sakura like you: extra story

44 12 5
                                    


maaf pan udah lama ga update lagi, jadi sebagai bonus, pan bikinin extra story dari cerita yang udah pan bikin gantung^^

enjoy!!

---------------------------------------------------------------

   Kou telah menunggu selama satu minggu penuh. Sudah satu minggu Rin tak masuk sekolah. Kou tak mendapat kabar lagi dari teman masakecilnya itu. Tapi, tak ada yang dapat dilakukannya juga. Yang bisa Kou lakukan sekarang hanyalah menunggu kembalinya Rin. Rasanya sepi juga, satu minggu di sekolah tanpa orang yang baru saja akrab dengannya.

    Selama ini kehidupannya di sekolah sama seperti yang dulu-dulu. Berkumpul dengan ketiga sahabatnya yang selalu menemaninya. Kalau ditanya mengenai sikap Kou, melihatnya yang tenang begitu akan terasa bahwa itu semua bohong. sebenarnya Kou merasa sangat cemas. Kou sangat berharap bahwa Rin menjalani operasinya dengan baik-baik saja. Selama liburan juga Kou tidak merasa senang seperti siswa lain yang senang mendapat liburan.

    Kou selalu berdoa agar Rin dapat berhasil selamat. Dia tidak ingin kehilangan teman masa kecilnya, tidak, Kou tidak ingin kehilangan cinta pertamanya lagi seperti delapan tahun yang sudah dia jalani.

    Ketika berangkat pagi ini, Kou selalu berharap akan melihat sosok Rin di kelas yang akan menyapanya. Tapi seperti hari-hari kemarin, pagi ini pun tak ada bedanya. Harapannya hanya angan-angan belaka.

    Sampai akhirnya Kou hanya bisa pasrah sambil tubuhnya melemas dikursinya. Tapi yang berbeda kali ini adalah, adanya kertas putih dilaci mejanya. Kou menarik kertas itu keluar yang ternyata merupakan sebuah surat. Kou benar-benar tidak ada mood untuk menerima surat cinta apapun.

    tapi untuk mengormati pembuatnya, Kou masih membaca isinya.

'aku menunggu di tempat itu'

    awalnya, Kou sama sekali tak mengerti isi surat itu. Sampai ketika dia teringat yang dikatakan Rin sebelum naik keretanya. Bila Rin berhasil kembali, Rin akan menunggunya di tempat itu.

    Kou tak akan sempat bersabar untuk berakhirnya jam sekolah setelah membaca surat itu. Dan tak ada waktu sedikitpun yang terbuang begitu dia mendengar bel pulang sekolah. Begitu saja dia berlari keluar sekolah langsung menuju taman di pinggir jalan dimana terdapat banyak jajaran pohon sakura.

    Kou sudah tak dapat menahan rindunya ketika melihat sosok yang dia harap dapat dia lihat dalam waktu dekat ini. Tanpa berbasa-basi, Kou segera berlari kearah sosok itu.

    Tak sempat Ririya membalikkan badannya, dia sudah disambut oleh pelukan hangat dari orang yang sudah dibuatnya menunggu. Ririya juga sudah tak dapat bersabar lagi. Dibalasnya pelukkan erat dari Kou. Mereka melakukan ini hingga beberapa saat.

"aku selalu menunggu, selamat datang kembali".

"maaf membuatmu menunggu. Aku pulang... Kou".

    Ririya kembali memancarkan senyum sejuta wattnya. Sementara bagian Kou adalah selalu terkena efeknya.

"bagaimana, apa sekarang kau merasa lebih baikan?".

    "jauh dari lebih baik". Mereka tidak peduli dengan matahari yang semakin tenggelam tanda bahwa sebentar lagi malam akan tiba. Persetan dengan itu, momen berdua ini adalah momen yang langka untuk mereka.

"maaf, aku selalu saja membuatmu menunggu". Ririya menundukkan kepalanya.

"kadang aku juga merasa itu tak adil". Jawab Kou.

    "tapi... ketika waktu itu kita kembali bertemu setelah sekian lama, sejauh apapun, aku merasa kita selalu dekat". Katanya lagi.Ririya merasa sangat senang karena dia dan Kou memiliki pemikiran yang sama.

    "aku tak mau lagi mengalami ini, dimana kau selalu yang pergi jauh sementara aku menunggumu disini".

"Kou, kau tak perlu membuatku terdengar sangat buruk seperti itu".

    Seketika wajah Ririya berubah cemberut. Melihatnya, Kou hanya mengusap kepala Ririya.

"itu bukan salahmu juga".

    Walau sudah berkata seperti itu, hati Ririya tetap tak membaik.

"aku tahu sebuah hal yang akan memperbaiki hubungan kita yang tak jelas ini". Kata Kou tiba-tiba.

    Pikiran Ririya mencerna kata-kata Kou seperti Kou benar-benar akan menyatakan cintanya. Hanya memikirkannya saja, Ririya sudah senyum-senyum sendiri. Tapi Ririya juga sadar, dia tak bisa berharap banyak seperti itu.

    Hanya saja yang dilakukan Kou selanjutnya membuatnya yakin dia dapat mengharapkan hal yang lebih dari sekedar pernyataan. Karena sekarang ditangan Kou terdapat kotak kecil berwarna cokelat dengan hiasan pita diujungnya yang baru saja dia keluarkan dari sakunya. Kou membuka kotak itu, sehingga memunculkan isinya yang tak lain dan tak bukan adalah sepasang cincin.

    "i-ini.. hanya sebagai perjanjian bahwa setelah aku lulus dari pendidikanku nanti, aku akan langsung.. i-itu.. me-menikahimu..". Ketika itu, wajah Kou luar biasa merah.

    Akhirnya perjuangannya untuk menabung terbayarkan. Dia juga sudah banyak memikirkan tentang kapan dia akan mempertegas rasa yang telah lama dia punya. Sekarang hanyalah waktunya untuk menunggu jawaban dari gadis dihadapannya.

    Gadis dihadapannya juga tak kalah merah wajahnya. Bukan main perasaan senangnya Ririya. Bukan hanya pernyataan cinta yang didapatnya, tapi juga sekaligus lamaran dari orang yang sudah lama dia sukai, tidak, benar-benar dia cintai.

    Setelah melewati waktu yang sangat lama, dengan ditentukan oleh takdir, akhirnya hubungan mereka berakhir dengan cara yang mereka berdua sangat harapkan. Tentu saja jawaban dari seorang Ririya adalah tidak lain dan tidak berbeda adalah


"lama sekali lamaranmu itu! Tapi aku tidak sabar menunggumu lulus dari pendidikanmu!<3".

-------------------------------------------------------------

A/N

hehe.. bagaimana endingnya? masih berasa gantung kah? kalo ngga coba di voment dulu biar authornya semangat lanjutin ke cerita selanjutnya^^


The Taste Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang