[ flashback ]
Tangisan Aeris kuat bergema memenuhi ruangan didalam rumah banglo itu sambil meronta kuat minta dilepaskan . Jungkook sedaya upaya cuba menenangkan Aeris didalam pelukkan meskipun gadis itu meronta kuat untuk melepaskan diri .
Beberapa orang anggota polis sedang memeriksa keadaan mayat dua rakan mereka , Chaeri dan Aerin yang menyayat hati . Silauan dari kamera beberapa kali memancar didalam bilik itu .
" Ae ! Bertenang ! Jangan macam ni . Chaeri dengan Aerin mesti sedih kalau nampak Ae macam ni . " Ujar Jungkook . Pelukkan makin diketatkan .
" Ch - Chae .. Ae - Aerin .... Nahye .. Nahye ! Mana Nahye ? "
Sedang Jungkook leka memujuk Aeris agar bertenang dihadapan pintu bilik tersebut yang di awasi oleh dua orang anggota polis bertugas , tiba tiba seorang lagi anggota polis bertugas tergesa gesa berlari masuk ke dalam bilik itu untuk berjumpa dengan Detektif Kim .
Detektif Kim bersama beberapa orang anggota polis yang lain segera berkejar masuk ke dalam bilik mandi yang berada berdekatan bilik tempat mayat Chaeri dan Aerin berada selepas anggota polis lelaki itu memanggilnya beberapa minit lalu .
" Encik Jungkook , mari ke sini seketika . Saya memerlukan kepastian . " Panggil Detektif Kim . Aeris masih lagi tersedu sedan didalam pelukkannya , ditarik sekali .
" Ada apa , Detektif ? "
" Adakah dia juga kawan awak ? " Tunjuk lelaki berpangkat itu ke dalam bilik air itu .
Jungkook terpempam namun dia tetap melangkah masuk selepas Aeris bersandar lemah di dinding . Tak sanggup untuk masuk ke dalam kerana dia tahu di dalam itu adalah Nahye . Dia nampak Nahye memasuki bilik mandi ini semasa mereka panik untuk menyembunyikan diri sehingga terpisah .
" I - itu .. Kawan saya , Ki - Kim Nahye . " Ucap Jungkook dengan nada terketar ketar apabila melangkah keluar dari bilik air tersebut . Sungguh dia tidak menyangka Nahye dijumpai oleh lelaki jahanam itu . Sangkanya gadis itu menyorok ditempat selamat sebab itu dia meninggalkan gadis itu seketika untuk membuat laporan polis bersama Aeris !
Aeris terus jatuh terduduk selepas Jungkook habis menuturkan ayat ayat tersebut . Lemah lututnya mendengar kenyataan itu . Kini , hanya tinggal dia dan Jungkook saja . Kawan kawan mereka yang lain sudah pergi meninggalkan dunia ini buat selama lamanya .
Air mata Aeris kembali mengalir deras tetapi kini dia tidak memberontak seperti tadi . Dia sudah tidak ada tenaga untuk memberontak lagi . Dia terlalu penat dengan semua ini dan tiba tiba pandangannya menjadi gelap . Sekelip mata tubuh Aeris jatuh terkulai lemah menyembah bumi .
" Han Aeris ! "
-
" Dia mengalami kemurungan yang teruk kesan daripada perkara perkara yang menimpa dirinya membuatkan dia tertekan . Emosi dia juga tidak stabil jadi dia memerlukan pemantauan yang teliti . Adakah encik pasti untuk membawa dia pulang ? " Doktor lelaki itu memandang tepat ke dalam mata Jungkook .
Jungkook melihat Aeris yang sedang duduk termenung ditepi tingkap hospital . Rasa sayu dan kasihan melihat gadis itu . Gadis itu persis mayat hidup . Tidak bergerak dalam masa yang lama apatah lagi bercakap . Wajah gadis itu juga mula cengkung dan pucat . Begitu juga tubuhnya yang kian susut , kurus .
Jungkook menoleh semula ke arah doktor itu . " Saya pasti , doc . Kami akan pulang ke rumah . Dia hanya ada saya seorang dan begitu juga pada saya , hanya ada dia seorang . "
Doktor separuh abad itu mengeluh . Degil , itu saja yang dia dapat komen tentang Jungkook . " Baiklah , kalau itu yang encik mahu . Saya harap encik bersabar dengan Aeris . Emosi dia betul betul sedang terganggu . Tak apalah , biar saya uruskan mengeluaran Han Aeris . Encik tunggu sebentar . "
" Baik . Terima kasih , doktor . " Jungkook memberikan senyuman kepada doktor itu sebelum doktor itu keluar dari biliknya .
[ end flashback ]
-
Jungkook melangkah keluar dari bilik mandi dengan hanya memakai tuala paras pinggang .
Dengan terkedek kedek dia melintasi ruang tamu untuk naik ke bilik . Bukan dia sengaja mahu menyusahkan diri sendiri untuk berulang turun naik ke bilik , tetapi bilik mandi diatas banyak mencipta kenangan mereka sebelas orang .
" Eiwww Jungkook buat free show !! " Seseorang berteriak apabila Jungkook betul betul mahu mendaki tangga membuatkan langkah lelaki itu terhenti . Adakah dia bermimpi atau berhalusinasi ?
" Wth oppa , rosak mata Rin ! "
" Eee oppa ! Ppali naik bilik pakai bajulah ! "
" Yah Park Chaeri , dont stare at my Jungkookie like that , aku tahu namchin aku seksi ! "
" Yah Jeon Jungkook , kau rasa kau dah cukup seksi ke untuk lawan bibir bolat yang seksi milik hyung ni ? "
" Pft , aku bukan tenung sebab Jungkook hyung seksi , tapi tuala dia koyak . Free show betul hyung ni ada cita cita nak jadi model boxer ke ? " Berdekah dekah suara halus itu ketawa sambil disambut dengan yang lain . Bergema rumah itu dengan suara tawa mereka .
Suara suara itu , kekecohan itu , keriuhan itu , gelak ketawa itu ..
Jungkook berpusing . Dia yakin dia tidak bermimpi atau berhalusinasi sekarang . Jika dia sedang bermimpi , tolong jangan kejutnya dari mimpi yang indah ini . Dia mahu terusan berada dalam mimpi ini . Bersama mereka .
Tujuh orang lelaki bersama empat orang gadis yang sedang seronok bergelak ketawa . Wajah mereka .. kelihatan sangat gembira .
" H - hyung .. Girls .. " Panggil Jungkook . Setitik , dua titik air mata Jungkook kembali turun ke pipi sebelum banjir seperti sungai yang mengalir laju terus ke laut .
Tawa mereka sepuluh orang mati . Mereka tersenyum hambar . Mereka lupa , mereka bukan lagi seperti Jungkook . Mereka sekarang hanyalah bayangan Jungkook yang sentiasa menyokong lelaki itu untuk terus meneruskan kehidupannya tanpa mereka disisi .
" Jungkook .... "
" Hyung ... "
" Jungkook , walau apa pun yang terjadi ingatlah hyung sentiasa bersama kau . Ingat kita sentiasa bersama . "
" Hyungg , bogo- "
Namjoon berjalan mendekati Jungkook .
" Nado , Jungkook . Kami sentiasa merindukan kau . Percayalah Jungkook , kami sentiasa di sini . " Namjoon menyentuh dada Jungkook dengan senyuman untuk meyakinkan adiknya itu .
Jungkook mendongak dari melihat tempat dimana dikatakan Namjoon ke hadapan . Meminta kepastian dari hyungnya yang lain .
Melihat Jungkook yang memandang ke arah mereka , mereka mengangguk seperti mengertinya pandangan lelaki muda itu sambil perlahan lahan mereka menghilang dari pandangan Jungkook .
" Kajimaaa .. " Perlahan Jungkook menuturkan ayat tersebut .