- 16 -

2.2K 215 6
                                    

"Apa seonsaengnim masih lama, ya?"

Sonhae bertanya pada dirinya sembari menolehkan kepalanya ke belakang. Melihat jam yang terpasang di dalam toko, gadis cantik ini menghela nafasnya.

Itu sudah sepuluh menit sejak ia menunggu Soonyoung tiba. Menunggu dokter hewan itu sendirian, dengan tingkah kikuk yang terlihat lucu.

Mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, Sonhae perlahan mulai merasa risih. Pertama, karena baju yang ia pakai dirasanya terlalu pendek. Kedua, gadis itu mulai menyadari kalau banyak lelaki yang lewat saat itu memandanginya, dan ketiga kakinya benar-benar terasa dingin karena dress yang ia kenakan hanya sampai menutupi lututnya.

Saat berangkat, Sonhae sebenarnya sudah memakai kaos kaki hitam seatas lutut agar kakinya tak kedinginan. Menghubungi Chaeyoung untuk meminta pendapat temannya itu, Son Chaeyoung malah menyuruh Sonhae untuk melepas kaos kaki tersebut.

Temannya itu bilang, kaos kaki hitam yang Sonhae pakai menghancurkan penampilannya dan dengan sangat terpaksa Sonhae pun menurutinya.

"Sudah menunggu lama?"

Suara yang tak asing menyambangi telinganya. Membuat Sonhae yang gelisah itu mengalihkan atensi dan secara tak sadar menghembuskan nafas lega ketika mengetahui Soonyoung sudah berdiri di sisinya.

Menggunakan kemeja hijau muda, celana kain hitam, dan tak lupa juga jas dokter kebanggaannya.

Mengingatkan Sonhae pada saat mereka bertemu pertama kali dulu. Dimana Kwon Soonyoung memakai pakaian yang sama persis dengan yang dipakainya kini.

"Kenapa tertawa?"

Mendengar pertanyaan Soonyoung, Sonhae seketika menghentikan tawanya. Mata itu menatapnya bingung. "Ya?"

"Kau pasti menertawakanku karena berpikir kalau pakaianku aneh kan?" tanyanya.

Sonhae menaikkan alisnya. Baru sadar dengan apa yang ia lakukan tadi, sepertinya. "Bu-bukan begitu--"

"Jujur saja," potong Soonyoung. "Bukan hanya Chaeyoung yang menertawakanku habis-habisan. Appa dan eomma-ku juga," kali ini ia menghela nafasnya. "Padahal aku sudah bilang kalau aku menemuimu karena tuntutan pekerjaan," cemberutnya.

Sonhae kembali terkekeh. Namun kali ini matanya memperhatikan pakaian Soonyoung dari bawah hingga atas.

"Pakaian Seonsaengnim tidak aneh sama sekali," kata Sonhae. "Sangat terlihat bagus dan aku suka itu..."

Oh, lihat wajah Soonyoung terlihat sedikit memerah karena pujian Sonhae barusan dan jantungnya terasa berdebar semakin kencang sekarang.

"Aku memakai jas dokter ini karena tak ingin kau pingsan," kilah Soonyoung. Berusaha mengalihkan semua rasa aneh yang datang. "Kalau sampai itu terjadi, aku juga yang repot. Asal kau tahu saja, aku benci direpotkan."

Sonhae mengulum bibirnya. Memandangi Soonyoung dengan tatapan bersalahnya. "Jeoseongeyo--"

"Jangan membuang waktuku dengan permintaan maafmu itu," katanya. "Langsung saja," ia menghela nafas. Merasa aneh kenapa debaran jantungnya tak juga berubah normal. "Kau mau kemana?"

"Hah?"

"Kencan ini untuk mengetes apa kau sudah sembuh atau belum. Jadi kau bisa pilih tempat yang ingin kau datangi."

"Jeongmal yo?" Tanya Sonhae.

Soonyoung mengangguk.

"Sebenarnya ada satu tempat yang ingin kudatangi..." katanya. Matanya berganti memandangi trotoar yang menjadi tempatnya berpijak.

The Other Self of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang