57

3.4K 562 35
                                    

"Se-Sehun?!" Lirih Chanhee yang membuat mereka yang tengah menyaksikannya terkejut.

Sehun semakin yakin bahwa benar gadis itulah yang selama ini menghiasi mimpinya.

"Ya noona, aku Sehun." Jawab Sehun dibarengi dengan senyuman di wajah sempurnanya.

"Noona?!" Tanya Indah bingung.

"Persetan! Apa yang sebenarnya terjadi?!" Pekik Liya tak tahan dengan atmosfer yang Chanhee dan Sehun ciptakan.

Ah ayolah, Chanhee baru saja sadar dan apa? Yang ia sahuti hanya Sehun. Apa kabar dengan persahabatan mereka?

"Kurasa Chanhee selama ini adalah seorang EXO-L yang menjadikan Sehun sebagai biasnya." Ucap Indah menengahi dengan fantasi liarnya.

"Noona.." Panggil Sehun ke Chanhee yang terdengar sangat lirih.

Chanhee hanya terdiam lalu melihat ke arah Sehun dengan tatapan sendu.

"Maafkan Kai.." Mohon Sehun pada Chanhee.

Sehun sengaja melakukannya karna ia tau dengan pasti bahwa hyungnya itu sangat menyukai Chanhee di dalam mimpinya.

Sehun juga sengaja melakukannya untuk mengetahui apa mimpi yang ia alami benar-benar sama dengan mimpi yang Chanhee alami selama ia koma atau tidak.

"Sehun! Apa maksudmu? Maafkan Kai? Untuk apa? Chanhee tidak mengenal kalian!" Pekik Liya kesal.

Chanhee mengalihkan pandangannya pada Liya.

Pandangan Chanhee dan Liya bertemu, gadis itu lalu menatap penuh kekecewaan pada Liya- sahabatnya itu.

Liya menyergit heran melihat tatapan Chanhee padanya.

Tiba-tiba Dokter Changmin memasuki ruangan Chanhee dengan tergesa-gesa. Sehun dan Indah memberi akses pada Changmin yang berjalan ke arah ranjang Chanhee.

Dokter Changmin melihat ke arah Chanhee penuh dengan kekhawatiran. Namun kekhawatiran tersebut berganti saat Changmin menyadari bahwa Chanhee sudah sepenuhnya sadar dari komanya.

"Apa kau bisa melihat oppa dengan jelas, Chan?" Tanya Changmin pada Chanhee yang membuat semua orang di dalam ruangan itu terlonjak kaget.

"Oppa?" Tanya Liya bingung.

Dalam kelemahannya, Chanhee mengangguk dengan pasrah. Tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Dokter di hadapannya itu yang mengaku sebagai oppa nya.

Hell, yang benar saja! Chanhee hidup sebatang kara selama 13 tahun lamanya tanpa kasih sayang dari siapapun semenjak Ayahnya meninggal.

Kata Ibu dan Kakak tak ada dalam kamusnya.

"Jangan diam saja, Dok! Periksa keadaan, noona!" Pekik Sehun kesal karna sedari tadi Changmin hanya menatap Chanhee tanpa melakukan apapun.

"Noona?" Tanya Changmin yang juga kebingungan.

"Ah cukup! Kalian berdua membuatku gila!" Pekik Liya frustasi kemudian duduk di salah satu sofa ruang ICU tersebut.

"Apa kalian sedang bermain drama?" Tanya Indah dengan polosnya yang membuat Aifara dan beberapa perawat yang mengikuti Changmin terkekeh.

Changmin mulai memeriksa keadaan Chanhee dengan hati-hati.

Chanhee menatap ke arah Changmin yang sangat khawatir dengan dirinya namun gadis itu tidak peduli dengan hal tersebut.

"Berhenti menatap noonaku, Dok!" Pekik Sehun lalu berusaha menjauhkan Changmin dari Chanhee.

Liya yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas. Drama itu benar-benar membuatnya gerah.

"Dokter, bagaimana keadaannya?" Tanya Aifara pada Changmin.

"Dia sudah membaik namun tubuhnya masih susah untuk bergerak, perlu dibiasakan dengan cara banyak bergerak. Tolong ambil obatnya yah, ini resepnya." Jelas Changmin kemudian memberi selembar resep obat pada Aifara.

Aifara menerimanya lalu mengangguk, "Baiklah, Dok." Jawab Aifara tersipu melihat ketampanan Changmin.

Changmin pun meninggalkan ruang ICU tersebut dengan diikuti beberapa perawatnya.

Sebelum sempurna keluar, Changmin berkata pada salah satu perawatnya untuk memindahkan Chanhee pada ruang rawat inapnya.

"Dokter itu terlihat lebih sexy dibandingkan Baekhyun." Gumam Aifara yang masih terdengar oleh telinga Indah saat melihat Changmin telah sempurna keluar dari ruang ICU tersebut.

"Kai lebih sexy! Aahh.." Racau Indah membayangkan perut kotak-kotak milik Kai.

Sehun yang mendengarnya lantas menatap ke arah Indah dengan tatapan jijiknya.

"Pria sexymu itu sekarang sedang terbaring lemas di kamar ujung sana.." Ucap Sehun sambil menunjuk ke luar ruangan tersebut.

Chanhee yang mendengarnya lantas membulatkan matanya sempurna.

"Ka-kai.. ke-kenapa?" Tanya Chanhee dengan tergagap bersamaan dengan suaranya yang terdengar lirih di telinga Sehun.

Sehun menghela napasnya lembut sebelum menjawab pertanyaan Chanhee padanya.

"Di mimpiku yang terakhir kali, ia terbaring di satu kamar yang sama denganmu. Ia pingsan setelah menyumbang 3 kantong darah untukmu.." Jawab Kai yang lagi-lagi membuat mata Chanhee melebar.

"Di mimpiku, kau harus menjalani operasi karna Kai tak sengaja menembakmu dengan pistolnya dan Chanyeol hyung yang membawamu ke rumah sakit yang sama dengan tempat ini." Lanjut Sehun.

"Chan.. yeol?" Tanya Chanhee.

Sehun mengangguk, "Namun kenyataannya, Kai dan Chanyeol hyung yang saat ini berada di satu kamar yang sama.. dan mereka sama-sama koma karna kecelakaan sebulan yang lalu."

Chanhee tertegun mendengar penjelasan Sehun padanya, mimpi yang Sehun ceritakan padanya sangat mirip dengan apa yang terjadi di alam bawah sadarnya selama koma.

Sepersekian detik kemudian, ponsel milik Sehun berbunyi lalu menampilkan nama Leader Hyung di sana.

"Hmm. Ada apa, hyung?" Tanya Sehun membuka pembicaraan.

"..."

"Apa? Ba-baiklah.."

Sehun melihat ke arah Chanhee sejenak.

"..."

"Arasseo, aish!"

Sehun pun mengakhiri panggilan Suho padanya lalu beralih pada Chanhee yang saat ini menatapnya dengan tatapan yang penuh tanya.

"Mereka baik-baik saja. Noona jangan khawatir." Ucap Sehun seakan tau apa yang menjadi pertanyaan Chanhee padanya.

Sehun mengelus kepala Chanhee perlahan.

Liya, Indah, dan Aifara yang melihatnya hanya mampu terdiam sedari tadi. Kejadian itu benar-benar membuat mereka tak bisa berbicara barang sepatah katapun.

"Aku akan kembali lagi ke sini. Aku harus pergi dulu. Cepat sehat, noona!" Seru Sehun setelah itu mencium kening Chanhee sekilas.

Mata Chanhee membulat melihat perlakuan Sehun padanya, mata ketiga sahabatnya pun tak kalah membulat melihat perlakuan idola mereka- Sehun pada Chanhee.

"Itu hadiah untuk noona karna berhasil sadar hehehe.." Kekeh Sehun setelah itu meninggalkan ruangan tersebut.

Chanhee tanpa sadar tersenyum mendengar penuturan Sehun, di dalam mimpinya pun Sehun pernah sesekali memegang kepalanya lembut.

"Auff! Kau benar-benar beruntung, nona yang tidak mengetahui EXO!" Pekik Aifara yang disambut kekehan oleh Chanhee dan Indah.

Sedangkan Liya masih terduduk tenang sembari memenjamkan matanya.

Ini terlalu sulit untuk diterjemahkan. Batin Liya.

Tbc.

Vomment juseyo~
Thanks for reading!^^

MISTAKEN;KAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang