#3 - Awal Kenyataan

51 2 1
                                    

Hari datang tanpa adanya perubahan, sekolah masih dengan agendanya yang sama bahkan keadaan pahlawan manusia saat bertemu dengan Len pun tidak ada yang aneh, jelas saja Naomi merubah ingatannya terhadap cowok itu. Akan gawat jika manusia biasa apalagi siswa sekolah mengetahui tentang rahasia dunia ini.

Di lingkungan sekolah, Len di awasi oleh beberapa anggota pahlawan manusia, mengawasinya agar ketua babel tidak seenaknya bertindak, selain itu tujuan Melody masih belum diketahui olah mereka. Tidak ada yang aneh ketika bertugas, mungkin sikap Shani yang berbeda karena akhir-akhir ini dia akrab dan dekat sekali dengan Len di sekolah, sehingga itu membuat adiknya Naomi merasa sedikit kesal.

"Shani tumben banget sih ikut ngumpul sama kita?"

"Aku juga gak mau kalo gak disuruh sama ketua." Pikir Shani.

"Eh iya, aku juga kan mau bertemen sama kalian." Jawab Shani.

Sinka menatap Shani tidak percaya, jelas perubahan Shani mempunyai maksud lain. Saat mereka sibuk dengan masalah mereka, Len hanya duduk diam menatap kaleng kosong di hadapannya, sungguh berisik sekali cewek dua ini yang sedang duduk di kanan dan kiri Len, sepertinya duduk di tengah-tengah mereka adalah pilihan salah, pikir Len.

Tiga hari berlalu, Naomi mendapat laporan jika gerak-gerik Melody dan auranya sudah tidak dirasakan lagi, bahkan cewek itu tidak masuk ke sekolah, entah ini pertanda baik atau ada rencana lain yang sedang disiapkan Melody, intinya Naomi dan anggota lain harus tetap siaga mengawasi murid di sekolah itu.

-----------*******------------**********

"Jadi gimana Melody, apa semua lancar?"

Sejenak Melody membungkukan tubuhnya di hadapan Nabilah sebelum akhirnya dia bangkit dan angkat suara, "Aku belum melihat langsung tanda kerajaan azalia di pundak manusia bumi, tapi ada satu orang cowok mengaku jika dia punya tanda lahir aneh yang ciri-cirinya sama dengan apa yang kita cari."

"Jadi dia pangeran itu?" tanya Frieska.

"Kemungkinan besar, soalnya saat aku mau periksa ada pahlawan manusia yang datang untuk melindunginya."

Nabilah terdiam sambil berpikir, terlihat jelas dari ekspresinya jika dia bahagia mendengar saudara kandungnya sudah ditemukan, rasanya dia tidak sendiri di dunia ini.

"Bagaimana wajah kakakku?"

"Pangeran ...."

"Tunggu, aku mau liat sendiri. Baiklah, sudah diputuskan kalo hari ini kita bertiga pergi ke dunia manusia untuk menjemput kakak." Ucap Nabilah.

"Tapi putri, disana sangat berbahaya apalagi bila putri berurusan sama pahlawan manusia."

Peringatan seperti apa pun sudah tidak berpengaruh lagi bagi Nabilah, dia ingin cepat-cepat berbicara dan mencurahkan kesedihannya selama ini kepada kakaknya, bagaimana kedua orang tua mereka mati dengan cara yang tidak adil dan bagaimana kerajaan mereka sangat dimusuhi oleh semua kerajaan.

-----------*******------------**********

Beberapa hari kemudian di sekolah, Melody sudah kembali menampakan batang hidungnya, itu membuat anggota Naomi menjadi waspada, bahkan Shani tidak peduli dengan sikapnya yang terus menempel ke Len. Bahkan di kantin pun,

"Aku atau kamu yang pergi?" gertak Sinka ke Shani.

"Aku gak akan pergi."

"Len, kamu mau sama aku atau Shani?"

"Apa kalian berdua gak bisa akur?" tanya Len.

Sinka terlihat bertambah kesal, tanpa berbicara lagi dia pun pergi meninggalkan mereka berdua, hingga 5 menit berselang dia datang dengan seseorang yang tidak diharapkan sama sekali oleh Shani.

Overlord Vol 1 "Rahasia Dunia"Where stories live. Discover now