Lambaian tanganmu
Senyuman tersirat
Kekecewaan terpendamSila dihujat
Ungkapan serta tangis
Kata-kata membisu;
enggan terguguAsal menarik simpati;
sanggup merendah lebih dari sewajarnya
Bukan terinjak; bukan teraniaya
Hanya seuntai kecap; tersakiti sukma iniNyinyir pada bibir sumbing;
sila dihujat
Sering tangkap-pancing;
yang tersulut, yang terpelatukLidahnya hampir kelu,
giginya rontok; ia ngelindur
Terpekur, seluruh tubuhnya luruh,
lagi-lagi tersungkur
Oh, syukurMulutmu, racauanmu,
berpacu; laiknya kuda—beratus-ratus
Jatuh, menimbun paksa
Asa dan berpuluh-puluh
SwaraKaku memiliki wajah
Nikmatnya lengah, telah lama pejah
Jika dalam-dalam, ia akan membungkuk;
takut untuk menghadapi dunia
... segala isinyaGelap malamnya,
waktu manusia koma
Spektator sedang tak tampak,
berjinjit sekali lagi—
tak menapak
Tuhan masih di atas,
dan belum berbelasungkawa—A. M. × zheitama;
#zheiphyranthes
00.02
KAMU SEDANG MEMBACA
Distorsi | ✓
Poetry❝minumlah dua teguk lara, niscaya engkau akan diberkati.❞ 2017-2018 © ZHEITAMA