+15

89 8 2
                                    

Jungkook hanya diam mendengar cerita Eunmi yang masih lagi mengigil ketakutan . Ketika ini mereka sedang duduk santai diruang tamu . Muka Jungkook masih lagi tidak menunjukkan apa apa reaksi langsung pada cerita gadis itu . Seakanya dia tahu siapa yang menganggu gadis itu tadi .

Dah mati pun masih ada perasaan cemburu ya ?

" Jungkook , awak dengar atau tidak apa yang saya ceritakan ni ? " Teguran Eunmi mematikan lamunan Jungkook .

Mata Jungkook memandang ke arah Eunmi . " Ya Eun , saya dengar . "

" Awak tak takutkah tinggal berkeseorangan didalam rumah ini ? Semenjak saya berpindah ke sini , tidak pernah saya nampak ada orang duduk disini dan tiba tiba awak pula . Saya rasa pasti ada sesuatu sudah menumpang dalam rumah ini . Apa kata awak lakukan upacara menghalau hantu dalam rumah ini ? Saya ada kenal beberapa orang penghalau hantu yang hebat disekitar sini . "

Jungkook mengerutkan dahi mendengar bebelan Eunmi . Apa dia fikir dalam rumah ini punyai hantu ?

Oh ya lupa , merekalah hantunya .

Jungkook tersengih apabila mengenangkan rakan rakannya digelar hantu .

" Jungkook ! Boleh pula awak tersengih sengih ketika saya bercakap . Saya serius ni ! " Eunmi menepuk peha Jungkook separa kuat .

Wah , berani ya perempuan ini menepuk peha Jungkook ?

" Ah ya . Apa dia ? Upacara menghalau hantu ? Awak demam ke Eunmi ? Mana ada hantu dalam rumah ini . Elok je saya duduk dalam rumah ini . Saya rasa baik awak pulang sekarang , hari sudah pun mahu berganjak ke malam . " Ujar Jungkook .

Kelibat Aeris memandang Eunmi tajam dibelakang tubuh gadis itu , dipandang dengan mata membulat . Oh tidak , kenapa Aeris berada dibelakang Eunmi ?

Eunmi memuncungkan bibir . " Tapi Jungkook , saya berkeseorangan dirumah . Saya bosan . Tidak bolehkah saya duduk melepak dahulu dirumah awak ini ? "

Jungkook menjadi serba salah . Jari jemarinya mengosok belakang leher . " Em .. Bukan tidak boleh .. Cumaa .. Bukankah tidak manis jika jiran jiran nampak kita berdua duaan dalam rumah dimalam hari ? "

Baru saja Eunmi mahu membuka mulut untuk membalas kata kata Jungkook , cepat cepat Jungkook menarik lengan Eunmi dan menolak gadis itu ke muka pintu apabila Aeris mulai mengangkat tangannya untuk menyentuh Eunmi .

" Esok esok saja kita melepak bersama ya ? Bye ! " Jungkook terus menutup pintu lalu menguncinya .

Mata Jungkook memandang Aeris . Aeris memandang Jungkook dengan matanya berwarna merah . Jungkook terkejut melihat warna mata gadis itu .

Sekelip mata muncul kelibat Chaeri , Nahye , Aerin , Jimin , Taehyung , Namjoon , Yoongi , Hoseok dan Jin dibelakang Aeris . Masing masing mengerakkan jari telunjuk mereka bersama muka nakal .

" Padan muka hyung , Aeris dah marah kahkahkah apa hyung ingat dia dah jadi hantu , tak ada perasaan ya ? " Chaeri bersuara . Tersengih sengih dia menahan tawa .

" Kau juga hantu , Park Chaeri . " Balas Aeris . Wajah Chaeri dijeling .

Aeris kembali memandang Jungkook tajam . Genggaman tangannya dikepal . " I will kill her . " Setelah itu , Aeris terus menghilang begitu juga dengan yang lain .

Jungkook masih lagi kaku memandang tempat mereka berdiri tadi menahan air mata daripada ingin jatuh .

-

[ flashback ]

Tubuh kurus Aeris dipapah dengan berhati hati oleh Jungkook mendaki tangga . Jungkook membaringkan Aeris ke atas katil lalu dia berlalu keluar untuk mengambil beg gadis itu .

Jungkook melabuhkan punggungnya disebelah Aeris . Rambut Aeris dielus lembut .

" Aeris , Aeris lapar ? Oppa tahu , semestinya Aeris lapar , kan . Iyalah , Aeris oppakan sentiasa lapar ! Hahahaha . " Jungkook ketawa besar .

Aeris hanya diam memandang siling putih seperti mayat hidup tanpa memberi balasan kepada kata kata Jungkook sebentar tadi .

Jungkook berdehem seketika selepas menghabiskan sisa gelaknya . " Aeris , oppa mahu masak untuk makan malam kita ya ? Aeris duduk bilik ini diam diam . Jika Aeris mahu apa apa , panggil saja nanti oppa akan segera naik ke bilik ya ? Aeris rehat dahulu . Oppa tahu Aeris pasti penat , kan ? Rest well . " Dahi Aeris dikucup lembut sebelum Jungkook berlalu keluar .

Mata Aeris beralih ke arah pintu setelah kelibat Jungkook menghilang . Air mata mula bergenang ditubir matanya . Dia memejamkan mata apabila bayangan mayat rakan rakannya terlayar ngeri diruangan mata .

" Andwae . Andwae . They are still alive . Andwae . Andwae . Hahahahahaa there you guys . Yah ! Kau semua pergi ke mana ha ? Tahi , aku rindu kau orang . "

" Ke-kenapa .. Kau hiks orang mahu tinggalkan aku hiks hiks ? Sam-sampai hati .. "

" KAU ORANG SEMUA JAHAT ! TINGGALKAN AKU SEORANG DIRI ! APAKAH INI YANG DIKATAKAN SEBAGAI SAHABAT ?! ARHHHH . "

Jungkook yang sedang memasak didapur lekas berlari naik ke bilik apabila terdengar jeritan Aeris secara tiba tiba .

" Ae ?! Kenapa ? " Wajah Aeris yang dipenuhi dengan air mata dilihat .

" Op-oppa .. Ke-kenapa mereka mahu tinggalkan Aeris ? Apa salah Aeris ? " Adu Aeris bersama juraian air mata .

Jungkook mengeluh . Jam didinding dijeling sekilas . Patutlah , masa untuk Aeris makan ubat .

" Aeris , sudah masuk waktu untuk Aeris makan ubat . Mari oppa bagi Aeris makan ubat dulu ya ? "

" Oppa , kenapa mereka tinggalkan Aeris ? Mereka tidak saya pada Aeriskah ? " Soal Aeris lagi .

Jungkook menghela nafas berat . Mata Aeris ditenung dalam . " Sudah tiba masanya untuk mereka pergi , Han Aeris . Mereka sayangkan kita . Aeris tiada salah pada mereka cuma mereka menjadi mangsa . Sini , oppa suap Aeris ubat- oh no , oppa lupa untuk matikan api didapur . Aeris makan ubat ya sayang ? "

Bungkusan ubat semua diberikan kepada Aeris lalu Jungkook berlari keluar bilik untuk ke dapur . Bau hangit mula memasuki rongga hidung .

Aeria memandang sepi plastik ubat ubatan itu . Tiba tiba bayangan Chaeri , Aerin , Nahye dan BTS menjamah fikirannya .

" Girls , oppa .. Ae datang . Tunggu Ae , ya ? " Plastik semua ubat ubatan itu dibuka oleh Aeris dan setiap pil dikeluarkan dari papan ubatnya . Papan papan pil yang sudah kosong , dilemparkan ke bawah .

Kini , didalam gengaman Aeris mempunyai pelbagai jenis pil dengan jumlah yang banyak . Matanya berkaca memandang gengaman ini sebelum tangannya diangkat tinggi dan mulut dibuka seluas yang boleh .

Dengan perlahan lahan , Aeris melepaskan gengaman ubat ubatan itu masuk ke dalam mulutnya . Terbeliak mata Aeris menelan kesemua pil pil itu tanpa meminum air yang disediakan Jungkook diatas meja . Dia menumbuk kuat dadanya berkali kali apabila dadanya terasa sakit bagai dicucuk dan sukar untuk bernafas . Tangannya memegang kemas leher sambil terkapai kapai sebelah lagi tangannya ke udara .

Lama ke lamaan pil pil itu mulai memberi kesan . Aeris semakin lemah lalu dia jatuh ke bawah katil menyembah bumi bersama buih putih membuak buak keluar dari mulutnya . Lalu mata Aeris tertutup tanpa Jungkook sedar dibawah .

[ end flashback ]

[C] Memories ;; Bts Where stories live. Discover now