Hari keenam perjanjian

1.1K 36 0
                                    

Di hari keenam ini Ranti dan Hanafi yang kebagian hari keenam ini, Nafi berniat untuk menjemput Ranti di rumahnya. Setelah beberapa menit akhirnya Nafi sampai di depan rumahnya Ranti, Nafi memang sengaja menggunakan motor karena menurut dia kalo cewek dijemput pake mobil itu udah biasa, tapi dia sekarang menjemput Ranti menggunakan motornya, setelah Nafi menunggu Ranti di depan rumahnya beberapa menit saja, Nafi kesal karena Ranti dari tadi sudah menunggu tapi Ranti tak kunjung datang, akirnya pun Nafi memutuskan unyuk membunyikan klakson motornya, " tin, tin, tin" bunyi klakson motor Nafi. Sedangkan di posisi Ranti, Ranti sedang berkaca untuk melihat penampilannya, dan mendengar ada suara klakson motor di luar,Ranti pun langsung menuju jendela untuk memastikan di luar itu beneran suara klakson motornya Nafi atau perassannya saja karena sangat antusias untuk malam ini, setelah Ranti memastikan di jendela ternyata benar dia adalah Nafi yang sedang menunggunya, " bener itu tu anak kan si Nafi, cepet banget perasaan, yaudah deh mendingan gua samperin langsung aja deh tu anak kasian nunggu gua kelamaan" ucap Ranti dalam hati, setelah Ranti menuruni tangga, Ranti sempat melihat mamah dan papahnya sedang menonton tv bareng, Ranti pun langsung berpamitan sebelum pergi kepada mamah dan papahnya, "mah, pah Ranti pamit ya mau pergi dulu sebentar bareng temen" ucap Ranti pada mamah dan papahnya, "memangnya teman kamu itu siapa, perempuan atau laki-laki" tanya papah, " temen aku namanya Nafi pah,mah, laki-laki pah, mah" jawab Ranti, " itu sih bukan temen namanya ya pah tapi..." belum saja mamah meneruskan omongannya sudah dipotong oleh Ranti karena Ranti tau mamah akan berbicara apa padanya, " udah mah gak usah di jelasin dan gak usah di omongin aku udah tau apa yang mamah mau bilang, mamah apaan sih kalo gak percaya liat aja ke depan, dianya ada di depan" ucap Ranti pada mamahnya, " cieeeee, yang di jemput, eheeem, gak ah mamah mendingan disini nonton film kaya gini dari pada nonton kalian berdua-duaan" ledek mamah pada Ranti, " mamah udah ah, mamah ini kaya gak pernah ngalamin masa muda ajah, udah ah jangan godain anaknya mulu, yaudah kamu jangan dengerin omongan mamah kamu udah sana berangkat nanti keburu kemaleman, hati-hati ajah ya di jalannya, sampein pesan ajah buat temen kamu itu dari mamah dan papah karena gak bisa berkenalan sekarang ini mungkin lain kali" ucap papah panjang lebar pada Ranti, " iya papahku sayang,mamah ku sayang yaudah aku pamit dulu ya dah,asalamu'alaikum" pamit Ranti, " iya wa'alaikumsalam" jawab papah dan mamah Ranti bersamaan, setelah Ranti keluar untuk menghampiri Nafi, betapa kagetnya nafi melihat Ranti yang berpenampilan cantik sekali, betapa cantiknya Ranti sampai-sampai Nafi melamun dan tak berkedip sekali pun, dengan style rambut Ranti di biarkan terurai, dan memakai baju dress selutut dengan motif bunga, dengan lengan panjang.

" belum saja mamah meneruskan omongannya sudah dipotong oleh Ranti karena Ranti tau mamah akan berbicara apa padanya, " udah mah gak usah di jelasin dan gak usah di omongin aku udah tau apa yang mamah mau bilang, mamah apaan sih kalo gak percaya l...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Naf, naf, nafi, HANAFIII" teriak Ranti tepat di kupingnya Nafi, " iya kenapa" kaget Nafi, " iya kenapa, iya kenapa, lo tuh kenapa sih di panggilin dari tadi sampe gue teriakin di kuping baru denger" gerutu Ranti, " e enggak kenapa-napa kok yaudah yu berangkat tar kemaleman" elak Nafi, setelah Ranti menaiki motor sport Nafi, Nafi pun langsung pergi dengan kecepatan rata-rata. Setelah sampai ke tempat tujuan Nafi dan Ranti pun langsung turun dari motor, setelah mereka berdua turun dari motor Nafi pun langsung menarik tangan Ranti untuk memasuki rumah Nafi, di posisi Ranti sekarang pun ia heran mengapa Nafi mengajak ia kerumahnya, sesekali Ranti pun bertanya pada Nafi kenapa ia membawanya kesini, " Naf lo ngapain ngajak gua kerumah lo, bukannya lo ma-" belum sempat Ranti menyelesaikan omongannya susah di potong oleh Nafi, " udah lo gak usah banyak tanya ikut aja, okee" ucap Nafi, setelah Ranti mengiyakan omongan Nafi, Nafi pun langsung memegang tangan Ranti dan langsung memasuki rumah Nafi,setelah memasuki rumah Nafi, Nafi pun langsung memanggil mamah dan papahnya, " mah pah Nafi udah nyampe nih" ujar Nafi, "eh anak mamah udah nyampe, ini siapa sayang" tanya Luna selaku mamahnya Nafi, " oh ya tante kenalin,nama saya Ranti tante om" ucap Ranti memperkenalkan dirinya, " oh jadi ini yang namanya Ranti Naf" tanya Robert, " iya pah ini Ranti yang pernah Nafi ceritain ke papah sama mamah" jawab Nafi, " yaudah mah di suruh duduk dulu ajah papah mau manggilin bi imas dulu, gak enak masa tamu di biarin berdiri terus sih" ujar Robert, " eh iya mamah sampe lupa, yaudah nak Ranti ayo duduk dulu" ucap Luna sembari mempersilahkan Ranti duduk, " iya tante makasih" jawab Ranti, setelah Robert memanggil bi imas untuk membuatkan minuman, akhirnya bi imas pun datang, " ini minumannya tuan nyonya, ada yang mau bibi ambilkan lagi kalo ada biar bibi ambilkan sekalian bibi kebelakang" jelas bi imas, " gak ada bi, makasih ya bi" jawab Luna, " yaudah saya ijin kebelakang lagi ya tuan nyonya ada pekerjaan yang belum bibi selesaikan, kalo mau sesuatu panggil bibi ajah ya" jelas bi imas lagi, " iya bi makasih" jawab Luna lagi, setelah bi imas pergi ke belakang Luna pun sesekali membuka pembicaraan, " oh ya gimana sama sekolah kalian baik-baik ajah kan" tanya Luna, " iya tante sekolah kita baik-baik ajah kok tan" jawab Ranti, " oh gitu bagus lah" ujar Luna, " Nafi udah cerita semua tentang kamu dan menurut tante kamu pantes buat jadi mantu tante" ledek Luna, " mamah apaan dih baru ajah kenal sama Ranti udah nganggep dia calon mantu ajah" jawab Nafi, " yaudah sih Rantinya ajah di bilang kaya gitu gak masalah, iya kan Ranti" tanya Luna, " hehehe, tante bisa ajah" balas Ranti sambil tertawa kecil, selagi mereka ngobrol tiba-tiba bi imas datang, " maaf mengganggu tuan nyonya" ucap bi imas, " iya kenapa bi" balas Robert, " itu makanannya udah siap jadi apa mau di makan sekarang tuan nyonya" tanya bi imas, " oh udah siap, yaudah Nafi kamu ajak Ranti buat kemeja makan kita makan malam bersama" ajak Robert, " iya pah" balas Nafi, setelah mereka semua sudah kumpul di meja makan mereka pun langsung menyantap makanannya, " yaudah ayo dimakan nanti keburu dingin makanannya kan gak enak kalo dingin" ucap Robert, selagi masih makan Luna sesekali menawarkan makanan ke Ranti, " ayo Ranti makan yang banyak kalo perlu nambah juga gak papa kan sayang kalo gak kemakan mubajir, gak usah malu-malu nak Ranti anggap ajah ini rumah sendiri" jelas Luna, " iya tante makasih, segini ajah udah cukup kok tan" jawab Ranti. Setelah mereka menghabiskan makanannya, Akhirnya Ranti pun pamit untuk pulang karena sudah malam, " om tante Ranti pamit pulang ya, makasih buat makan malamnya, makanannya juga enak" jelas Ranti, " iya nak Ranti sering-sering ya kesini, kan kamu bisa temenin tante kalo om Robert sama Nafi lagi gak ada" ucap Luna, " iya insyallah tan, aku usahain kalo lagi ada waktu senggang ya tan, yaudah tan aku pulang ya assalamu'alaikum om tante" pamit Ranti sambil mencium punggung tangannya Luna dan Robert, " wa'alaikumsalam, hati-hati ya sayang, Nafi kamu juga bawa motornya jangan ngebut-ngebut" jelas Luna, " iya mah pasti" balas Nafi, setelah Ranti menaiki motornya Nafi, Nafi pun pergi meninggalkan rumahnya dengan kecepatan rata-rata. Setelah beberapa menit akhirnya Nafi pun sampai di depan rumah Ranti, " eh ya makasih ya udah mau nganterin gua sampe rumah" ucap Nafi, " iya sama-sama" balas Ranti, belum Ranti membalikkan badanya dengan sigap Nafi memanggang tangannya untuk menahannya, " Ran tunggu" ucap Nafi, " iya kenapa Naf" balas Ranti, " gua cuma mau bilang makasih buat hari ini, makasih udah makan malam sama keluarga gua, dan makadih juga udah mau kenal sama keluarga gua" jelas Nafi, " yaelah santai ajah kali Naf lagian gua juga beruntung bisa kenal sama mamah dan papah lo karena menurut gue mereka orangnya asik juga orangnya" balas Ranti, " yaudah gua pamit ya, jangan tidur malem-malem ya" ucap Nafi, " iya makasih, lo juga inget jangan kebut-kebutan bawa motornya" balas Ranti. Setelah Nafi meninggalkan rumah Ranti, Ranti pun langsung memasuki rumahnya.

JANGAN LUPA YAA!!

V
O
T
E

C
O
M
M
E
N

TADINYA MUSUH JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang