Happy reading💜
• • •
"Coba kalau di dunia ini gaada bintang?"
"Bulan gabakal bersinar, karna terkadang bulan juga butuh teman dalam kegalapan."
• • •
"Eh ran, lu udah dikasih tugas Ipa buku paket halaman 90 belom?"
"Udah kok nis, ngapa? Mau minjem?" tanya Rania sudah bisa menebak isi otak Danis.
Danis hanya cengar cengir, "Yaudah tunggu gue ambilin."
"Ran tauga katanya ada murid baru disini?" ucap teman sekelas Rania yang terkenal ratu gosip.
"oh ya?" Rania hanya menangapi nya sekilas, ia berniat mengambil buku untuk Danis bukan bergosip.
"Nih, gaboleh lecet awas." ancam Rania sinis. Lalu menyodorkan buku tugasnya.
"Iya iya tuan putri." ucap Danis menerima buku tersebut dan langsung pergi ke kelasnya.
• • •
"Selamat pagi anak-anak." sapa guru yang mengajar di kelas 10 Ipa-1 ini.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru yang akan satu bulan belajar bersama kalian. Kesini nak, kenalkan dirimu." panggil guru itu lagi.
Murid baru yang disebut-sebut itu akhirnya masuk kelas dan memperkenalkan dirinya. "Pagi, nama saya Diva Azzura V. Kalian bisa panggil saya Diva." kenalnya.
"Gausah kenalan lahya." batin Rania. lah lah lah? Iyalah kan udah kenal.
"Selebgram woi."
"Ada cecans woi."
"Udah cantik pinter lagi."
"Idaman."
"Rania kalah nih."
"Sudah-sudah, kamu bisa duduk di belakang Rania."
*fyi jadi tempat duduknya satu satu ya, bukan dua.
"Makasih bu." ucap Diva langsung melenggang ke bangku nya.
"Loh udah tau aja tuh anak?"
• • •
"Kenalin nih Diva, sahabat gue, naks jogja nih dulu mah yakan pong haha." ucap Rania mengenalkan Diva pada Danis.
Yap, sekarang adalah jam istirahat.
Dan tebak? Sekarang Danis,Rania,serta Diva sedang makan bersama."Diva." kenal Diva ramah.
"Danis." ucap Danis membalas perkenalan diva.
"Udah woi nis, diva dah ada yang punya." kata Rania rusuh.
"Lagian gue ga tertarik sama Diva, gue tertarik sama lo." entah ini keceplosan atau bagaimana, Danis benar-benar mengatakannya.
"Cie rania cie. Zaki gimana ran?" ledek Diva. Pipi Rania bersemu merah secara tiba-tiba.
"apa sih." Rania memalingkan wajahnya.
Danis menjadi gugup seketika, sedangkan Diva malah asyik menggoda Rania. Rania menjadi salah tingkah entah kenapa.
• • •
"Hai ca."
"Hai, sama siapa kesini?" Aca tersenyum.
Perempuan itu menengok ke kanan dan kirinya, "Menurut lo gue sama siapa?"
"entahlah, mungkin sendiri." Jawab Aca asal.
Perempuan itu sontak tersenyum, "Aca temenin gue main yuk." Ujarnya sambil menarik tangan Aca. Aca hanya langsung mengikuti nya.
Sampai disebuah kidz zone. Atau mungkin timezone.
"Jadi lo mau main disini din?" Tanya aca. Perempuan yang dipanggil Dini tadi mengangguk.
"Yaudah ayo." Ucap Aca mengajak Dini.
• • •
"Gimana keadaan adik saya dok?"
"Kanker yang ada di otak adik anda sudah menjalar hingga memasuki stadium 4, kita hanya bisa berdoa yang terbaik untuknya. Turuti semua kemauannya sebelum anda menyesal. Semoga tuhan menguatkannya." Ujar dokter tersebut.
"yaudah terima kasih dok." Ujarnya lalu pergi meninggalkan ruangan dokter tadi.
"gue bingung, gue harus gimana lagi." Stress. Ia tak kuat jika harus kehilangan adik satu satunya itu. Adik yang paling disayanginya.
Jika tuhan mengambil nyawanya, dengan siapa ia hidup? Bukannya ayah dan ibunya tak peduli dengannya? Hanya adiknya yang mengerti keadaannya.
Ah. Ia rasa hidupnya akan lebih buruk dari sebelumnya.
• • •
"Thanks for today aca." Ujar Dini sambil tersenyum bahagia.
Aca mengangguk, "You're welcome Dini."
Mobil Aca terlihat menjauh dari pekarangan rumah Dini, Dini memasuki rumahnya dengan hati gembira, entah bahagia macam apa yang ia rasakan sekarang, hatinya tak menentu, bimbang jelas dirasakan.
Ia merebahkan dirinya diatas kasur berukuran queen size dikamarnya, membuka aplikasi berwarna hijau bernama Line, melihat lihat pesan yang masuk, dan tingg ada satu pesan masuk dari Aca.
[Line]
Mffashar
•Din, ada barang lu ketinggalan gak?Setelah membaca pesan singkat dari Aca, Dini mencoba mengecek kembali barang-barangnya. "ah tolol, kenapa harus barang itu yang ketinggalan."
Diniyaan
•Ada ca, obat sodara gue tuh."Oh gue pikir obat lu din." Ucap Aca, dilain tempat.
Mffashar
•iyanih, mau dianterin ke rumah lo sekarang?Diniyaan
•gausah ca, udah malem. Besok ajaMffashar
•okDini hanya membaca dua huruf yang dibalaskan Aca. Dini merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa sebodohnya dia meninggalkan barang terpentingnya dimobil Aca. Untung saja dia bisa ber alibi jika itu bukan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
FanfictionLong distance relationship atau ldr dimana kita yang berhubungan jarak jauh yang harus komitmen ngejaga hubungan dan saling percaya. Apalagi klo lo cuma sekedar fans dia yang bukan apa-apa?