ONE MORE NIGHT

97.6K 1.4K 37
                                    

Ed menimang keputusannya, antara mengunjungi Joanna kekasihnya atau langsung pulang untuk mengistirahatkan badannya yang kelelahan. Ia melirik jam tinggi yang menjulang di pinggir jalan sambil menunggu lampu lalu lintas berubah hijau, hampir tengah malam. Namun nada marah Joanna masih bisa terdengar di telinganya saat gadis itu meminta Ed untuk datang karena malam ini adalah genap setahun mereka menjalin hubungan. Yeah, wanita dengan segala tanggal perayaannya. Ed mendengus mengingat wanita dengan segala keribetannya.

Ketika lampu berubah hijau, Ed menarik pedal melaju menuju condominium kekasihnya. Tak butuh waktu lama bagi pria itu kini ia sudah berdiri di depan pintu Joanna. Jalanan yang begitu sepi membuatnya tak harus berhadapan dengan riuh ibu kota.

Ed melihat kembali penampilannya, mendengus ketika menyadari kemejanya telah kusut masai. Disembunyikannya satu tangannya ke belakang lalu menekan beberapa kode yang sudah dihapalnya luar kepala.

"Joannaaa!" seru Ed memanggil nama kekasihnya seperti biasanya. Ed sering mengalunkan beberapa nada ketika menyebutkan nama itu. Ia melangkah perlahan, berpikir jika kekasihnya mungkin saja sudah tidur. Tapi tentu saja kebiasaan Joanna mematikan lampu terlebih dahulu sebelum bergelung di kamarnya menepiskan pemikiran itu karena ruangan itu masih terang benderang dengan semua lampu menyala.

"Oh, shit!! Kupikir aku datang bukan di waktu yang tepat." Perkataan itu keluar ketika Ed membuka pintu kamar Joanna. Ed melemparkan bunga yang ia sembunyikan di punggung ke tempat tidur dimana Joanna tengah menindih seorang pria.

Pria di bawah Joanna melompat, menggulingkan Joanna ke samping, kemudian melompat ke bawah untuk memungut celananya di lantai lalu mengenakannya dengan asal.

"Ed, aku tidak, ini mungkin tidak,"

"Kupikir kau pernah bilang kalau Joanna adalah orang terakhir yang akan kau tiduri karena kau sama sekali tidak tertarik dengan bekasku, Mac," kata Ed dengan jijik memandang Mac yang masih berusaha menarik gesper celananya. Ed sebenarnya tidak begitu peduli dengan perselingkuhan sejenis ini, namun mengetahui jika Mac yang melakukannya rasanya sangat membuatnya marah.

"Itu bukan salah dia, Ed. Aku yang mengajaknya ke sini." Joanna berseru dari balik selimut.

Ed tertawa, "dan kau sengaja memaksaku datang ke sini untuk menunjukkan ini padaku?"

"Aku tidak berpikir kau akan datang!" bantah Joanna.

"Dan jika aku tidak datang, sampai kapan kalian akan menyembunyikan kisah perselingkuhan menjijikkan kalian ini hah?" Tanya Ed mengimbangi teriakan Joanna.

Mac memijit pangkal hidungnya. Pria itu memilih duduk kembali di atas ranjang lalu melemparkan senyum menenangkan pada Joanna. Ed sampai tertawa melihat adegan itu.

"Manis sekali, Mac. Aku tidak menyangka kau bisa melakukan itu. Kupikir selama ini kau tidak tertarik dengan wanita." Katanya dengan jengkel.

"Jangan menuduhnya seperti itu, Ed. Kumohon." Joanna memelas. "Ini baru pertama kali dan Mac awalnya menolak kerena dia menghargaimu sebagai temannya."

Sandiwara macam apa ini, pikir Ed. Ia datang untuk memenuhi permintaan kekasihnya untuk merayakan anniversary dan Ed dengan repot-repot menyempatkan diri membelikan bucket bunga tadi. Tapi perselingkuhan kekasihnya dengan sahabatnya yang ia lihat malam ini.

"Jadi maksudmu kau yang menyeret Mac ke tempat tidurmu, Jo?" Ed menatap Joanna merendahkan. "Demi Tuhan, Jo, kenapa harus Mac?" kata Ed dengan frustasi.

"Karena Mac adalah orang yang paling tepat untuk membuatmu marah seperti ini!!" Joanna menjerit. Melemparkan bantal ke arah Ed. "Kau tidak pernah memperlakukanku seperti kekasihmu. Bahkan saat aku berciuman dengan pria lain kau biasa saja. Kau tidak pernah cemburu, Ed, karena kau tidak pernah mencitaiku!!"

ONE MORE NIGHT (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang