PAGE.22

533 92 19
                                    

"Aku akan menjawab pertanyaanmu kalau aku sudah berhasil mengumpulkan keberanianku."  

***


"Mati kau, Chae Hyungwon!" bisik Minhyuk begitu Hyungwon duduk di kursinya. Lelaki itu hanya mengernyitkan keningnya penuh tanya.

"Ada yang melaporkan peristiwa kemarin." Jelas Jooheon. "Sehabis bel masuk nanti, kau pasti akan digiring ke ruang konseling."

"Yah! Aku belum melihat Wonho datang. Kalau benar dia tidak masuk hari ini, sebaiknya kau tidak mengatakan yang sebenarnya jika tidak ingin masalah jadi lebih runyam." Minhyuk memberi saran.

Dan benar saja, saat bel berbunyi, tak perlu waktu lama bagi sang guru konseling menghampiri kelas Hyungwon.

"Chae Hyungwon dan Shin Wonho, bisa ikut aku?"

Grasak-grusuk di kelas pun terdengar mengiringi langkah Hyungwon menuju ruangan yang dimaksud.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Seola pada teman di sebelahnya.

"Aku tidak tahu. Tapi ada yang bilang Hyungwon memukul Wonho kemarin."

Seola membelalak tak percaya. Hyungwon memukul Wonho? Memangnya ada masalah apa?

Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut saat melihat guru pengajar masuk ke dalam kelas.

***


Telinga Bona masih berfungsi dengan sangat baik. Ia bisa mendengar kini siswa-siswi di sekitarnya sedang membicarakan sesuatu mengenai dirinya.

Ada apa? Kenapa nama Hyungwon dan Wonho juga disebut-sebut?

"Hei, Bona! Apa benar Wonho-sunbae dan Hyungwon-sunbae memperebutkan dirimu?" tanya Nayeon yang kini memutar kepala demi melihat dirinya.

Alis Bona berkerut.

"Hebat sekali kau. Apa yang kau lakukan sehingga mereka bisa tergila-gila padamu?" kali ini, Mimi yang bersuara.

Bona yang baru saja meletakkan tasnya, menatap keduanya tidak mengerti.

"Apa maksud kalian?"

"Sepertinya dia memang tidak tahu." Nayeon dan Mimi tertawa mengejek.

"Siapa yang bilang kalau Hyungwon-hyung dan Wonho-hyung memperebutkan Bona?" Changkyun muncul dari balik pintu.

"Siswa kelas tiga yang piket kemarin." Sahut Nayeon.

"Apa kalian berada di sana saat kejadian? Tch, kenapa mudah sekali percaya pada gosip murahan seperti itu." Changkyun berdecih pelan.

"Jadi gosip itu tidak benar?" tanya Mimi.

"Tentu saja. Aku berada di sana saat kejadian dan mereka bertengkar bukan gara-gara Bona. Gadis-gadis cantik, kalian jangan mudah percaya pada gosip murahan seperti itu. Pandai-pandailah memilah informasi." Changkyun mengetuk-ngetukkan telunjuk pada pelipisnya.

Nayeon dan Mimi kompak mencebikkan bibirnya.

"Ada apa ini?" Exy sudah berdiri di bawah pintu. "Kenapa serius sekali?"

"Tidak ada apa-apa." sahut Changkyun cepat. Kalau Exy tahu Bona digosipkan hal yang macam-macam, gadis itu tidak akan tinggal diam.

"Apa benar kalau Hyungwon-oppa dan Wonho-oppa bertengkar?" Bona menanyai Changkyun yang kini sudah duduk di bangkunya.

[Fanfiksi] I WILL REACH YOU (WJSN Bona x MONSTA X Hyungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang