Hari kesembilan perjanjian

985 23 5
                                    

Dihari kesembilan ini yang kebagian hari ini adalah Nazwa dan Riko.
Riko berniat untuk menjemput Nazwa di rumahnya menggunakan motor sportnya Riko, setelah beberapa menit akhirnya Riko pun sampai di depan rumah Nazwa.

"ehh anak mama udah cantik mau kemana" tanya Wina-mamanya nazwa, "eh mama ngagetin ajah, ini aku mau pergi sama temen aku, gakpapa kan ma" ucap Nazwa sekalian bertanya "boleh salah jangan pulang terlalu malam gak baik buat perempuan" jawab Wina.

'Tok tok tok'  "masuk" ujar Wina yang mendengar suara ketukan pintu, masuklah wanita paruh baya yaitu bi inah asisten rumah tangga di rumah Nazwa " ada apa bi" tanya Wina "ini nyonya ada tamunya neng Nazwa di bawah lagi nungguin neng Nazwa, namanya teh si Ri...ri.." belum selesai bi inah mengingat nama temannya Nazwa sudah di potong olehnya "Riko maksud bibi" ujar Nazwa "iya den Riko maksud bibi teh" ucap bi inah "yaudah mah Nazwa berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap Nazwa sambil mencium telapak tangan mamahnya "iya hati-hati ya nak, inget jangan pulang larut malam ya sayang" ucap Wina sedikit berteriak karena Nazwa sudah melenggang keluar.

"ehh, sorry nunggu lama" ucap Nazwa setelah sampai di ruang tamu "iya gakpapa" jawab Riko "udah siap, gak ada yang ketinggalan kan" lanjutnya "udah gak ada kok" jawab Nazwa "yaudah berangkat yu, takut keburu malem" ujar Riko, Nazwa hanya menjawab dengan anggukan, serelah berada di depan motor Riko "yaudah naik" ucap Riko "iya, bentar napa ini aja baru pake helm" jawab Nazwa sambil menaiki motor milik Riko, setelah Nazwa naik Riko langsung menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata.

Disini lah mereka, ya mereka sedang ada di taman yang membuatmata Nazwa melotot karena kaget melihat pemandangan di depannya ini,

Ya Riko memang sengaja membawa Nazwa kesini karena ia tau dari sepupunya yang memberi tau tempat ini dan akhirnya Riko tertarik, jangan tanya sekarang Riko sedang apa, ya sekarang Riko sedang memandang wanita yang ada di sebelahnya, ya Nazwa sekar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Riko memang sengaja membawa Nazwa kesini karena ia tau dari sepupunya yang memberi tau tempat ini dan akhirnya Riko tertarik, jangan tanya sekarang Riko sedang apa, ya sekarang Riko sedang memandang wanita yang ada di sebelahnya, ya Nazwa sekarang berpenampilan sangat cantik dengan memakai dress warna putih dengan hiasanya, rambutnya dibiarkan terurai

"eh lu ngapain diem aja sih, ayo kita kesana" ucap Nazwa membuat Riko sedikit terkejut "e e eh iya, yaudah ayo" ujar Riko gugup "lo kenapa, oh gua tau lo pasti lagi liat penampilan gua kan, iya kan ngaku aja" ujar Nazwa yang membuat Riko skatmat "...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"eh lu ngapain diem aja sih, ayo kita kesana" ucap Nazwa membuat Riko sedikit terkejut "e e eh iya, yaudah ayo" ujar Riko gugup "lo kenapa, oh gua tau lo pasti lagi liat penampilan gua kan, iya kan ngaku aja" ujar Nazwa yang membuat Riko skatmat " a a apaan si lu, udah ah buruan katanya mau kesana" ucap Riko gugup "alah, dasar laki-laki tukang ngeles" gerutu Nazwa tapi masih bisa di dengar Riko "udah cepet" ujar Riko sambil menarik tangan Nazwa lembut, setelah masuk mereka sama sekali tidak menyadari bahwa tangan mereka masih berpegangan "Rik pemandangannya bagus banget ya" ujar Nazwa, Riko hanya bergumam 'tangan gua kok anget-anget gitu ya' batin Nazwa, setelahnya Nazwa langsung menunduk untuk melihat tangannya 'ya ampun pantes ajah tangan gua anget, jadi daritadi Riko megangin tangan gua' umpat Nazwa, "ehem" ujar Nazwa bedehem "lo kenapa si" tanya Riko "tangan gue" ucap Nazwa sambil melihat tangannya "oh sorry" ucap Riko salah tingkah sambil melepaskan genggamannya "modus" ujar Nazwa "eh gua gak modus ya, lo nya ajah yang mau di pengang tangannya sama gue, secara kan gua ganteng" ucap Riko seadanya "eh, apa lo bilang gua yang mau di pegang tangannya sama lo, ihh ogah banget gua mending gua di pegang sama shawn mendes daripada sama lo" ucap Nazwa tak terima "lagian kan bukannya lo yang narik tangan gua waktu lo kepergok liatin gue sampe segitunya dan akhirnya lo salting, iya kan" lanjut Nazwa membenarkan "bodo amat, lagian juga siapa yang mau megang tangan lo, gue juga ogah kali" ucap Riko tak mau kalah "udah daripada gue badmood mending gue beli es krim, dan daripada gue debat sama lo yang gak mau kalah sama perempuan" ucap Nazwa langsung berlalu menuju tempat es krim "e eh tungguin gua dong, lagain kan yang ngajak lo kesini itu gue!" ucap Riko sedikit berteriak "bodo amat emang gua pikirin" gerutu Nazwa "lagian jadi cowok gak mau ngalah si, tapi kan emang kenyataan kalo dia yang megang tangan gue bukan gue yang mau di pengang tangannya sama dia" gerutu Nazwa makin kesal.

"tungguin gue napa" ucap Riko setelah berhasil menghetikan Nazwa dari belakang dengan cara menghadangnya dari depan "apa" ucap Nazwa sambil memutar bola matanya malas "oke gue minta maaf" ucap Riko sambil "udah" ujar Nazwa "iya gue minta maaf karna sikap gue, karna gue gak mau ngalah sama lo, sekali lagi gue minta maaf, lo mau kan maafin gue" ucap Riko sambil menatap mata Nazwa "pikir aja sendiri" jawab Nazwa sambil duduk di bangku taman, ya dia tidak jadi membeli es krimnya itu semua karna Riko yang membuatnya jadi badmood, dia juga tidak tau sekarang Riko dimana, karena tadi Nazwa langsung pergi.

"nih, buat lo" ujar orang yang tiba-tiba menjulurkan es krim di depan wajah Nazwa, dan membuat Nazwa terkejut, setelah Nazwa mendongakkan wajahnya menatap siapa orang yang ada di depannya ini dan ternyata orang itu adalah Riko, Nazwa hanya menatap malas Riko,  "udah ambil aja, bukannya tadi lo mau es krim kan" ucap Riko "gak usah" jawab nazwa "udah ini ambil" ujar Riko sambil mengasihkan es krim lansung ke tangan nazwa "lo apaan sih" ujar Nazwa "udah tinggal lo makan apa susahnya sih, lagian sayang gua udah beli mubazir kalo di buang" ucap Riko sambil membuka bungkus es krimnya.

"kalo makan itu jangan kaya anak kecil" ujar Riko sambil mengelap noda es krim yang ada di sudut mulut Nazwa dan itu membuat Nazwa terkejut dengan perlakuan Riko "yaudah si, lagian kok lo bisa tau es krim kesukaan gua sih, tau dari mana lo, apa jangan-jangan lo penguntit ya" ucap Nazwa "kalo nanya itu satu-satu, gua itu tadi asal ambil aja, gua juga gak tau kebetulan mungkin, lagian nih ya gak ada kerjaan banget gua jadi penguntit lo" jawab Riko "oh gitu" ujar Nazwa kembali menghabiskan es krimnya.

"makasih ya, buat hari ini" ucap Nazwa setelah mereka sampai di depan rumah Nazwa "yang ada gua kali yang harusnya bilang makasih sama lo" ucap Riko "kok gitu" tanya Nazwa "iya harusnya gua yang bilang makasih karena lo udah mau nyempetin waktunya buat jalan sama gua" ucap Riko "oke gini ajah, kita sama-sama bilang makasih dan sama-sama bilang iya sama-sama biar impas" usul Nazwa "yaudah terserah lo"ucap Riko "gua pamit ya" ucap Riko dan Nazwa menunggu kalimat yang ingin di ucapkan Riko lagi, tiba-tiba Riko mendekatkan dirinya yang membuat Nazwa gugup "jangan kangen" bisik Riko dan langsung melajukan motornya meninggalkan Nazwa yang masih diam karena perkataan Riko barusan.

TADINYA MUSUH JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang