Chapter 2

350 89 19
                                    

Guanlin seperti biasa, rutin setiap pagi membangunkan Monyet hutan belantara dari tidurnya. Lihatlah gadis yang sedang tidur terlentang ini, rambut berantakan seperti singa dengan mulut terbuka dan air liur mengalir di pipinya, Sungguh tidak ada cantik-cantiknya sama sekali.

"Hey. Bangun!"

"Bangun, bodoh."

Hara menggeliat saat mendengar suara Guanlin membangunkannya. Baginya Guanlin adalah alarm dengan nada terindah di dunia.

Hara membuka matanya dan dengan semangat bangkit dari tidurnya. Ia melihat wajah lelaki datar di hadapannya sudah rapi mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Pagi Guanlin." Hara senyum-senyum saat Guanlin menatapnya.

"Cih!! Cepat mandi lalu sarapan!"

__

"Maaf setiap pagi selalu begini. Dia tidak mau bangun kalau bukan kamu yang bangunkannya, Guanlin." Ucap ibu Hara sambil menyisir rambut Hara. Sedangkan Hara semangat menikmati sarapan paginya.

Dari dulu Hara memang terlalu malas utuk menyisir rambutnya, apalagi mengikatnya. Kalau bisa ia ingin botak saja.

"Yah, tidak apa-apa tante. Lagian kita ini tetanggaan." Kata Guanlin sambil melirik Hara yang sudah menyantap sebuah pisang dengan rakusnya.

"Saya juga sudah terbiasa dari dulu membangunkan dia kan?" Lanjut Guanlin

"Pisangnya enak huuu.." Teriak Hara saat memakan beberapa pisang. Matanya berbinar hingga air mata keluar dari ujung matanya karena merasakan kenikmatan pisang yang ia makan.

Ibu Hara menutup wajahnya menahan malu atas kelakuan anak satu-satunya yang tidak ada normal-normalnya sama sekali.

"Dia bodoh sekali... maafkan tante." Ucap ibu Hara

"Aku turut berduka cita."

"Kalau kau kencan dengannya, tante pasti senang sekali."

"Itu tidak mungkin." Kata Guanlin datar

"Ta-tapi dia tidak seburuk itu, kok."

"Tolong berpikirlah lagi tante. Manusia tidak mungkin jatuh cinta dengan monyet, kan?" Ucap Guanlin dengan senyum merekah.

Ibu Hara langsung berjongkok sambil memohohon agar anaknya menjadi kekasih lelaki di depannya ini. "Setidaknya anakku ini berubah menjadi manusia!" Ucapnya.

Sedangkan Hara, ia menonton adegan ibunya dan Guanlin dengan mulut ternganga, tak lupa air liur yang sudah menetes-nentes dari mulutnya.

"Baiklah aku akan lakukan sesuatu." Lanjut Guanlin.

"Gu-guanlin." Ibu Hara terharu.

"Bagaimana kalau kita membiasakan Hara bersosialisasi dengan orang luar." Kata Guanlin.

Ibu Hara mengangguk-angguk setuju.

"Tapi jika itu tidak berjalan dengan lancar, maka..."

Ibu Hara tampak mendengarkan ucapan Guanlin semangat.

"Biarkan dia melakukan kejahatan, lalu kita masukkan dia ke dalam penjara." Kata Guanlin menatap horor ibu Hara.

Seketika ibu Hara membeku ditempat.

__

Guanlin dan Hara memasuki kelas mereka di XI-4. Kelas masih belum terlalu ramai, ada yang membaca buku dan ada juga yang bercerita dengan satu sama lain.

Terlihat juga seorang gadis berambut hitam sedang menata bunga di meja guru. Ia tersenyum saat melihat Hara dan Guanlin datang bersama memasuki kelas.

"Pagi, Hara." Sapa gadis itu

Hara langsung antusias menyambut sapaan gadis tersebut. "Yoojin, kau imut seperti biasanya." Teriak Hara.

Guanlin hanya menggelengkan kepalanya. Kapan sih gadis Monyet hutan belantara ini tidak berteriak saat bicara?

"Ng-nggak juga. Justru kamu yang imut, Hara." Kata Yoojin yang terlihat malu.

"Heh? Benarkah? Aku Paling imut sedunia?!"

"Eh? I-iya.."

"Selanjutnya, aku paling imut sealam semesta?" Teriak Hara lagi.

"I-iya."

"Hey hentikan." Guanlin menarik Hara yang teriak-teriak sedari tadi.

"Tolong jangan buat dia ke-geeran lagi." Kata Guanlin pada Yoojin

"Tapi Hara memang lebih imut daripada aku kok." Kata Yoojin yang sukses membuat Hara terkekeh malu di samping Guanlin.

Guanlin memutar matanya malas saat melihat tingkah gadis Monyet yang sedang senyum-senyum sambil memegang kedua pipinya.

Guanlin memajukan badannya lalu membisikkan sesuatu ketelinga Yoojin "Sebenarnya Kaulah yang lebih imut dan cantik."

Blushh

Ucapan Guanlin sukses membuat rona merah di pipi Yoojin.

"Aaaaa ka-kau menyukai dia?!" Teriak Hara tiba-tiba.

Seisi kelas langsung menatap Guanlin.

"Bagaimana bisa, padahal kau sudah punya aku? Kau bilang kemarin kau menyukaiku" Teriak Hara

"APA??!?"
"Ternyata Guanlin...."
"Waaahh berita baru."
"Cih ternyata tipe Guanlin itu si gadis penikmat pisang."

Guanlin terlihat menahan emosi saat mendengar bisikan-bisikan teman sekelasnya. "Itu tidak benar!" Bantah Guanlin

"Itu benar!"

"Hei Hara diam kau!"

"Akui sajalah Guanlin. Kemarin kau bilang begitu kok."

"Hara, bukannya kamu yang kemarin menyatakan perasaanmu sama Guanlin?" Kata Mina

"Iyaa benar. Aku lihat kemarin." Lanjut anak lainnya, Jihoon.

"Kau ingat kan? Kemarin Hara ditolak mentah-mentah sama Guanlin." Kata Tzuyu

"Hm, kau itu bodoh, mana mungkin Guanlin suka sama gadis yang sepertimu." Lanjut teman sebangku Tzuyu Momo.

Yah, kemarin sepulang sekolah masih ada beberapa siswa yang masih di dalam kelas. Terutama geng Chabe Tzuyu, Mina dan Momo yang menyaksikan Hara kemarin.

"Kau dengar Hara?" Guanlin melihat Hara dengan tatapan tajam

Setelah mendengar teman sekelasnya seolah memojokkannya, Hara menundukkan kepalanya takut.

Sedangkan Yoojin bingung ditempat.

"Hei kau Yoojin..." Guanlin mendekat ke arah Yoojin.

Yoojin mendongak melihat Guanlin.

"Kau, Lupakan apa yang aku bilang tadi." Guanlin terlihat mengatupkan rahangnya saat menatap Yoojin.

"Ma-maafkan aku." Menunduk saat melihat ekspresi Guanlin yang terlihat marah.

"Oh, jangan jadi playboy yaa, itu tidak boleh sama sekali!" Hara berteriak lagi.

Pletak!!

"Akh!" Hara memegang kepalanya yang dijitak oleh Guanlin.

"Kau ngomong apa sih, bodoh?"

Guanlin lalu berjalan kearah tempat duduknya diikuti Hara dibelakangnya. Kemudian Guanlin mengeluarkan buku pelajaran Matematika di mejanya.






★☆★

Stupid Girl + [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang