SPECIAL CHAPTER

33K 950 9
                                    

Tak satupun mampu menguraikan makna cinta dengan kata-kata, bahkan itu dengan tindakan sekalipun. Pada kenyataannya cinta memiliki uraian yang berbeda pada setiap orang. Ketika seseorang mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta, sangat besar kemungkinan jika yang dirasakannya hanya ketertarikan semata. Dan bila seseorang mengatakan ingin sekali mengenyahkan seseorang karena ia sangat membencinya, bisa saja ia sebenarnya telah jatuh cinta.

Ed manusia yang hampir menjalani hidup tiga dekade bahkan belum bisa menguraikan apa yang tengah ia rasakan. Rasanya akan sangat mustahil jika dirinya mengartikan perasaannya adalah sebuah cinta. Bayangkan bagaimana ia bertemu dan bisa berakhir dengan gadis remaja seperti Jenie. Bahkan kegilaannya yang telah meniduri gadis perawan yang asal usulnya tidak diketahuinya. Jika negara mengetahuinya mungkin ia akan dituntut telah menyembunyikan anak gadis dan melecehkannya. Atau lebih parahnya lagi ia akan dicap sebagai paedofil.

Astaga.. Ed tak ingin membayangkan dirinya dihujat di setiap media sosial, artikel online dan bahkan orang-orang di sekitarnya. Apa yang akan dikatakan karyawannya, rekan bisnisnya, dan jangan lupakan orang tuanya. Demi Tuhan, ia hampir saja melupakan orang tuanya. Ibunya pasti akan naik darah jika mengetahui kelakuannya sekarang. Lupakan soal ayahnya yang tidak bisa ditebak akan melakukan apa pada dirinya. Terkadang pria tua itu memihak padanya saat Ed berkelakuan buruk. Namun tidak jarang juga kelakuan buruknya mendapat amarah luar biasa dari sang ayah. Ed sendiri bingung kenapa kelakuan-kelakuan buruknya sebagian mendapat perlakuan khusus.

Ed menimang dalam pikirannya. Jenie jelas-jelas sekarang hanya bergantung padanya. Gadisnya itu tidak ada keinginan untuk pulang. Ed pun memiliki pemikiran yang sama. Bagaimana jika Jenie kembali jadi gadis nakal yang mencari uang dari pria-pria hidung belang. Ed menggeleng saat membayangkan Jenie dengan pakaian tak layaknya saat bertemu di jalan untuk pertama kalinya.

Apa bedanya dengan dirimu sendiri..

Benar saja. Dirinya juga tidak berbeda bukan? Ed juga meniduri gadis itu. Bahkan tak ada bayaran khusus selain tinggal bersama dan membayar biaya sekolah. Itu bukan seberapa buat Ed.

Kau kan kekasihnya ...

Ed semakin dirundung kebingungan. Bisa saja Ed menganggap serius hubungan mereka. Terlebih saling ketergantungan mereka akhir-akhir ini. Dalam kasusnya, sehari tak bertemu dengan gadis itu pun Ed akan merasa rindu. Namun bagaimana dengan Jenie? Jenie jelas-jelas menganggapnya hanya sebagai sumber uang yang menghidupinya. Meskipun gadis itu tidak pernah meminta lebih. Hanya tinggal, makan dan sekolah. Sekarang ketika gadis itu telah lulus, Jenie bahkan telah mendapatkan pekerjaan paruh waktunya.

Omong-omong soal pekerjaan paruh waktu Jenie, bukankah harusnya sore ini Ed ke sana untuk melihat pekerjaan gadisnya itu. Jenie tidak mau repot-repot menceritakan lebih detail mengenai pekerjaannya. Ed menjadi curiga.

Dua jam kemudian Ed sudah berdiri mengamati pintu masuk sebuah bangunan klasik di hadapannya. Nama dan arsitekturnya yang unik membuat Ed tak bisa menebak jasa atau layanan apa yang disediakan tempat itu. Beberapa pria terlihat memasuki bangunan unik itu. Ed mengikuti, mendorong pintu kecoklatan itu dengan hati-hati.

Kedua bola mata Ed membelalak hingga mulutnya ikut ternganga. Dilihatnya orang-orang disana berseliweran membawa handuk dan guci-guci kecil dan ramuan-ramuan dalam wadah yang khas. Tanpa dijelaskan pun Ed tahu pekerjaan apa yang dilakukan di sana.

Ed melangkah memasuki ruangan itu, mencari-cari keberadaan Jenie. Kepalanya mulai panas. Kemudian canda tawa yang terdengar membuatnya melangkah lebih cepat memasuki ruangan-ruangan di sana. Banyak pintu-pintu disana, namun Ed tidak harus memeriksa satu per satu pintu itu. Matanya telah menangkap Jenie di balik sebuah meja bertuliskan kasir.

ONE MORE NIGHT (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang