Berakhirnya perjanjian

1.7K 45 4
                                    

Author POV
Disini lah mereka semua, di rumah Santi mereka sedang asyik menonton film horor, ya mereka memang sangat menyukai film horor, jadi setiap mereka kumpul pasti ada waktu dimana mereka menonton film horor, "ishhhh, gila tu orang sadis banget" ucap Tiara sambil memakan cemilan yang sudah Santi sediakan, "iya gila tu orang gak punya rasa kasian apa" ucap Nastia.

Setelah selesai nonton film, sekarang mereka sedang di halaman belakang rumah Santi, "bi, tolong bawain minum buat temen Santi ya" ucap Santi kepada bi Irah salah satu asisten rumah tangga, "siap non" balas bi Irah yang tadi habis membersihkan kolam renang.

"eh iya giamana sama hari perjanjian kalian" tanya Tuti, "ya gitu" ucap Sonia, "ya gitu, giamana" tanya Tuti lagi, "privaci lah" ujar Nazwa "yey masa cuma sedikit ajah gak boleh si" ucap Tuti, "eh San, giamana sama lo, kan biasanya yang sering banget berantem cuma lo sama si Fano" tanya Tiara, "rahasia lah, kepo bat lu" ucap Santi sambil memainkan hpnya lagi, "ini non minumannya" ucap Bi Irah sambil menaruh gelasnya diatas meja, "makasih bi" ucap Santi, "eh pada di minum dulu noh, pada aus kan lo pada" ucap Santi sambil mengambil lemon tea nya, "iya lo tau ajah" ujar Sonia sambil mengambil minuman yang ia pilih.

Setelah selesai meminum dan memakan cemilan yang disediakan santi mereka berbincang-bincang, "eh ke mall yu udah lama nih kita gak ke mall" usul Tiara,"nah bener kata lo, gua setuju" jawab Tia, 
"kita sih setuju-setuju ajah" jawab Ranti, Nazwa, Sri, Vira Sonia, Fifi berbarengan, "kalo lo giamana san" tanya Ranti, "emmm" jeda Santi sambil memikir "yaudah deh gua ikut" lanjut Santi.

Fano cs POV
"eh gimana sama perjanjian kalian" tanya Diki, "ada deh" ucap Riko sambil memakan cemilannya, ya sekarang memang mereka sedang berada di rumah Fano, lebih tepatnya di halaman belakang rumahnya "kepo lo dik" sambung Rendy, "gak kepo, gak gaul" ujar Diki sambil menjulurkan lidahnya ke arah Rendy "bodo emang gua pikirin" balas Rendy sambil menjulurkan lidahnya juga, "udah kayak anak kecil bat si lo pada, nih ya daripada kalian berantem mending kita ke mall, sekalian cuci mata, iya gak" usul Tino, tapi malah mendapat toyoran dari Fano, "lo giliran yang bening aja baru lo semanget, emang ya mata lo tuh kagak bisa liat yang beningan dikit, udah ah mending kita cabut aja langsung" jawab Fano.

Author POV
Setelah Santi cs sudah memesan makananya, ya sekarang mereka sedang berada di salah satu kawasan mall dan mereka sedang berada di  restoran cepat saji, dan mereka langsung melahap makananya sesekali mengobrol dan di selingi tawa.

Sedangkan di sisi lain Fano cs juga sudah memesan makanan, "eh gais liat deh cewe-cewe yang ada di sana, itu bukannya Santi cs ya" ujar Tino, dan semuanya mengikuti arah pandang Tino, dan benar saja itu Santi cs, "eh kita kesana yuk" ucap Rifky, dan setelah itu mereka langsung menghampiri Santi cs.

"hai, pada disini juga" sapa Fano pada semua, "iya" jawab Nazwa, "kita boleh ikut gabung kan" tanya Verro, "iya duduk ajah kali" jawab Tiara, 'kenapa jadi pada aneh si, kan mereka itu musuh kita, tau ah males gue bahasnya' batin Santi, "eh lo kenapa diem ajah, sariawan lo" tanya Fano disela-sela perbincangan, "tau lo kenapa sih san" tanya Sonia, "gua ke toilet dulu" ucap Santi lalu beranjak pergi meninggalkan mereka, "eh si Santi kenapa sih" tanya Fano, mereka hanya mengangkat bahunya tanda tak tau, sebenarnya memang ini rencana mereka yang tidak di ketahui oleh Fano dan santi, rencananya mereka akan menjodohkan Santi dengan Fano.

Sekarang mereka sedang berada di timezone, ya mereka memang memutuskan untuk pergi kesana, dan setelah berada di timezone mereka semua berpencar, Sonia dengan Diki, Tuti dengan Rifky, Tiara dengan Verro, Tia dengan Reza, Ranti dengan Nafi, Sri dengan Reno, Fifi dengan Rendy, Vira dengan Tino, Nazwa dengan Riko dan Santi dengan Fano.

Sonia, Tiara, Tuti, tia, Fifi, Nazwa, Ranti, Sri, Vira, Diki, Verro, Rifky, Reza, Rendy, Riko, Nafi, Reno, dan Tino mereka sedang mengawasi temannya itu, siapa lagi kalo bukan Santi dan Fano itu semua mereka lakukan agar mereka semua bisa damai, dan asal kalian tau mereka sudah dari kelas 5 sd bertengkar hingga sekarang mau itu masalah sepele atau tidak, tetap mereka akan mempermasalahkan itu semua, makanya sekarang mereka akan mencoba untuk akur walau kadang masih ada cekcok sedikit, "eh mending kita tinggalin ajah mereka berdua, giamana" tanya Tia, "iya gua setuju sama lo, kan siapa tau mereka bisa lebih akrab" sambung Tiara "yaudah ayo" ujar Rendy, "eh bentar, trus nanti kalo kita ditanya kenapa ninggalin, kita mau jawab apa" tanya Vira, "udah gampang itu mah bisa di atur" jawab Tino.

"eh san kita main basket yuk" ajak Fano, dan tanpa menunggu jawaban dari Santi, Fano langsung menarik tangan Santi pelan, "gue gak bis-" belum Santi selesai bicara sudah dipotong oleh Fano, "nih lo pegang bolanya" titah Fano, "dibilang gua gak bisa mainnya Fano, lo sus-", "sutttt" potong Fano sambil menempelkan jari telunjuknya ke bibir Santi, dan disitu pula terjadi aksi tatap-tatapan, "sini gua ajarin" ucap Fano setelah tadi Santi memutuskan kontak mata, "lu pegang bolanya, truss lu arahin dulu bolanya ke ring, abis itu baru lo lempar" ajar Fano dari belakang sambil memegang tangan Santi, "apaan si loh modus tau gak" ucap Santi sambil menepis tangan Fano, "ya kan gua cuma ngajarin lo doang" ucap Fano sambil memasukkan bola ke ring.

"eh Fan balik yu udah malem nih" ucap Santi, "yaudah ayo" jawab Fano, setelah itu mereka langsung beranjak pergi ke tempat parkiran di mana motor Fano di simpan.

"ayo buruan naik, kayaknya udah mau ujan kita harus cepet sampe rumah ntar yang ada lo ke ujanan lagi" ucap Fano sambil menyalakan motornya.

"eh Fan makasih ya" ucap Santi setelah sampai rumahnya, "iya sama-sama, gue juga mau bilang makasih sama lo" balas Fano, "sama gue juga mau minta maaf sama sikap gue tadi ke lo" ucap Santi lagi,  "iya santai ajah, yaudah gue langsung balik ya takut kejebak ujan" ucap Fano, "yaudah" ucap Santi, "oke" balas Fano sambil memakai helmnya, tapi belum sempat Fano memakaikan helm ke kepalanya sudah ditahan oleh Santi, "eh Fan e.....e..e" ucap Santi ragu, "kenapa san" tanya Fano, "gue cuma mau bilang e...e..hati-hati Fan" lanjut Santi masih sedikit ragu, "cieeee perhatian ni yeeee" goda Fano, "a a apaan si lo Fan, gue tu cuma mau e e" ucap Santi terbata-bata karna malu, "a e a e, udah gak usah ngeles udah ketauan tuh dari pipi lo" ucap Fano sambil menunjuk pipi Santi, Santi hanya menutupi pipinya karna malu ketauan blushing, "yaudah gue balik" ucap Fano, sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Santi sepeeti ingin membisikkan sesuatu, "jangan tidur malem-malem san, jangan lupa mimpiin gue" bisik Fano membuat Santi diam mematung karna perkataan Fano, setelah itu Fano meninggalkan Santi yang sedang blushing atas perkataanya.

'gue gak salah dengarkan, tadi bener Fano kan, apa jangan-jangan itu jelmaan yang mirip Fano, apaan si gue ngaco banget' batin Santi mwracau sendiri tanpa disadari senyum kecil terulas di bibir Santi.

JANGAN LUPA YA!!!

V
O
T
E

C
O
M
M
E
N

MAAF YA BARU NEXT SEKARANG, MAAF BANGET, DAN AKU JUGA AKAN USAHAKAN UNTUK SELALU NEXK, SEKALIAN MAU NGASIH TAU BAHWA VOTE AND CIMME

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TADINYA MUSUH JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang