PAGE.14

660 111 36
                                    

"Aku tidak akan menyukaimu lagi, Chae Hyungwon."

***



Seperti hari-hari lainnya, matahari sore ini bersinar lembut. Klub tenis dan sepak bola sedang berlatih di lapangan masing-masing. Terdengar suara riuh teriakan dan gelak tawa, candaan ala anak-anak SMA.

"Hei, kau yakin akan ikut latihan?" tanya Exy tatkala melihat Bona dengan langkah terseret berjalan menuju lapangan.

"Exy, kau itu cerewet sekali. Mau sampai berapa kali kau menanyakan hal yang sama?" keluh Bona sembari mengayunkan raket tenis di tangannya.

Exy menutup mulutnya. Kadang sahabatnya itu memang suka tidak tahu diri, dikhawatirkan seperti itu malah mengatainya.

Hyungwon dan teman-teman sedang melakukan pemanasan di lapangan sepak bola. Sosok Bona yang tertangkap oleh kedua netranya tak ayal membuat lelaki itu menoleh. Ia memerhatikan kaki Bona yang berbalut perban putih. Apa ia baik-baik saja? Pertanyaan yang seketika terlintas di otaknya.

Hari ini memang hari yang terlihat seperti biasanya. Namun tidak demikian kenyataannya. Sore itu, tidak ada teriakan 'Hyungwon oppaaaa' atau lambaian tangan khas Bona yang menganggu indra pendengaran maupun penglihatan Hyungwon. Lelaki kurus itu berkali-kali melempar pandangan ke arah lapangan tenis, namun berkali-kali itu pula ia menghela nafas panjang.

Gadis itu sedang sibuk melatih serve bolanya, seolah melupakan fakta bahwa Hyungwon ada di sana, berlatih sepak bola seperti biasanya.

"Hei, Bona. Kau yakin akan ikut berlatih?"

Bona memutar kedua bola matanya. Astaga, begitu lelahnya ia seharian mendengar pertanyaan itu dari mulut Exy, kini ia harus mendengar pertanyaan yang sama dari Dasom.

"Aku yakin, Sunbae." jawabnya malas sembari berjalan memasuki lapangan.

"Apa kau tidak sebaiknya istirahat saja sampai kakimu benar-benar sembuh?" kali ini, Coach yang bertanya.

"Tenang saja, Coach. Yang terluka itu kakiku, bukan tanganku. Lagipula kan aku bermain tenis, bukan sepak bola." Bona benar-benar sudah tidak bisa menyembunyikan kejengkelannya sekarang.

Exy hanya terkikik-kikik geli mendengar ucapan sahabatnya, sementara Bona hanya memelototinya seolah berkata 'kau juga ikut andil dalam kejengkelanku hari ini'.

"Hei, Chae Hyungwon, di mana cheerleader pribadimu? Aku tidak melihatnya hari ini." Jooheon menyikut pelan perut Hyungwon.

"Apa kau tidak lihat? Dia sedang sibuk latihan." Sahut Hyungwon acuh.

Minhyuk yang mendengar percakapan keduanya, ikut menimpali. "Aneh. Biasanya dia selalu berteriak-teriak di balik pagar kawat itu untuk menyemangatimu. Bukankah karena itu ia sering dihukum? Karena sering sibuk menjadi cheerleader daripada fokus berlatih tenis."

"Aku juga memikirkan hal yang sama." Hyungwon berkata lirih seraya sekali lagi melirik ke arah lapangan tenis sebelum akhirnya memulai latihan sepak bolanya.

***


Tidak hanya sore itu, namun keesokan harinya pun saat jam istirahat berlangsung. Sepi. Itulah yang ada di pikiran Hyungwon. Bona benar-benar melakukan apa yang dikatakannya pada Exy. Ia berhenti menganggu Hyungwon.

"Hyungwon, ingin makan siang bersama?" ajak Seola.

"Seola, aku rasa kau harus lebih akrab dengan teman-teman perempuanmu. Jadi mungkin lain kali saja." Tolak Hyungwon lantas meninggalkan Seola.

[Fanfiksi] I WILL REACH YOU (WJSN Bona x MONSTA X Hyungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang