"Firza pulang," kata Firza sambil membuka pintu.
"Sepatu sama payung langsung bawa masuk," kata mama yang berada di dapur.
Tak menjawab, Firza hanya mengangkat sepatunya dan menaik-turunkannya sejenak. Membiarkan tetesan air hujan yang masih terdapat di dalamnya turun. Begitu juga payungnya.
Dengan lesu gadis itu berjalan ke belakang. Menyimpan payung dan sepatunya sebelum akhirnya kembali ke kamarnya untuk menyimpan tas sekaligus merobohkan diri di atas kasur.
Tubuhnya lemas sekali.
Firza memejamkan matanya sejenak. Baru saja beberapa detik, tiba-tiba ada suara mama sampai ke pendengarannya lagi.
"Jangan langsung tidur, mandi dulu," katanya membuat gadis itu menghela napasnya panjang.
Saat berdiri, entah kenapa perutnya terasa melilit. Oh ayolah, padahal ia tidak membeli jajanan aneh hari ini. Kenapa pula?
"Kak, jangan tidur dulu!" Suara mama lagi-lagi terdengar.
"Iya, bentar."
Dengan lemas gadis itu berjalan ke dapur kembali. Melewati kedua adiknya yang tengah nonton TV tak jauh dari kamarnya, ia bahkan tak berkata apapun. Sampai akhirnya pintu kamar mandi ada di hadapannya.
***
She's in her period.
Pantas saja badannya serasa remuk. Perutnya melilit dan alasan tak jelas yang membuatnya uring-uringan. Ya, ia sedang dalam masanya. Kalau sudah begini siap-siap saja akan omongannya yang makin pedas.
Kembali ke kamar. Setelah mandi, gadis itu langsung menjatuhkan kembali tubuhnya. Ia tak ingin bergerak banyak. Satu-satunya hal yang ia lakukan hanyalah mengambil ponsel yang berada tak jauh dari tempatnya berbaring.
Setelah menyalakan data, ia membuka salah satu aplikasi penyebar foto. Baik, simpelnya ia membuka instagram.
Dengan santainya gadis itu men-scroll dan melihat foto-foto yang mayoritas adalah PO buku-buku, resep makanan, hal yang berkaitan dengan jejepangan, dan beberapa foto teman-temannya.
Namun, jempolnya yang sebelumnya bergerak lincah dan memberi like asal itu terhenti di suatu foto. Foto dari sebuah akun milik seseorang yang sangat ia kenali.
raafiaz 10 days left... Enjoying the beauty of his creation~
Napas gadis itu tercekat. Ia tahu kalau ada sesuatu di balik gambar dan caption yang tertulis di sana. Ia tak mau mengakui kalau ia punya firasat yang sudah pasti tidak enak.Dengan cepat Firza menyentuh nama dan membuka profil milik orang tersebut. Melihat foto yang menandai si pemilik akun. Dan benar saja, saat ia membuka foto teratas. Ia menemukan foto orang tersebut dengan caption panjang dari sahabatnya pertanda perpisahan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTEARS [END]
Short StoryKupersembahkan kata-kata yang tak pernah bisa kuucapkan di sini.... *** Klasik. Terlalu klasik. Aku jatuh cinta pada teman sekelasku, satu klub dan satu ekskul, satu hobi, dan hal lainnya yang tanpa sadar terus-menerus mempertemukan kami. P...