Jealousy Deer

499 59 4
                                    

-

-

-

SM High School

* Minseok POV *

Akhirnya, aku sampai juga. Kenapa belum ada yang datang? Apa aku terlalu pagi datang kemari? Kulihat arlojiku, sekarang sudah jam 9 lebih 15 menit, apa yang lain sedang terjebak macet? Tapi mana mungkin, ini kan akhir pekan, ah sudahlah. Dari pada aku bosan, lebih baik aku ke kafe seberang saja, siapa tahu salah satu dari mereka sudah ada di sana.

Aku menyeberang jalan, ada kafe kecil yang terletak tak jauh dari sekolah. Semenjak awal masuk sekolah itu, aku sudah ingin sekali mampir ke kafe ini, baru sekarang bisa kesampaian. Aku masuk ke dalam, ternyata sangat nyaman.
Segera aku memesan kopi favoritku di konter. Saat aku ingin mencari tempat duduk untuk menunggu, seseorang dari arah pojok ruangan itu memanggilku.

"Minseok! Sini! Cepatlah!" rupanya Baekhyun sudah ada di sana bersama Jongdae.

Aku mulai berpikir, untung saja aku tak menunggu mereka di depan gerbang sekolah. Aku bergidik, seandainya tadi masih disana mungkin orang akan menganggapku seperti orang gila yang tersesat. Membuatku kesal saja. Kenapa tidak sejak dari awal meminta berkumpul di sini. Tck.

"Kenapa kau tak bilang dari kemarin untuk berkumpul di sini? Untung aku tak menunggui kalian di depan gerbang sekolah tadi, huh," aku mengambil tempat duduk berhadapan dengan Baekhyun dan Jongdae.

"Maafkan aku, Minseok, kami lupa memberitahumu. Aku berpikir akan memberitahumu lewat ponsel, tapi lupa kalau kau tidak punya ponsel, hehe," Baekhyun meringis.

Aku memutar bola mataku malas, huh, ingin sekali aku melempari muka konyolnya itu dengan sedotan di hadapanku.

Kopiku sudah jadi dan aku ke konter untuk mengambilnya. Tapi, tunggu, ada apa di belakangku, ya? Aku sedari tadi memang merasa merinding terus menerus, tapi selain hantu di sepanjang jalan yang berpapasan denganku tadi, kurasa tidak ada yang sesuram ini. Perlahan aku menoleh ke belakang dan..

"Lu?" aku ternganga dan tak habis pikir,
"Kenapa dia kurang kerjaan sekali mengikutiku sampai kemari, sih?"

Aku kembali menuju meja dimana teman-temanku duduk.
'Bagaimana aku bisa bersenang-senang jika si hantu mesum itu mengikutiku. Aku pura-pura tak melihatnya saja lah,' batinku.

"Minseok, kenapa hari ini kau tidak sekalian membeli ponsel saja untukmu. Dengan begitu, kita lebih mudah saling berkomunikasi, kan?" bujuk Jongdae.

Aku pikir, ide itu boleh juga.
"Baiklah, kalian temani aku beli ponsel. Lalu, sekarang kita masih menunggu siapa lagi?"

"Aku menunggu Yixing, tapi dia lama sekali. Katanya dia akan mengajak temannya juga. Kyungsoo batal ikut, dia ada janji dengan orang tuanya," terang Baekhyun.

Aku hanya mengangguk sembari melirik sekilas ke arah Lu yang kini berdiri di belakang Baekhyun menatapku tajam. Aku bergidik.

"Kau kenapa Min? Kau kedinginan? Sedari tadi bergidik melulu," tanya Jongdae ingin tahu.

"Ah, tidak. Aku hanya merasa tidak nyaman dengan kafe ini."

"Nah, kan!!"

Aku dan Jongdae terlonjak.
"Baek berhenti berteriak selantang itu di telingaku! Kau ini mau merusak pendengaran orang lain apa!" omel Jongdae.

"Ada apa memang?" tanyaku sambil melirik ke arah Lu, Baekhyun berpindah tempat duduk di sebelahku.

"Jadi Minseok, aku selalu merasa ada seseorang yang selalu mengawasiku dan aku juga selalu merasa ada yang mengikutiku," Baekhyun bercerita dengan serius.

My Future is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang