Chapter 1

404 94 57
                                    

Pukul 12.50 bel pulang berbunyi. Sebahagian siswa XI-4 keluar kelas pulang kerumah masing-masing. Sebahagian lagi, masih di dalam kelas berkutat dengan buku-buku nya.

"Hey, hey.. Guanlin, Guanlin!" Teriak gadis berkuncir dua pada seorang lelaki bernama Guanlin yang membaca buku pelajaran dibangku belakang.

Guanlin menghembuskan nafasnya panjang, ia menatap malas gadis yang sedang berjalan karahnya, gadis yang terkenal bodoh di kelasnya dan gadis yang paling tidak tahu malu.

"Apa Hara?"

Gadis bernama Hara, berdiri sambil memegang sebuah pisang. Ia menunjukkan 4 lembar kertas ulangan minggu lalu yang baru dibagi oleh guru pengajar.

"Lihat! Semua ulanganku, dapat nilai nol!" Ucap Hara dengan mata berbinar dan wajah bahagia yang terpancar dari raut wajahnya. Baginya, Nilai ulangannya saat ini sangat patut di banggakan.

"Kau bodoh!"

"Padahal itu ulangan pilihan ganda! Luar biasa kan?!!"

"Kau luar biasa bodoh."

Hara tidak peduli dengan ucapan Guanlin, Hara membuka pisang yang ia pegang lalu memakannya dengan nikmat yang luar biasa.

"Sebagai teman sejak kecil, aku harus memperingatkan kau bahwa kebodohanmu itu sangat berbahaya bagi kehidupanmu!"

"Hah bohong! Apa bahayanya? Aku bakal mati ya? Kalau begitu, sebelum aku mati.... Biarkan aku makan satu pisang lagi!" Teriak Hara

"Kau benar-benar bodoh! Kau harus belajar, atau kau takkan pernah mendapat pekerjaan."

"Hah? Kalau aku tidak bekerja, itu berarti setiap hari seperti hari minggu! Libur dirumah, bisa tidur sepuasnya. kalau begitu, aku tidak perlu lelah-lelah belajar kan?"

Guanlin memijit kepalanya pusing melihat gadis di depannya yang sedang melompat-lompat kegirangan. Oh, Bagaimana bisa Guanlin menjadi teman sejak kecil si gadis bodoh ini?

"Kau benar-benar bodoh."

"Atau aku jadi ibu rumah tangga saja??"

"Tidak ada yang mau menikahimu."

"Kau akan menikah denganku." Ucap Hara dengan menunjukkan wajah imut dan meletakkan jari telunjuknya di depan bibir dan mata yang berkedip-kedip sebelah.

Tapi bagi Guanlin, Hara malah terlihat seperti monyet dari hutan belantara yang tidak ada imut-imutnya sama sekali.

"Siapa yang mau menikahi orang sebodoh kau. Yang mau pacaran denganmu saja tidak ada!"

"Ck! Memangnya kau sendiri sudah punya pacar ha?"

"Ng-nggak. Emangnya masalah?"

"Pantesan. Kau itu nggak bisa mengerti hati seorang cewek sedikitpun-"

Bugh

Guanlin mendorong Hara sampai tersungkur dilantai. Tenang, tidak ada kekerasan disini. Tentu Guanlin mendorong Hara pelan, tapi Hara sengaja terjatuh supaya dapet simpati dari Guanlin.

Seisi ruangan kelas menatap Hara iba.

"Hiks.. Kau dingin sekali Guanlin, padahal aku ini..."

Guanlin menatap Hara dengan tatapan tidak peduli.

"Sangat menyukaimu!"

Nyam nyam nyam..

"Oh begitu." Respon Guanlin menatap Hara sambil makan pisang.

"Itu kenyataannya! Kau setiap pagi membangunkanku, kau mengingatkanku ketika aku lupa sesuatu dan kau... Kau memberikan aku pisang ketika aku lapar!"

Guanlin yang mendengar kata terakhir dari mulut Hara sontak menjatuhkan pisangnya kelantai.

Mata Hara langsung berbinar saat melihat pisang yang dimakan Guanlin jatuh kelantai. Dengan sigap ia melompat lompat mendekati pisang yang terjatuh, lalu memakannya. Sejak tadi, Hara ingin sekali merebut pisang itu dari mulut Guanlin.

"Uh kau romantis sekali Guanlin." Kata Hara setelah menghabiskan pisangnya.

Guanlin hanya menghela napas panjang, ia sudah tidak heran lagi melihat kelakuan bodoh si gadis monyet dari hutan belantara yang memang sudah ia kenal dari kecil.

"Kau satu sekolah denganku karena kau sangat mengkhawatirkan aku kan? Kau romantis sekali." Kata Hara dengan kepercayaan diri yang kuat.

"Kau salah bodoh!"

"Akui saja." Ucap Hara dengan tidak tahu malu.

"Semua sekolah yang bagus jauh sekali tempatnya, jadi aku sekolah ditempat yang dekat, supaya aku punya banyak waktu belajar. Mengerti?"

"Baiklah, baiklah. Apapun alasannya aku tetap bahagia." Hara membenarkan posisi duduknya.

"Meski aku sering buat masalah, kau tetap ada di sampingku. Terimakasih."

Guanlin tentu terkejut. Kenapa Hara tiba-tiba menjadi tahu terimakasih begini? Oh apa karena tadi Guanlin mendorong gadis ini sampai jatuh hingga otak gadis ini sembuh?

"Sebagai rasa terimakasihku, kau boleh melihat celana dalamku!"

Pletak

"Akh.."

"Bodoh!!"

Baru saja Guanlin memuji gadis ini. Tetapi bodoh tetaplah bodoh, ia menyesal mengatakan bahwa otak gadis ini sudah sembuh.

"Yaampun, kau nggak usah malu-malu."

"Aku sama sekali tidak ingin melihat celana dalam kotormu itu." Tolak Guanlin

"Hah? Sama sekali nggak ada bekas pipis kok."

Guanlin menghela napasnya kasar. Sungguh ia ingin mengeluarkan isi otak gadis ini lalu memperbaikinya saat ini juga.

"Gak ada bekas pipisnya tahuuuuuuuuuu...." Teriak Hara

"BERISIKK!!!"

Hara langsung berdiri dan hendak berjalan keluar kelas.

Guanlin bingung, apalagi kali ini yang akan gadis itu lakukan?

"Toko pisang yang ada di depan stasiun lagi ada diskon besar-besaran hari ini! Aku harus cepat kesana." Teriak Hara

"Hey kau-"

"Dah Guanlin!! Sampai jumpa besok." Tanpa menunggu respon Guanlin, Hara langsung berlari untuk memburu pisang diskonan.







★☆★

Stupid Girl + [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang