Umur kami hanya terpaut satu tahun. Kami menjadi teman sejak kecil, mamaku dan tante Mia(ucha's mom) sudah berteman sejak mereka remaja dan persahabatan mereka masih utuh sampai sekarang. Aku bertemu dengan ucha saat aku berumur enam tahun, dia adalah teman bermain ku. Namanya fanlucha putera admianata. Awalnya aku hanya menghafal satu kata dari namanya karena menurutku namanya adalah nama tersulit yang aku tau(saat itu). Ucha tumbuh di antara orang-orang yang terdidik,terpandang dan bahkan selalu disegani oleh banyak orang, dia adalah anak yang rajin,pintar namun pemalu, tapi sikap pemalunya hanya sampai ia berumur 10 tahun(jangan nanya kenapa, yakalee 10+ masih pemalu). Tante Mia dan mamaku adalah sahabat sekaligus teman bisnis, sedangkan om Adnata(ucha's dad) adalah teman satu kampusnya papaku saat beliau duduk di Oxford university of Amerika(kalo aku ga salah gitu namanya,maaf kalo salah). Sekarang papaku yang bernama lengkap Adjie assegaf berprofesi sebagai direktur utama di perusahaan milik kakekku,Sedangkan ibuku camellia falerissa adalah kepala dibagian keuangan perusahaan yang sama seperti papaku sekaligus pemilik "female boutique" sebagai usaha sampingannya. Tante Mia yang bernama lengkap Mia virlana adalah wanita yang bekerja sebagai sekretaris juga pemimpin di "save girl"(organisasi yg bertugas melindungi perempuan), sementara om adnata putera adalah direktur utama di perusahaan miliknya.
Namaku Alesha Icha yang biasanya di panggil icha oleh keluargaku dan teman2ku. Ucha dan aku selalu bermain bersama tak perduli hujan dan panas, kami berkenalan untuk pertama kalinya saat aku berumur enam tahun. Dia yang saat itu datang mengunjungi rumahku dengan mamanya heran melihatku yang bergelantungan diatas pohon Jambu air milikku(Gausah ditanya kenapa suka bergelantungan, daripada gantungin orang mendingan gantungin diri di pohon,Wkwkwkwk). Dia menatapku dengan heran hingga aku dapat membaca ekspresi wajahnya, dia berfikir kalau aku itu Tarzan versi wanita yang aneh. "Icha ayo turun, kamu ini ada-ada aja masa mainnya diatas pohon" panggil mama kepadaku, mau gamau aku harus turun dan langsung masuk kerumah dan duduk di beranda. Tak lama tante Mia dan Ucha datang bersama mama dan duduk juga bersamaku di beranda. "Icha ini tante Mia dan anaknya, Ucha" mama memperkenalkan ku dengannya, "bagaimana cara kau sampai kesana?"Ucha memandangiku dengan bola matanya yang sangat indah itu, wajahnya sangat tampan ini mungkin karena ibunya yang masih belasteran Arab. "Mama bilang akan ada orang datang sebagai temanku, aku pergi untuk menunggunya dan melihat pohon Jambu air ku berbuah dan kelihatan segar aku jadi ingin memakannya, aku nyerah dengan usahaku melempari sandal ke arah jambu itu dengan berharap Jambu itu akan jatuh, tapi kenyataannya tidak jadi aku ambil aja dengan Caraku sendiri"dengan senyum banggaku yang berhasil mendapatkan jambu :v. "Bisakah kau tidak melakukannya lagi? Lehermu bisa patah jika kau terjatuh dengan posisi kepala Mendarat terlebih dahulu" dia yang sok perhatian membuatku tidak suka melihatnya dan jujur aku tidak suka dilarang sama orang yang tak ku kenal, aku langsung pergi dari beranda ketempat bermainku, disana aku merasa aman dan nyaman yang semuanya di desain oleh warna pink sesuai dengan permintaanku, di ruangan yang satu ini penuh dengan mainanku khususnya mainan perempuan, setiap aku masuk keruangan ini aku selalu berterima kasih kepada papa dan mamaku karena telah memenuhi permintaanku walau hanya didalam hati. "Ini kamarmu?" Suara itu berasal dari belakangku yang membuat aku terkejut, aku menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya aku ketika yang ku lihat adalah Ucha yang tiba2 masuk keruangan ku ini."bisakah kau tidak mengejutkanku dan bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu??" Bentak ku yang merasa kesal dengannya, "bodoh!!" Aku terkejut mendengarnya dan tak mengerti apa maksudnya," kau menyuruhku untuk mengetuk pintu padahal tidak ada pintu disana" ucapnya dengan menaikkan alis, aku lupa kalau mamah hanya memasang plastik anti nyamuk untuk ruangan itu, karena untuk umur ku yang enam tahun aku kesulitan membuka pintu, sekarang aku merasa malu padanya karena aku asal ngomong. Diapun berlari ketika puas sudah puas mengejekku, hah... sudahlah lupakan saja(batinku). Aku berusaha untuk melupakan kejadian itu dan pergi tidur karena aku harus mempersiapkan diri untuk masuk sebagai murid baru di SD Harapan satu.***
Pagi hari ini mama mengantarkan ku ke sekolah, hari ini hanya perkenalan karena baru masuk jadi aku merasa bosan dan keluar untuk duduk di ayunan, aku memikirkan kejadian semalam ketika aku bertemu dengan Ucha, dia sangat khawatir ketika aku bergelantungan namun dia juga ngeselin yang membuatku jadi kesal dengannya. Aku hanya berharap kami berhubungan baik, aku memikirkannya sampai tak tau kalau bibir kU sudah membentuk senyuman, padahal saat itu umur ku masih terlalu muda untuk menyukai seseorang.Haiii duhh masih tahap perkenalan dengan Ucha dan Icha loh.
Eeeehh namanya agak mirip ya, heheheheh biar kaya anak kembar aja gitu padahal mereka Ntar ***** eeehh sensor, mereka bukan saudara, tunggu aja nanti yaaaJangan lupa nge vote, kalau mau isi kolom komentar dengan komentar kalian pun Gpp, kalau perlu kasih masukkan aja biar belajar dari masukkan kalian.
Semoga kalian suka dengan tulisanku, heheheheh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari janji
Romansa"Aku tidak hanya berani berjanji. Berani menepati adalah kunci terhindar dari mengingkari." -Ucha