H-7

31 4 1
                                    

***
Semakin hari seperti ada yang berbeda dengan hatiku, semakin aku melihat ucha didekati banyak cewek aku merasa semakin kesal padanya. "Oh God help me_-". Entah bagaimana dia kepadaku, aku selalu melindunginya, aku takut dia merubah janjinya, janji bahwa dia akan selalu menjagaku. Sekarang aku sudah cukup dewasa. Aku takut jika dia membiarkanku sendiri Karena dia berfikir kalau aku bisa mengatasi semuanya. Apapun masalahnya. Apapun yang terjadi. Sungguh... aku masih membutuhkan orang-orang disekitarku.

*H-7*
Hari ulang tahunku semakin dekat. Ini adalah ulang tahunku yang ke-16. Namun sekarang aku merasa ada yang berbeda dari fia dan ucha. Sekarang mereka sangat dekat bahkan tidak ada sedikit celah untukku. "Fi bisa ga sore ini kita Nonton?" tanyaku pada fia saat sedang makan di kantin. Sudah lama aku dan fia tidak menonton bareng dan kebetulan di minggu ini ada Film bagus. "Duuuh maaf ya cha. Aku ga bisa. Hari ini tuh aku ada bimbel" jawabnya yang langsung menatap mataku dan bersiap untuk pergi ke kelas. Dia seperti menghindari pembicaraan denganku, terlihat dari makanan yang ditinggal pergi olehnya.

Bel pertanda istirahat telah selesai berbunyi. Aku langsung bergegas masuk ke dalam kelas untuk mata pelajaran selanjutnya sejarah. Pelajaran ini membosankan. Aku tidak berniat untuk belajar di jam terakhir ini. Bahkan aku sempat tertidur 15 menit didalam kelas dan untung saja guru tidak mengetahuinya.

Setelah waktu-waktu membosankan ini berakhir atau yang lebih tepat pulang sekolah(horeee😍) aku langsung mengajak fia pulang bareng. "Fi mau bareng ga??" Aku lemparkan senyum padanya walaupun mood ku sedang tidak baik Karena pelajaran sejarah_- . "Mmm Gausah deh cha. Aku bisa sendiri. Kamu duluan aja" dia juga melemparkan senyum pada-Ku bahkan dia mengeluarkan sedikit bahu ku. Ternyata dia menolakku tapi aku tau dari wajahnya sudah terbaca, ada yang sedang di sembunyikan oleh fia. "Fine, take care" dan aku langsung pergi ke parkiran.

Aku memutuskan untuk beralih profesi. Awalnya hanya siswi SMA tapi untuk sore ini aku harus berubah menjadi mata-mata profesional demi mengintai fia. Dan aku berhenti di taman depan sekolahku agar tidak ketahuan oleh fia. "Mobil ucha udah Gaada. Udah pulang kali yaa. Perasaan ucha adalah ketua osis. Dan tadi aku denger anak osis ngumpul deh pulang sekolah. Cepet banget mereka bubarnya." Aku seperti orang gila di dalam mobil. Mengobrol dengan diriku sendiri. Tapi mataku terpaku pada suatu objek bergerak di seberang mobil ku tepatnya di halaman sekolah. Yaa benar, aku melihat mobil yang tak asing bagi ku. Dan benar saja. Mobil yang ber plat nomor B 01 CHA adalah mobil ucha. Daaan yang aku herankan mengapa dia berhenti tepat di depan fia berdiri. Tak perlu berfikir panjang. Aku pun langsung mengikuti mobil itu setelah fia masuk ke dalam mobil.

Aku terus mengikuti mereka. Dan pada akhirnya mereka pergi ke mall. "Tanpa aku??" Aku kesal. Mereka langsung mencari parkiran dan aku juga. Aku menciptakan jarak antara mobil ku dan mobil ucha. Mereka keluar dari mobil dan tampak bahagia. Itu berbeda dengan ku yang keluar dari mobil dengan perasaan takut ketahuan. "DAMN!!!" Aku benar-benar cemburu melihatnya. Aku terus mengikuti mereka. Mereka terus berjalan-jalan seperti tak punya tujuan. Sementara aku yang sudah mengikuti mereka dan kelelahan ditambah perasaan takut ketahuan. Sulitnya hidup ini..

Mereka pergi ke toko baju, tas, jam, sepatu, tanpa membeli barang apapun. Dan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk makan bareng. Dan jujur aku tidak tahu harus apa, jadi aku memilih untuk membeli jilbab dan kacamata lalu menyamar dan masuk ke dalam tempat makan itu. Demi mengintai mereka. "Sungguh ini perjuangan  yang tiada habisnya. Btw jilbabnya bagus di aku padahal tadi milihnya asal tarik terus bayar" Gerutuku dalam hati sambil menutupi sebagian wajahku dan masuk ke dalam tempat makan itu.

Aku melihat mereka saling melempar candaan dan tertawa bersama dan dapat kusimpulkan bahwa selama ini ucha suka sama fia. Aku sangat terkejut mengetahuinya langsung. Aku memang buka siapa-siapa. Aku hanyalah seseorang yang merasa tidak berdaya ketika melihat dua insan tertawa bersama. Di satu sisi aku bahagia Karena melihat mereka juga bahagia. Di sisi lain aku merasa hampa Karena aku menyukai orang yang sedang bercanda tawa dengan yang lain di seberang sana. Keputusan yang aku ambil akhirnya adalah langsung bergegas pulang kerumah tanpa memesan sesuatu disana.

Ini tak terduga sebelumnya. Air bening mengalir tak terbendung dan sesak di dada yang tak bisa kutahan. Semakin Sering ku menenangkan diri semakin sering aku merasa kesakitan. Aku tidak pernah sesakit ini sebelumnya. Aku memang sudah jatuh cinta pada ucha tapi aku tak pernah ada keinginan untuk mengutarakan padanya. Aku takut dia menjauh Karena tidak bisa menganggap ku lebih dari seorang sahabat. Banyak orang yang bilang jika cinta itu tak Selamanya menyenangkan. Dan itu benar...

Setibanya dirumah aku langsung pergi ke kamar dan langsung menangis di atas kasur kesayanganku tanpa mengganti pakaian. Aku tidak pernah menyukai seseorang selain ucha sebelumnya. Hanya dialah pria selain papaku yang selalu aku tunggu kehadirannya. Yang selalu aku banggakan kedatangannya. Dan yang selalu aku lindungi jiwanya. Namun sekarang sepertinya aku harus memendam perasaan ini. Mengingat fia mungkin sudah menjadi Pacar ucha.

Di tengah tangisan...
Drttt
Drttt
Drtt
Ponsel  ku berdering menandakan ada panggilan masuk. Tapi aku tidak ingin diganggu dan aku sengaja membiarkan Ponsel itu terus berdering. Ponsel ku terus berdering dan aku memutuskan untuk mengangkat nya. "Halooo tuan putri" terdengar suara lembut yang selalu aku rindukan. Aku langsung menatap layar ponsel ku dan ternyata itu telepon dari ucha. Aku langsung tersenyum tapi tidak lama. Senyum itu pudar ketika aku mengingat kejadian yang baru saja aku lihat. Aku langsung mengakhiri telepon itu tanpa berkata-kata dan langsung mematikan Ponsel ku.


Halooo. Saya baru update hari ini ya gaess. Sebenarnya ini Karena kesibukan dunia saja. Saya bakalan update lagi...

Jangan lupa voting yaa Qaqa😂

     

Berawal dari janji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang