Chapter 9

246 70 22
                                    

Guanlin menatap kosong kearah kertas ulangannya. Kali ini terjadi lagi, sekeras apapun ia belajar, ia tidak pernah mendapat nilai sempurna.

Guanlin mencengkram kuat rambutnya.

Ia stres.

"Guanlin, lihat aku dapat nol lagi!" Bisa guanlin tebak siapa dia. Teriakan Gadis berambut kuncir dua dengan suara melengking membuat Guanlin memutarkan bola matanya malas.

"Oh nilaimu Semua dapat 90. Kau selalu hebat." Puji Hara

Guanlin menghiraukan Hara. Ia langsung beranjak pergi keluar kelas.

"Guanlin."

Guanlin menoleh saat seseorang memanggil namanya.

"Ya?"

"Kau dipanggil bapak pembina Basket."

"Oh baiklah."

_

Guanlin menemui bapak pembina basket di Lapangan. Terlihat anak-anak basket sudah berkumpul disana.

"Guanlin!" terlihat salah satu anak basket melambaikan tangan kearahnya

"Oh sudah datang." kata pembina basket.

"Ada apa memanggil saya pak?"

"Begini, Kamu Digantikan oleh Daniel sebagai kapten basket. Kamu boleh keluar dari tim."

"APA?"

Tak hanya guanlin yang kaget, anak-anak basket lainnya juga kaget bukan main.

Dapat guanlin lihat Daniel menundukkan kepalanya.

"Bisa bapak jelaskan kenapa saya di keluarkan dari tim?" Tanya Guanlin.

"Bapak tahu kamu sudah banyak berjasa di bidang basket ini, tapi ini perintah ayahmu."

"Ayah saya??"

"Hm, ayahmu menyuruh bapak mengeluarkanmu dari tim. Bapak tidak bisa berbuat apa-apa."

"Sialan si koruptor itu." geram guanlin

"Sebaiknya selesaikan masalahmu dengan ayahmu bicarakan baik-baik. Setelah itu bapak yakin kalau ayahmu mengizinkanmu bergabung di tim basket lagi."

"Percuma saja. Dia tidak akan pernah mendengarkanku."

Pak Jimin selaku pembina basket memegang pundak Guanlin. "Maafkan bapak."

Guanlin mengepalkan tangannya. "Bukan salah bapak. Sepertinya saya memang harus keluar dari tim."

Guanlin menatap seluruh anggota tim yang menunduk. Kemudian ia tersenyum.

"Daniel aku mempercayakan tim padamu. Aku pergi."

Guanlin membungkukkan badannya pada pak Jimin dan tersenyum kesemua anggotanya. Lalu ia pergi meninggalkan lapangan basket.

"Apa bapak yakin menunjuk saya sebagai kapten?" Tanya Daniel

"Iya Daniel, bapak harap kamu bisa mengurus tim dengan baik."

"Tapi pak.."

"Guanlin memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarganya. Apalagi dengan ayahnya. Yah, kalian tahu kan?"

"Kalau begitu saya akan berusaha keras pak." Kata Daniel

"Memang harus seperti itu, Siapapun kaptennya kalian harus tetap semangat."

Semua mengangguk.

__

Guanlin berjalan gontai memasuki kelas.

Stupid Girl + [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang