SEMUA ISTIMEWA

5K 118 10
                                    


Pada suatu pagi, Ayam jantan dengan gagahnya berkokok. Suaranya nyaring, dengan harapan bisa membangunkan seluruh penghuni ladang.

"Hei, kawan. Ayo bangun. Dah pagi, ni. Jangan tidur terus. Kalau lambat bangun, nanti rezeki diambil tetangga jauh," ujar ayam berusaha membangunkan hewan-hewan yang masih asyik bermimpi.

 Kalau lambat bangun, nanti rezeki diambil tetangga jauh," ujar ayam berusaha membangunkan hewan-hewan yang masih asyik bermimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kambing merasa terganggu dengan suara nyaring si ayam. "Wahai, ayam. Kamu itu ga bosan-bosan ya, mengganggu aku yang lagi tidur. Setiap pagi, suaramu yang memekik itu, membuat telingaku sakit! Berisik!"

"Kambing, oh kambing. Kalau memang suaraku ini nyaring, memangnya kenapa? Kamu iri ya? Karena suaramu tak semerdu dan selantang suaraku?!" balas Ayam yang sakit hati karena ujaran kambing.

"Ah,tak perlu aku suara nyaring. Memekakkan telinga orang! Suaraku pun merdu, tapi tak pernah orang terganggu dengan suaraku."

Saat ayam dan kambing beradu kokokan dan embikan, kucing yang dari tadi masih meringkuk, merasa terganggu dan mendekati mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ayam dan kambing beradu kokokan dan embikan, kucing yang dari tadi masih meringkuk, merasa terganggu dan mendekati mereka berdua. Ia pun tak mau kalah memamerkan kehebatannya.

"Wahai ayam, wahai kambing. Dengarkan aku! Bagaimanapun juga, akulah yang lebih hebat dari kalian! Lihatlah, badanku kecil, lariku gesit, dan aku lihai memanjat pohon! Jadi, sebaiknya kalian diam! Karena aku tak ingin mendengar suara kalian yang sombong!"

 Dengarkan aku! Bagaimanapun juga, akulah yang lebih hebat dari kalian! Lihatlah, badanku kecil, lariku gesit, dan aku lihai memanjat pohon! Jadi, sebaiknya kalian diam! Karena aku tak ingin mendengar suara kalian yang sombong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayam merasa tersinggung, dan marah mendengar ujaran kucing yang mengatakan dirinyalah yang paling hebat.

"Kuciiing, kau bilang kami sombong? Lalu, apa kau tak sombong? Membanggakan dirimu yang kecil?" Ayam berkokok dengan suara yang semakin nyaring, membuat kambing marah, disusul kucing melompat ke sebelah ayam.

Tiba-tiba dari arah rawa, mereka mendengar sebuah suara yang berat.

"Hmooo..... Ada apa ini teman? Daritadi aku mendengar kalian sangat asyik bercengkerama? Boleh aku ikut, ya?" ujar Kerbau dengan sopan.

Kambing yang masih tersulut emosi, mendengar dan melihat gaya kerbau yang sangat lamban, semakin kesal, dan marah.

"Woi, kerbau! Kau ingin ikutan? Memangnya siapa kau? Bisa apa kau? Jenggotpun tak punya. Badan kotor, bau!"

"Suara jelek, berat mau ikut bersama kami di sini?" tanggap ayam.

"Astagaaaa. Apalagi untuk berlari? Memanjat pohon? Waaah, tak usah bermimpi ketinggian, kerbau! Tidur sajalah, kaau!"

 Apalagi untuk berlari? Memanjat pohon? Waaah, tak usah bermimpi ketinggian, kerbau! Tidur sajalah, kaau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerbau pun sedih mendengar ucapan kambing, ayam, dan kucing. Ia duduk. Ketiga binatang yang lain tertawa-tawa meninggalkan kerbau sendiri.

Beberapa saat kemudian, datang Pak Tani, ia melihat pekarangannya yang sangat luas dan berniat untuk mengerjakan sawah.

"Wah, pagi ini sangat cerah. Sebaiknya aku segera membajak sawahku ini. Tapi, bagaimana caranya ya. Sawah ini sangat luas, tak mungkin aku mengerjakannya seorang diri." ujar Pak Tani. Ia melihat sekeliling pekarangan.

Ayam, kambing, dan kucing segera menyembunyikan diri saat pak tani melihat ke arahnya.

"Wah, kucing, ini tugasmu! Kau kan gesit, hebat! Kalau aku ikut membajak sawah, esok pagi suaraku hilang, tak ada lagi yang bersuara nyaring untuk membangunkan kalian!"

"Ah, membajak sawah? Maap aja ya. Aku ga level kalo untuk bajak membajak. Kotooorrr." ujar Kucing. "Kau sajalah, kambing!" lanjut kucing.

"Mbeeeekk, mana mungkin aku ikutan membajak sawah? Bisa habis tulangku." keluh kambing.

"Hmmmoooo... Permisi, teman-teman, kalian tak usah khawatir. Untuk bajak membajak, serahkan padaku. Badanku yang besar dan kebiasaanku berkubang di lumpur, sepertinya bisa kupakai untuk membantu Pak Tani," tukas kerbau seraya berjalan melewati ketiga temannya, dan menghampiri Pak Tani.

Melihat kerbau, Pak tani segera memasang kuk, dan mereka membajak sawah bersama.

Melihat kerbau, Pak tani segera memasang kuk, dan mereka membajak sawah bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kambing, ayam, dan kucing takjub melihat kerbau membantu Pak Tani.

"Ternyata kerbau hebat, ya. Dia bisa membantu pak tani membajak sawah," puji ayam.

"Miiaww, ayam ternyata kita semua sama. Masing-masing memiliki kelebihan yang berbeda-beda."

"Mbeekk.. Aku jadi merasa bersalah, tadi sudah mengejek kerbau."

Selesai membajak sawah, kerbau beristirahat. Ketiga binatang datang menghampirinya dan meminta maaf.

Sejak saat itu, semua binatang di ladang pak tani hidup rukun, tak ada lagi yang saling menjelekkan, dan menyombongkan diri.

Sama seperti kita. Tuhan menciptakan kita istimewa, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sangat tak pantas, jika kita menjelekkan orang lain, padahal kita tahu bahwa dia juga adalah ciptaan Tuhan.

Salam anak Indonesia.

Salam anak Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kumpulan Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang