Flower (1)

10 4 1
                                    

.
.
.
.

"Kita akan pindah ke Bandung" lanjut sang ayah tak kalah serius

Rafa yang mendengarnya pun tak percaya apa yang di ucapkan ayahnya " Bun, ayah lagi becanda kan?" Rafa melihat bundanya sambil meminta penjelasan

Sang bunda pun tersenyum dan menatap anak sulungnya itu " abang apa yang di bicarakan ayah itu benar" jelas Rahma

"Bunda, Zelyn sekolahnya gimana? Zelyn gak mau kaya dulu lagi bun, harus beradaptasi lagi sama sekolahan yang baru. Zelyn gak mau kaya dulu lagi Zelyn menampilkan wajah sedihnya karena dia tidak mau kejadiannya waktu kecil terulang kembali.

Ya, saat Zelyn masih sekolah dasar kelas 4,Zelyn pindah dari kota kelahirannya Bandung menuju Bali.

sekarang Zelyn Dan keluarganya menetap di Bali, kepindahannya waktu dulu karena sang ayah di terima kerja di salah satu restaurant besar yang ada di Bali, tapi sekarang sang ayah sudah sukses. Bahkan sang ayah sudah memiliki restaurant besar di sebagian kota dan memiliki cabang-cabang di berbagai daerah Indonesia, bundanya pun adalah seorang designer yang sukses, dan sekarang mereka pun kembali ke kota kelahirannya Bandung, dan melanjutkan bisnis & usaha di kota tersebut.

"Sayang semua itu udah ayah atur" jawab Anton bijak

"Ayah kalo abang  gimana? Abang  baru aja masuk SMA yah" Rafa sangat khawatir kalo dia di bandung tidak akan masuk sekolah yang dia inginkan

"Abang, semuanya sudah ayah atur, abang  sekolah di mana, ade sekolah di mana, pokonya kalian jangan khawatir sudah ayah urus" lanjut Anton meyakinkan

"Iya deh yah, Zelyn terserah ayah aja, tapi Zelyn pokonya mau sekolah negri, apa lagi Zelyn baru sekolah menengah pertama" lanjut Zelyn, ya dia tau dia tak akan bisa membantah atau menolak perintah kedua orang tuanya

"Mending lo sekolah sama Tania aja"Rafa memberikan saran

"Iya bener tuh bang, loe encer juga ya ternyata kalo pagi" ledek Zelyn

"Gak sopan lu dek, sama abang  sendiri gw pecat jd ade tau rasa lu" kesal Rafa sambil menjewer kuping adik kesayangan nya

"Aduh kak ampun bang " rengek Zelyn kesakitan sambil nenujukan huruf V mengguanakan tangannya

"Sudah-sudah, abang , Zelyn kalian pagi pagi udah kaya kucing & anjing ribut terus, udah cepet berangkat 30 menit lagi sudah mau masuk nih" omel sang bunda, Rahma heran melihat kedua anaknya itu yang selalu ribut tiap pagi..

🌻

"Zeze"

Teriak seseorang ketika Zelyn baru berhenti di depan gerbang sekolahnya yang di antar oleh kakak nya, karena memang sekolahan Rafa & Zelyn searah dan tidak terlalu jauh..

"Chacha" Zelyn menjawab panggilan dari Chacha sambil menampilkan senyum termanis nya di pagi ini, walau sebenarnya Zelyn sangat sedih dengan kabar perpindahan keluarga mereka, dan bingung untuk menjelaskan kepada sahabatnya ini Chacha.

"Eh lo di anter abang lo lagi" Chacha menanyakan pada Zelyn tapi fokusnya mengarah ke Rafa.

"Gw di sini kali cha" Zelyn mengarhkan wajah Chacha menggunakan kedua tangan nya untuk menghadapnya,sambil menampakan wajah bosannya. Sahabatnya itu sangat mengagumi abang nya, yang menurut nya kakanya itu hanya biasa bisa saja.

"Eh de gw cabut dulu ya, entar gw telat lagi. Pulang sekolah gw jemput. hari ini gw pulang cepet, jangan lupa kasih tau tuh sama si Chacha" cerocos Rafa panjang lebar.

"Eh iya bang, awas lu pake motor jangan kebut kebutan, gw bilangun ayah tau rasa"

"Iya bawel, gw berangkat. Duluan ya Cha" Rafa melirik Chacha dan memakai helm nya lalu pergi.

"Ze, maksud kak Rafa apa? Tadi loe harus kasih tau gw. Kasih tau apaan? Chacha penasaran dengan perkataan Rafa tadi pada Zelyn.

"Udah entar gw ceritain di kelas, ayo ah udah mau masuk nih" jawab Zelyn sambil menarik tangan Chacha menuju kelasnya..

Setelah sampai di kelas Zelyn menjelaskan tentang perpindahanya kembali menuju Bandung, dia sangat sedih menceritakan hal ini pada sahabatnya Chacha, ya sejak pertama kali Zelyn pindah ke Bali, Chacha adalah teman pertamanya, dari SD sampai sekarang SMP Zelyn dan Chacha satu sekolah.
Dia sangat menyayangi sahabat nya, tapi setelah menjelaskan semua dan sebab perpindahan nya kembali, akhirnya Chacha dengan hati yang ikhlas menerima perpindahan Zelyn.

"Cha, maafin gw ya" Zelyn menangis sambil memeluk sahabatnya

"Udah Ze gw ngerti kok situasi lo sekarang" Chacha mencoba tersenyum dan menenangkan sahabatnya itu, walau pun Chacha sangat kecewa padanya tentang perpindahanya.

"Udah Ze, yang penting lo jangan lupa selalu hubungin gw, pokonya lo jangan lupain gw. Meski kita pisah persahabatan kita tak akan pernah terpisah Ze" cerocos Chacha sambil mencoba untuk tersenyum dan memberi semangat untuk Zelyn

"Hhahahaa, loe tuh emang sahabat terbaik gw, gw sayaaaaaaaaaaang banget sama lu Cha" ucap Zelyn sambil memeluk sahabat nya dengan erat

"Iya gw juga sayang lo Ze... Tapi gw gak bisa nafas nih, lepasin dong" Chacha kehabisan nafas karena Zelyn sangat erat memeluknya.

"Hehe sory" Zelyn nempakan cengirannya "ntar lo harus antar gw ya ke Bandara " lanjutnya

"Siap kapten" Chacha melakukan hormat seperti para prajurit kepada kaptenya..
Lalu mereka tertawa bersama sama..

😂Ini Part kedua ku lumayan panjang ya, so jangan lupa buat Follow &Comen ya..
Yuk lanjut kan cerita Zelyn selanjutnya

FlowerHeart

Flower HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang