malam pekat
nyalang dalam kelam
kucing hitam di ujung jalan;
memperhatikanmumaka dirimu yang takut;
melintasi trotoar, menembus angin
walau mereka ganas melambai pipimu;
meski goresan meneteskan merahkau tak peduli
tetesan air mengganas
pluvial menggelora
dingin rasanya
sakit?kucuran jeruk bertabur di atas lukamu
jeritan
zamrud meleleh
kuning langsat terkekehdelusi jarum panjang
tembus kulitmu; tembus
perih boleh; sakit janganbeku; tubuhmu beku
salju enggan menyentuh pedihmu
keping kristalnya bosan mengobatimumalangnya dirimu;
manusia berkawan dengan iklim
mana ada?lain; bukan gejala masokhisme
kau peluk gerah itu
dalam rengkuhanmu; maple berguguran, pohon ceri bermekaran, kamelia menguncupnikmat apa yang didustakan Tuhan padamu?
terperosok;
sekelebat khayal yang terwujuddua puluh minggu yang lalu
peringatan pernah meluncur dari bibir inisemoga lekas sembuh
hortensia pun bakal memasungmu, mungkin;suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distorsi | ✓
Poesie❝minumlah dua teguk lara, niscaya engkau akan diberkati.❞ 2017-2018 © ZHEITAMA