61

4.5K 524 32
                                    

Kai dengan perlahan membuka kedua matanya setelah hampir 1 jam Dokter Changmin berusaha menahan sisa-sisa napas milik pria itu.

Melihat hal tersebut, dengan cepat Chanhee mendekat ke arah Kai lalu mengenggam tangan kanan milik pria itu dengan lembut.

Kai hanya mampu menutup kemudian membuka kembali matanya dengan lemah, jantung nya berdetak sangat lemah hingga Kai merasa ingin mati saja.

"Kai.." Lirih Chanhee.

Kai yang mendengar suara tersebut sangat terkejut lalu mengalihkan pandagannya pada gadis yang saat ini tengah mengenggam erat tangannya.

Oh God, mengenggam balik tangan Chanhee saja Kai tidak mampu.

"Hmm.." Respon Kai dihiasi dengan senyuman yang terlihat sangat lemah di pahatan wajahnya.

Chanhee semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Kai lalu mencium punggung tangan pria itu dengan lembut.

Entah apa yang sebenarnya Chanhee rasakan. Bahkan ia sendiri pun tidak tau perasaannya pada Kai seperti apa.

"Bertahanlah.." Lirih Chanhee.

Kai mengangguk lemah lalu berusaha mengenggam kembali tangan yang saat ini sedang mengenggam tangannya.

Syukurlah kau selamat. Batin Kai

"Chanhee.. Kai harus dibawa ke ICU, di sana alatnya lebih lengkap." Ucap Changmin.

Sehun kembali memegang erat kedua bahu Chanhee.

"Tenang saja noona, ada aku. Dan Kai akan baik-baik saja." Ucap Sehun pada Chanhee.

Chanhee mengangguk pelan dan perlahan melepas genggaman tangannya pada Kai.

Kai hanya tersenyum lemah ke arah Chanhee setelah itu menutup matanya dengan rapat. Kai merasa sangat lemah saat ini, jantungnya terlalu malas hanya sekedar untuk berdetak.

Awalnya Kai ingin pasrah saja dengan apa yang ia alami, namun saat sadar bahwa Chanhee baik-baik saja dan melihat wajah gadis yang sangat ia sukai tersebut. Kai tersadar bahwa ia harus hidup untuk membahagiakan gadis tawanannya itu.

Apa Kai masih belum sadar apa yang ia alami selama ini adalah mimpi?

"Noona mau di sini saja atau aku antar ke kamar?" Tanya Sehun pada Chanhee yang masih setia menatap tangannya yang tadi mengenggam tangan milik Kai.

"Aku di sini saja. Boleh?" Tanya Chanhee.

Sehun mengangguk tanpa ragu dengan senyuman khasnya.

Chanyeol yang mendengar pertanyaan Chanhee turut senang karna gadis itu ingin tetap tinggal di ruangan tersebut walau dia tau gadis itu ingin menetap bukan karenanya.

"Noona ingin makan sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu." Tawar Sehun.

Chanhee menggeleng, "Aku tidak lapar, Hun." Jawab Chanhee lirih.

Sehun menghela napas beratnya lalu mensejajarkan badannya yang sangat tinggi tersebut ke arah Chanhee yang sedari tadi duduk di kursi rodanya.

"Percaya padaku, Noona. Kai adalah orang yang kuat, apalagi setelah melihatmu." Ucap Sehun pada Chanhee berusaha memberi semangat pada gadis itu.

Chanhee tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya pada Sehun yang sedang menekuk kakinya di depan nya saat ini.

"Kau pria yang baik." Balas Chanhee sembari menepuk lembut helaian tebal rambut milik Sehun.

"Baiklah. Anggap saja hanya ada kalian di sini." Celetuk Chanyeol yang sedari tadi melihat ke arah Chanhee dan Sehun.

Chanhee dan Sehun tersenyum kompak ke arah Chanyeol.

••

"Apa kau memiliki perasaan pada Kai?" Tanya Chanyeol pada Chanhee yang saat ini tengah duduk di sofa ruang rawat Chanyeol dan Kai tersebut.

Sebelum pergi keluar untuk membeli beberapa makanan untuknya dan untuk Chanhee sekaligus Chanyeol, Sehun memindahkan Chanhee ke sofa agar lebih nyaman untuk gadis itu beristirahat.

Chanhee yang mendengar pertanyaan Chanyeol hanya mampu menatap pria itu dengan sendu.

"Kenapa? Apa kau terlalu takut untuk menjawabnya? Eiy ayolah. Oppa tidak akan marah padamu." Ucap Chanyeol yang lagi-lagi membuat Chanhee terkejut.

"O-oppa?" Tanya Chanhee dengan ragu.

Hell, bagaimana bisa Chanyeol mengklaim dirinya sebagai oppa dari Chanhee. Cukup Changmin saja yang melakukan hal gila tersebut.

"Hmm. Aku oppamu sekarang. Dan aku tau, dongsaengku ini sedang jatuh cinta pada sahabatku sendiri, apa aku salah?" Tanya Chanyeol berusaha menggoda Chanhee.

"Kupikir kau.."

"Ya. Memang benar aku menyukaimu. Aku mencarimu selama waktu yang tidak singkat, Chanhee. Aku hanya ingin berterima kasih padamu. Berkat semangatmu, aku bisa menjadi Idol dunia seperti katamu enam tahun yang lalu. Aku berniat menjadikanmu adik atau istriku. Namun setelah aku pikir-pikir, kau bukan tipe idealku untuk menjadi seorang Istri. Kau lebih pantas menjadi adikku, hehehehe. Kau memang tipe ideal untuk menjadi seorang Istri dari Kim Jong In." Jelas Chanyeol panjang lebar.

Chanhee tergelak akan pernyataan Chanyeol padanya. Mengapa penjelasan pria itu padanya terlihat tidak nyata? Semuanya seolah hanya dikarang saja oleh Chanyeol.

"Baiklah, Oppa." Jawab Chanhee kemudian tersenyum ke arah Chanyeol.

Ya.. setidaknya ia yakin bahwa Chanyeol hanya ingin berterima kasih kepadanya tanpa harus memintanya untuk menjadi seorang kekasih atau yang lebih parah adalah menjadi seorang istri bagi seorang Park Chanyeol.

Chanhee akan menolak dinikahi oleh pria yang tidak ia cintai. Kalian bahkan tau siapa sebenarnya yang gadis itu cintai.

It's hurt inside. Batin Chanyeol

Tak lama kemudian, Sehun datang dengan menenteng beberapa kantong makanan kesukaan Chanhee dan juga Chanyeol.

Sehun terpaksa menanyakan ketiga sahabat Chanhee perihal makanan kesukaan Chanhee, ia tidak ingin noona-nya tersebut salah makan dan kembali sakit. Ia takut akan hal itu sebab ada Kai yang siap membunuhnya jika hal itu terjadi.

"Apa aku membuatmu menunggu lama, Noona?" Tanya Sehun pada Chanhee.

Chanhee menggeleng kemudian tersenyum ke arah Kai.

"Ya! Sangat lama! Sampai-sampai aku mendengar bunyi ayam berkokok dari arah Chanhee." Celetuk Chanyeol yang dihadiahi tatapan tak suka oleh Chanhee.

Chanyeol menjulurkan lidahnya pada Chanhee, gadis yang ia klaim menjadi adiknya beberapa menit yang lalu.

"Aku tidak menanyakanmu, Hyung!" Balas Sehun.

"Oh baiklah. Kembalikan jaket Nerdy milikku." Balas Chanyeol yang membuat Sehun terdiam.

"Aku sayang padamu, Chanyeol Hyung." Ucap Sehun pada Chanyeol yang terdengar seperti memelas.

"I got you." Balas Chanyeol kemudian tertawa lebar diikuti Chanhee yang juga terlihat sangat mengerti kemana arah pembicaraan dua member EXO yang dikenal sangat dekat tersebut.

Chanhee mengingat beberapa waktu yang lalu ia pergi ke Mall bersama Kai dan membeli beberapa pasang pakaian untuk Sehun yang tentunya semua itu hanyalah mimpi.





































Biarkan aku membuat mimpi-mimpiku menjadi nyata, God. -Chanhee




































Tbc.

Vomment juseyo~
Thanks for reading!^^

Next chapter is the end ;)

MISTAKEN;KAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang