xvi | intensitas

361 30 1
                                    

kabut berkilah di ufuk mentari
embun berebut tempat
awan menggerutu
gerimis berlomba-lomba meraih garis finis

maka; badai menumpahkan kesal
bumi bergoyang; tanah bergetar
api-api dihamburkan
oksigen dilumpuhkan

Begitu pula dengan lelaki di tepi jurang
sehabis ditolak seseorang; klise
drama picisan favorit hujan
karena dianggap teman;
bukan lebih dari teman

matahari mendadak pindah haluan;
berubah pikiran; ia segera tenggelam
meninggalkan lelaki dalam angan-angan
imajinasi redup akan pemikiran

argumentasi melintas
ia tak kunjung menjatuhkan diri
diurungkannya niat
sabit terkikik
purnama mendorong; hendak muncul

akhirnya; mereka sekadar teman

kenyataannya.

Distorsi | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang