PART 1 : MENTARI

73 11 0
                                    

Tetesan hujan adalah
tiap kata yang
merangkai satu
semua lukaku.

-Tari-

☔☔☔

Sinar matahari menyinari setiap lekuk sudut di SMA Pertiwi, tanpa malu menyorot ke segala arah.

Seorang gadis dengan rambut diikat ekor kuda yang menjuntai dibawah bahu berhiaskan pita merah terlihat berjalan santai menuju gerbang sekolah yang ia yakini 15 menit lagi akan penuh dengan siswa maupun guru yang ingin masuk.

Tangan mungil gadis itu memeluk berbagai macam buku berukuran sedang.Wajahnya datar,dia tidak tersenyum maupun menarik bibirnya membentuk garis tipis.Ocehan-ocehan tak bermutu memenuhi gendang telinganya saat dia mulai memasuki koridor menuju kelasnya.

"Ih lihat deh..kayak makhluk mati aja wajahnya"

"Tatapannya kayak mau bunuh orang aja"

"Ada yang bilang dia itu sakit jiwa"

"Zombie.."

"Kok bisa ada murid psycopat kayak dia"

Dan semacamnya,gadis itu hanya diam tak bergeming. Ocehan mereka hanya dianggap angin lalu baginya, hal tersebut sudah sering didengarnya setiap pagi.

Kelas 12 IPA 5 menjadi tujuannya, disalah satu meja didekat jendela sudah bertengger seorang gadis dengan rambut panjang yang yang diikat satu sedang memainkan ponselnya.
Merasa seseorang mendekati mejanya, gadis itu menoleh dan seperti biasa pemandangan yang disuguhkan jauh dari kata hangat.

"Hai Tari!!" Sapa gadis tadi sambil melambaikan tangannya yang memegang ponsel.

Gadis yang disapa pun hanya mengulas senyum tipis, atau lebih tepat disebut menarik sedikiiit bibirnya kesamping.

Namanya Mentari akrab disapa Tari. Namun beda nama beda tabiat, Mentari melambangkan keceriaan,kebahagiaan dan keramahan.Namun orang yang sedang dibicarakan ini memiliki sifat 360° dari artian namanya.
Dia dingin,pendiam,dan tatapannya seperti elang tapi dia juga pernah hangat,ceria, bahkan bahagia..tapi itu dulu.

Lalu Tari beranjak duduk di sebelah Nayla, gadis yang menyapanya tadi yang notabennya adalah chairmate -nya.

"Tari,lo...udah nyelesain tugasnya Bu Rani belom?" tanya Nayla.

Tari hanya mengangguk mengiyakan dan langsung memberikan buku latihan fisikanya pada Ayla.

"Wuuiih..lo mah emang peka banget Tar" Ucap Ayla sumringah sambil menepuk bahu kiri.

"Orang kerjaan lo tiap hari gitu" Jawab Tari yang sontak membuat Ayla tersipu.

Tari meletakkan 3 buku yang tadi dipeluknya selama perjalanan. Semua buku itu adalah buku Sejarah berbagai peradaban.
Kelasnya IPA, tapi dia sangat cinta sejarah.

SunRainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang