"Anyeonghaseyo, Hirai Momo-ssi," sapa Shia seraya tersenyum ketika melihat Momo memasukki klinik Soonyoung. Mata coklat itu memandangi sekeranjang buah-buahan yang psikiater cantik itu bawa. "Oh..." wanita ini sepertinya mengingat sesuatu. "Aku dengar kemarin Tami muntah-muntah. Apa dia baik-baik saja?"
Momo mengangguk. "Soonyoung bilang, Tami hanya keracunan ringan," wanita itu menghela nafas. "Ini salahku karena langsung memberinya makanan tanpa melihat tanggal kadaluarsanya terlebih dahulu," tapi kemudian ia tersenyum. "Tapi sekarang Tami baik-baik saja."
"Syukurlah kalau begitu," Shia mengelus dadanya.
"Ini semua berkat Soonyoung," kata Momo. "Aku juga minta maaf karena telah mengganggu makan malam kalian...."
Shia terkekeh. "Gwechanaseyo," sahutnya. "Suamiku dengan senang hati menghabiskan semua makanan yang aku buat, sehingga tak ada makanan yang mubazir."
"Begitukah?" tanya wanita berkebangsaan Jepang itu. "Yoo Shia-ssi beruntung sekali ya bisa mendapatkan suami seperti Shinwon sunbaenim."
Wanita cantik itu melambai-lambaikan tangannya. "Itu tidak seperti yang kau lihat, percayalah. Suamiku itu aslinya sangat menyebalkan," kekehnya. "Oh-- kau pasti ingin bertemu dengan Soonyoung-ssi, kan?" tanya Shia. "Kau bisa langsung masuk saja ke ruangannya... atau mau kupanggilkan dia?"
Momo menggeleng. "Kamsahamnida. Tapi aku akan menemuinya sendiri," jawabnya sambil berjalan menuju ruangan Soonyoung dan Shia membungkukkan badannya sebagai salam dan ketika Momo menghilang dibalik pintu ruang pemeriksaan, Shia menegakkan badannya dan matanya refleks melihat jam dinding yang tepat terpasang diatas pintu masuk klinik.
Pukul setengah empat sore.
"Ah, biasanya ruang pemeriksaan sangat ribut pada jam seperti ini karena ulah Soonyoung-ssi yang kesal karena tingkah Sonhae," gumamnya lalu menghela nafas. "Aku merindukan Sonhae."
***
Kwon Soonyoung, sedang terlihat menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kerjanya sambil memejamkan mata ketika Momo membuka pintu ruang pemeriksaan klinik.
Suara pintu yang berderit lumayan keras, seketika membuat pria itu terkejut sehingga dengan segera membuka matanya. Hampir saja berdiri dari duduknya, jika saja tak menyadari kalau itu Momo.
"Auh, kau rupanya...."
"Wae?" Momo mengerutkan keningnya. Lalu menutup pintu ruang pemeriksaan dan berjalan mendekati Soonyoung. "Kau sepertinya kecewa sekali ketika mengetahui aku yang datang."
Soonyoung memijit pelipisnya. "Bukan seperti itu...." sanggahnya. "Aku ingin istirahat lebih lama. Entah kenapa aku merasa sangat lelah hari ini dan tiba-tiba saja kau datang sambil menimbulkan suara derit pintu yang keras. Itu membuatku terkejut."
Momo kini duduk di kursi lain yang ada tepat di depan meja Soonyoung. "Sepertinya aku datang disaat yang tidak tepat--"
"Begitulah."
Momo menghela nafasnya. Menaruh keranjang buah itu dengan gerakan sedikit kasar di meja Soonyoung. "Ini sifat yang paling tak aku suka darimu."
Pria itu masih fokus memijat pelipisnya tanpa menyahut ucapan Momo.
"Kau itu terlalu jujur."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Self of Love ✔
Fanfic"Yak. Son Chaeyoung. Aku ini dokter hewan. Kalau kau memintaku untuk menyembuhkan penyakit semacam ini, mana aku bisa?!" --- Kwon Soonyoung & Yoo Sonhae's Fanfic. Another cast; possible. Enjoy, ©2017 Sooyasauce_