- 09 -

1.7K 216 5
                                    

"Selamat datang Chaeyoung-ssi."

Hari itu, klinik Soonyoung memiliki waktu istirahat yang lebih lama dari biasanya. Sehingga, Soonyoung yang seharusnya sudah asyik berkutat dengan hewan di ruang pemeriksaan, kini terlihat sedang duduk di ruang tunggu sambil mengamati Shia yang menata beberapa makanan hewan di rak ketika Chaeyoung masuk.

"Tak usah sok akrab denganku," Chaeyoung menyahut ketus seperti biasa. Namun kali ini, nada gadis itu terdengar sedikit lesu.

"Gwenchana?" Soonyoung bertanya ketika adiknya itu sudah mengambil tempat di sampingnya. Mata sipitnya terlihat beberapa kali melirik pintu seolah menunggu seseorang masuk darisana. "Kau sendirian?"

Chaeyoung menghela nafasnya. "Memang sejak kapan aku datang ke sini bersama Chan?"

"Ani..." Soonyoung menolehkan kepalanya ke arah Chaeyoung yang kini mengikuti posisinya duduk sambil menyandarkan punggungnya disandaran kursi. "Aku tak bertanya soal pacarmu itu."

Kening Chaeyoung berkerut. "Lalu?"

"Temanmu..." jawab Soonyoung. "Sudah beberapa hari ia tak datang ke sini."

"Oh..." Chaeyoung memiringkan duduknya jadi menghadap Soonyoung. "Anak itu sedang sibuk dengan ekskul jurnalistiknya."

"Benarkah?" Soonyoung juga memutar badannya menghadap adiknya itu.

Chaeyoung menggembungkan pipinya seraya memasang wajah berfikir. "Kau juga merasa ada yang aneh kan, Oppa?"

Soonyoung menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Chaeyoung. Mengerutkan kening dalam tanpa bersuara. Namun Chaeyoung tahu, kakaknya itu sedang menunggu ia melanjutkan kata-katanya.

"Dia tiba-tiba saja menolak ajakanku pergi ke klinik dengan alasan ekskulnya begitu sibuk menyiapkan event besar bulan ini dan beberapa hari ini ia juga terlihat tak fokus dan sering melamun."

"Mungkin saja Sonhae sudah punya pacar--"

"Tak mungkin!" Soonyoung berseru keras. Membuat kedua perempuan itu refleks menatapnya secara bersamaan.

"Wae?"

Shia terlihat tersenyum seolah semakin ingin menggoda bosnya ini. "Apanya yang tak mungkin? Sonhae itu cantik, kan. Pasti banyak lelaki yang mendekati dan ingin menjadikannya pacar."

Soonyoung menoleh ke arah Shia. "Tapi-- tapi anak itu belum sembuh betul dari penyakitnya. Tak mungkin ia nekat pacaran. Bagaimana jika ia pingsan? Bagaimana--"

"Kau mengkhawatirkannya, Soonyoung-ssi?" tanya Shia dengan nada usil.

Soonyoung terdiam sesaat sebelum mendengus tawa dan berdiri. "Justru kau yang lebih membuatku khawatir, Yoo Shia-ssi."

Shia terkekeh. "Aigoo, kau benar-benar menggemaskan sekali--"

"Yak!" Chaeyoung menegakkan badannya. "Kalian berdua jangan bermesraan di depanku. Sudah berapa kali kubilang kalau aku benci itu?"

"Siapa yang sedang bermesraan?" bantah Soonyoung. Ia menghela nafasnya. "Sebaiknya kau pergi bersama Chan-mu itu daripada datang kesini hanya untuk membuat keributan."

The Other Self of Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang