#6 - Jati Diri

50 2 0
                                    

Dinginnya hembusan angin malam ini terasa sedikit berbeda dari biasanya seakan banyak hal yang jahat terjadi di dunia horizon, Melody menyadari betul jika penyerangan hari ini dikepalai oleh orang dari pemerintahan yang sadar jika keturunan dari kerajaan azalia masih hidup ditambah kembalinya anggota Legion ke dunia horizon sudah pasti membuat pemerintahan bersiaga. Tidak heran bila ke depannya nanti kejadian seperti itu akan kembali terulang.

Len menenangkan dirinya di atap rumah sembari memandang jauh sudut kota, dia penasaran seluas apa dunia horizon ini dan bagaimana keadaan di dunia sekarang? Apa Sinka dan teman lainnya menyadari jika Len pergi? Masih sulit dipercaya jika Naomi, Shani dan beberapa orang lainnya adalah pahlawan manusia yang berselisih dengan iblis.

Keheningan sudut kota tempat tinggal Len dan lainnya mendadak menjadi arena pertempuran, beberapa kilo jauhnya ledakan besar terjadi, api menyambar tinggi seakan siap membakar rumah yang ada disekitarnya, dan karena ledakan hebat itu juga beberapa puing bangunan berterbangan dibawa angin mengarah ke tempat tinggal Len, sial! Kenapa harus kesini? Puing besar itu tiba-tiba terbelah menjadi dua sehingga tidak mengenai bangunan, berdiri Melody, Frieska dan Nabilah melindungi Len beserta rumah mereka.

"Ada apa ini?" teriak Len.

"Pertempuran antar kandidat?" tanya Frieska.

Melody melempar seekor kelelawar ke arah ledakan berasal, hewan itu bertugas sebagai mata penghubung antara Melody dan tempat yang dilihat oleh hewan peliharaannya, benar saja ada sebuah lingkaran zona ruang yang menampilkan tempat kelelawar itu berada.

"Pangeran Raymond dan putri Ayana." Ucap Nabilah.

Len tidak mengerti apa yang adiknya bilang tapi dari gambar yang dia lihat ada dua orang berpenampilan aneh tapi keren sedang bertarung satu sama lain, kekuatan mereka sangat luar biasa sampai Len hanya menelan ludahnya sendiri.

"Jadi ini pertarungan antar kandidat jika mereka dalam bentuk iblis?" tanya Nabilah kagum.

"Dan pangeran Len harus bertarung dengan mereka semua." Sambung Frieska.

Ini kelewatan gila, bahkan dalam imajinasi pun Len tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya akan menang melawan para kandidat, sekarang yang ada dalam benaknya adalah keinginan hidup seperti biasa seakan semua ini tidak terjadi. Bersekolah di sekolahnya yang dulu dan berteman dengan Sinka dan lainnya, bahkan Len belum sempat mengutarakan perasaannya ke Sinka. Aku mau hidupku yang lama, pikir Len.

Beberapa hari kemudian semua berjalan layaknya tak terjadi apa-apa, kota yang seharusnya hancur entah kenapa kembali seperti awal, pasti setelah pertempuran gila itu kota dibenahi lagi menggunakan kekuatan sihir.

Di akademi beberapa kali Len melihat lima kandidat raja berjalan bersama para pengawalnya sebenarnya Len mengetahui jika dia adalah kandidat ke enam dan akan bersaing bersama lima orang lainnya hanya saja kenapa bukan Nabilah? Kenapa harus dia? Len bahkan tidak sedikit pun menginginkan tahta kerajaan apalagi menjadi raja iblis.

Saat hari ujian kenikan tingkatan berlangsung Len sama sekali tidak lulus, dia hanya bisa di tes soal dan gagal di ujian praktiknya, sementara Melody naik menjadi tingkat dua. Untuk aturan normal kenaikan tingkatan membutuhkan waktu yang lumayan seperti dari tingkat satu ke dua hanya membutuhkan waktu 1 tahun, tingkat dua ke tiga 10 tahun, tiga ke empat 29 tahun, empat ke lima 40 tahun, dan lima sampai lulus adalah 70 tahun, berarti membutuhkan waktu 150 tahun untuk lulus dari akademi itu, tetapi jika kamu berbakat tentu saja lulus dari akademi stratos hanya memakan 100 tahun.

"Sial! Mana sampai umurku 150 tahun." Pikir Len.

Sudah satu tahun berlalu di dunia horizon berarti ada waktu 4 tahun lagi kandidat raja akan terpilih, Len benar-benar sudah pesimis dengan semua ini, dia hanya ingin ketenangan dan hidup lamanya kembali.

Overlord Vol 1 "Rahasia Dunia"Where stories live. Discover now