41

3.9K 633 30
                                    

Author's POV.

"Apa?!" Tanya Ayah Liya yang terkejut setelah mendengar permintaan anak sematang wayangnya tersebut, Liya.

"Ayah aku mohon. Kasian Chanhee. Ayah jelas tau kalau dia hanya hidup sendiri di Seoul ini." Mohon Liya lagi.

"Tidak bisa, sayang. Kau pikir gampang mengambil Chanhee dari genggaman pria yang meneror Ayah itu? Nyawaku dan nyawamu bisa jadi taruhannya." Jelas Ayah Liya lagi.

Permintaan anaknya benar-benar membuatnya memutar otak dengan cepat. Ini di luar dugaannya, Liya meminta kepadanya agar melepaskan Chanhee dari sanderaan pria yang bahkan tidak ia ketahui dimana keberadaannya sekarang.

"Ayah, Liya mohon. Gunakan orang-orangmu, Ayah!" Pekik Liya yang membuat Tuan Park semakin tersiksa.

Permintaan Ceciliya benar-benar menyiksa dirinya, tidak ada yang tidak bisa ia lakukan hanya untuk Liya. Tapi kali ini, dia benar-benar bingung harus melakukan apa.

"Kau ingin Ayah melepaskan Chanhee dari pria itu?" Tanya Ayah Liya memastikan.

Liya mengangguk dengan cepat, "Secepatnya Ayah, aku merindukan Chanhee." Jawab Liya yang mendapat senyuman manis dari Ayahnya.

"Baiklah, Ayah akan berusaha. Sekarang kembali ke apartemenmu dan belajar." Ucap Ayah Liya kemudian yang membuat bola mata Liya berbinar.

"Terima kasih, Ayah! Aku mencintaimu." Ucap Liya kemudian memeluk pria paruh baya di depannya itu dengan erat.

Ayah Liya tersenyum bahagia melihat kebahagiaan yang tersirat di wajah anak gadisnya itu, tidak ada yang lebih penting dari keselamatan dan kebahagiaan Liya di hidupnya.

Setelah Liya pergi meninggalkan ruang kantornya, Tuan Park mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang.

"Halo, Tuan Park?"

"Ah.. ini aku. Aku membutuhkan orangmu untuk membantuku." Jawab Tuan Park.

"Hahaha, aku tau. Saat kau menelfonku, aku sudah tau apa tujuanmu. Untuk apalagi kali ini? Meretas akun? Atau melacak seseorang?"

"Aku ingin kau membunuh seseorang dan merebut sanderaannya, Tuan Kim."

"Woah. Baru kali ini aku mendengar seorang Tuan Park yang terhormat ingin membunuh seseorang, siapa orang itu?"

"Mck. Apa kau bisa?"

"Tentu saja. Beritahu aku, siapa dia dan aku akan melaksanakan perintahmu, asal.."

"Ya ya ya. Aku tau, Kim Heechul."

"Hahaha, baiklah. Jangan bertele-tele, aku sudah tidak sabar ingin menarik pelatuk pistolku."

"Aku tidak tau apapun tentang pria ini. Bisakah kau melacaknya terlebih dahulu untukku? Setelah itu kirimkan hasil lacakanmu padaku. Aku akan mengirimkan nomor ponselnya padamu."

"Siap, aku tunggu."

"Baiklah."

Dengan cepat Ayah Liya mengirim nomor ponsel yang beberapa hari ini terus menerornya dengan pesan singkat yang mengancam akan membunuh anaknya pada Heechul, sahabat karibnya.

Padahal dia sendiri tau bahwa yang disandera pria itu bukanlah anaknya.

Beberapa menit kemudian ponsel pintarnya berdering.

"Ya, Heechul. Bagaimana?" Tanya Ayah Liya.

"Apa kau yakin mengirim nomor yang benar?" Tanya Heechul ragu-ragu.

"Iya. Ada apa?"

Terdengar suara helaan napas berat dari Heechul sebelum menjawab pertanyaan Tuan Park padanya.

"Pria yang kau cari adalah anggota Grup Idol terkenal Negara kita, EXO." Jawab Heechul yang membuat Tuan Park tersentak kaget.

"EXO?" Tanya Tuan Park memastikan.

Yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah.. bagaimana bisa idola anaknya itu menjadi penculik bodoh seperti itu?

Ya. Tuan Park mengetahui bahwa Liya dan sahabat-sahabatnya itu sangat menyukai EXO. Kecuali Chanhee tentunya.

"Kirimkan aku data lengkapnya, Chul."

"Baik, Tuan."

Tak sampai satu menit, Tuan Park mendapat email yang baru saja masuk dari Heechul berisi data penting mengenai member EXO tersebut.

Tidak ada yang spesial menurutnya.

Tuan Park kembali menelfon Heechul.

"Bunuh dia dan hilangkan jejaknya, jangan lupa gadis yang dia sandera, bawa padaku." Perintah Tuan Park pada Heechul.

"Aku akan bermain bersih."

"Sudah seharusnya."

"Kirimkan aku uang yang banyak, hyung.."

"Aish! Iya iya." Jawab Tuan Park kesal kemudian mengakhiri panggilannya ke Heechul.

Heechul selalu seperti ini, dia tidak akan memulai aksinya sebelum ia mengirimkan uang padanya.

"Kau salah berurusan dengan siapa, bocah kecil." Gumam Tuan Park aka Ayah Liya.

Tbc.

Vomment juseyo💙
Thanks for reading!🔥

MISTAKEN;KAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang