Segelap apapun awan
di langit akan tetap kalah
dengan matahari yang
bersinar didiriku.-Sinar-
☔☔☔
Sinar berjalan dengan langkah pasti menuju ke ruang guru, hari ini adalah hari pertamanya di sekolah baru.
Banyak sekali tatapan memuja yang dilemparkan padanya. Sinar hanya tersenyum seperti biasa. Kalau dipikir-pikir mungkin hobi pria satu ini adalah tersenyum.
"Selamat pagi pak" Sapa Sinar hangat pada guru berkumis gendut ini.
"Oh iya selamat pagi nak....."
"Sinar pak. Saya murid pindahan dan saya sedang mencari ruangan kepala sekolah" Ucap Sinar.
"Oh iya..iya..disebelah ruangan ini ada pintu besar warna putih, nah itulah ruangan kepala sekolahnya, ketuk saja.Beliau ada di dalam" Balas Bapak itu.
"Iya pak terima kasih" Ucap Sinar lalu mulai melangkah menuju ruangan kepala sekolah.
Sebelum masuk, Sinar menarik nafas sangat dalam lalu menghembuskannya lamat-lamat.
Tok..tok
"Masuklah" Ucap sebuah suara yang berat dan sangat dalam serta cukup mengintimidasi.
Sinar meneguk saliva-nya lalu sedikit merapalkan doa, dia mulai menggembangkan 'morning smile' kebanggaannya."Pagi kakek!!" Ucapnya semangat sesudah masuk dan menutup pintu. Kepala sekolah yang merupakan kakeknya ini pun tersenyum dengan hangat lalu berdiri untuk memeluk cucu semata wayangnya itu.
"Ternyata kau sudah besar" Ucap Kakeknya sembari menepuk pelan punggung Sinar.
"Tentu saja sudah kakekku sayang. Dan dikau semakin tua" Jawab Sinar lalu terkekeh.
"Begini-begini kakek masih kuat lari lapangan 7 keliling" Ucap sang kakek lalu ikut terkekeh.
'Dan kau semakin pintar berbohong. Baru lari satu keliling saja, kau pasti berjalan seperti orang selesai sunatan kek' Batin Sinar.
"Ayo duduklah dulu" Sambung beliau, Sinar hanya menurut dan duduk di kursi putar didepan meja kakeknya sedangkan kakeknya duduk di kursi kebesarannya.
"Apa alasanmu dengan tiba-tiba ingin pindah ke sekolah ini?hem?" Tanya kakeknya. Ya, beliau adalah pemilik serta kepala sekolah di sekolah yang sudah berdiri selama 24 tahun ini dan berhasil menjadi sekolah favorit serta unggulan dan ideal selama 18 tahun belakangan dikarenakan fasilitas dan kegiatan belajar dan mengajarnya bisa dikatakan sangat baik dan memenuhi syarat. Sekolah ini juga menyediakan beasiswa untuk 8 orang siswa di setiap angkatan.
Sinar yang mendapat mainan baru dengan kursi putar yang dia sebut sebagai main 'naik-turun' pun tidak mengindahkan pertanyaan kakeknya.
"Akan kuminta bon mengganti pada bundamu jika kursi itu rusak nanti" Ucap Kakeknya Sinar kesal.
Sinar hanya nyengir tidak jelas.
"Oh,ayolah kek. Bukannya ini sekolah favorit? Aku kan pengen yang terbaik. Itu aja kok" Jawab Sinar jenuh tanpa menghilangkan senyumannya, soalnya hampir 10 orang sudah menanyai hal yang sama padanya pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain
Teen FictionCewek pendiam dan dingin banget ini, punya ribuan misteri disekeliling hidupnya. Dulu dia cewek yang punya senyum pepsodent, sekarang bibirnya tipis kayak dilem. Dulu dia rendah hati, sekarang egonya setinggi langit. Hingga takdir mulai bermain dan...