Suara lantang Ika berhasil membuat dokter Rei menoleh kearahnya. Kara yang ada di depannya tampak lunglai dan menjatuhkan dirinya kembali ke sofa. Ika terlihat melempar senyum manisnya pada sosok di sebrang, membuat Kara kesal setengah mati. Dengan setengah hati, akhirnya ia pun menoleh ke arah lelaki di sebrang itu dengan senyum kaku.
" Malam dok, " sapanya kaku.
Rei tampak melempar sedikit senyum kearah mereka dan kembali menikmati secangkir kopi di tangannya.
" Aihh senyumnya bikin meleleh Ra, " cetus Ika terpesona
" Meleleh apanya, lu tu ya bikin perkara mulu," balas Kara kesal.
" Ihh santai aja sih," sahut Ika membuat Kara geram.
💞💞💞
Karena rasa penasaran memenuhi kepalanya, Ika mencoba mencari tahu tentang minuman yang dipesan dr.Rei malam itu. Dari seorang waiter, ia pun akhirnya mendapatkan informasi itu. Dokter Rei ternyata pelanggan setia di cafe tersebut. Minuman favoritnya yaitu Coffee Latte. Sang waiter mengatakan bahwa dr. Rei hampir setiap hari memesan Coffee Latte dari cafe tersebut. Entah saat ia sedang berada di poli atau pun sedang menolong pasien bersalin, ia selalu delivery minuman favoritnya itu.
" Pantesan aja tiap hari doi selalu bawa kopi, " kata Ika sambil mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
Kara yg sedang menikmati minuman kesukaannya yaitu Matcha Latte berusaha acuh dengan ucapan Ika.
"Minuman yang dia minum gak sesuai sama kepribadiannya, " kata Kara tiba-tiba, membuat Ika yang sedang menikmati Ice Cream cokelat pun langsung meliriknya.
" Maksudnya?"
" Gue pernah baca suatu penelitian tentang sifat seseorang berdasarkan minuman kesukaanya, biasanya orang yang suka Coffee Latte itu orang yang bisa menyenangkan hati orang lain, suka menolong dan murah hati tapi kayaknya dia gak deh, gak ada nyenengin-nyenenginnya bikin kesel iya!" jelas Kara mengebu.
" Masa sih Ra?, tapi menurut gue dia nyenengin kok, dari visualnya aja nyenengin, " kata Ika lagi-lagi memuji laki-laki jutek itu.
" Makan tuh visual !" seru Kara kesal pada sahabatnya itu.
💞💞💞
Hari terus berganti. Sikap dr. Rei pada Kara tak juga berubah. Ia masih tetap jutek dan mudah marah saat bertemu Kara.
Kara sendiri selalu berusaha untuk menahan kekesalannya saat di depan dokter Obgyn itu. Hingga suatu hari, sikap dr. Rei dirasakan berbeda oleh Kara. Ia terlihat melepaskan senyum manisnya pada Kara. Itu membuat Kara benar-benar heran.' mata gue salah liat apa ya?, barusan dia senyum ya? ' batin Kara keheranan.
" Ayo visit ke pasien, " ajak dr. Rei bicara pada Kara sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Coffee Latte 1 & 2
Short StoryNOVELET Amazing cover by @suputri21 Mr. Coffee Latte session 1 ( complete ) Mr. Coffee Latte session 2 ( complete ) Rei dokter obgyn yang terkenal jutek bertemu dengan Kara seorang bidan yang tak pernah minat mengenai cinta. Akankah mereka memiliki...