaruk kaki.
"Anara, ngapain kamu lihat Rani. Biarkan saja dia. Ayo main sebelum masuk kelas," ujar Vita.
"Ah, iya. Ayo." Anara bergegas mengalihkan pandangannya dari Rani, dan mendekati jungkat-jungkit untuk bermain bersama Vita.
Tak lama kemudian ia mendengar suara tangisan Rani. Anara kasihan melihat Rani menangis. Ia berpamitan dan meninggalkan Vita sendiri.
Anara membuka ransel pinknya, dan mengambil dua pasang kaos kaki, untuk diberikan kepada Rani. Ia merasa bersalah karena tidak segera memberikan kaos kaki pada Rani saat tahu kaos kaki temannya itu berlubang.
Rani merasa senang karena Anara membantu mengusir semut dari kakinya. Selain itu, Anara juga mau memberikan kaos kaki Tsum-Tsum warna hijau dan jingga kepadanya.
Vita yang melihat Anara memberikan kaos kaki kepada Rani, tersenyum dan menghela napas. Ia bergumam bahwa Rani memang lebih pantas menerima kaos kaki Anara daripada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Anak
RandomKatanya sih, dunia anak itu penuh dengan warna. Banyak hal bisa terjadi dan mungkin saja terjadi pada masa kanak-kanak. Buktikan sendiri! Subscribe channel Youtube Kak Elyne Dongeng, yuk. Tiktok: @elynedong IG: @kak_elyne_dongeng