H-1

24 3 0
                                    

Hari ini adalah H-1 dari acara ulang tahunku. "Kemarin waktu ga dijemput kamu pulang bareng siapa fi??" Aku berpura-pura tidak tau. "Mmmm... kemarin aku naik bajaj" jawabnya yang terlihat gugup dan gelisah mungkin takut ketahuan bohong nya..
Rasanya aku makin kesal padanya. Aku telah dibohongi oleh sahabatku sendiri.
"Haii" suara hentakan meja dari belakangku yang membuat aku menoleh ke belakang. Dan ternyata itu adalah Ucha dan fatih. "Besok datang ya ada acara di lanud" fatih mulai membuka pembicaraan dengan kami di pagi hari dengan senyum semangat di wajahnya. Ucha melihatku tapi aku tetap tidak menghiraukannya dan memilih pergi ke toilet. Aku tau Ucha pasti curiga dan bingung kenapa aku pergi begitu saja meninggalkan mereka dan meninggalkan kesan tidak sopan di antara mereka. Tapi kalau harus jujur aku adalah orang yang ketika emosi tidak dapat berfikir panjang.

Disaat aku berjalan menuju toilet tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku secara paksa. Aku kira itu Ucha ternyata itu kak fatih. "Kenapa kamu pergi gitu aja??? Bahkan kami baru datang" dia menatapku dan mulai melepaskan lenganku. "Besok dateng ya ke lanud" dia tersenyum dan berlalu meninggalkanku. Aku melihat dari kejauhan ada Ucha yang berjalan ke arahku, berdiri di hadapanku dan menatapku dengan serius. "Kamu kenapa??? Dari semalam kamu gak membalas semua pesan yang Ku kirim, kamu ga angkat telepon ku bahkan kamu mematikan ponsel, ada apa??? Apa yang salah denganku??? Kenapa kamu tiba-tiba diam???. Pertanyaan-pertanyaan itu dia lemparkan satu Persatu kepadaku. Dan mungkin dia telah menyadari kalau aku menghindarinya.

"Lima hari yang lalu kamu jemput siapa disekolah ini??? Fia kan??? Aku lihat. Tapi waktu aku tanya ke fia dia gak mau jujur. Lalu bagaimana denganmu??? Apakah kamu mau jujur??? Aku fikir tidak. Karena kalian berdua saling menyukai dan kalian tidak mau aku mengetahuinya. Kamu Uda ngelanggar janji yang pernah kamu ucapin dulu" air mataku terus menetes. Aku memalingkan pandangan. Aku tak ingin melihat orang yang sudah mengecewakan ku. Aku memilih untuk menatap dinding di banding melihat wajah tampan seseorang yang sudah mengecewakan. Lalu pergi dan bolos sekolah. Karena aku tidak ingin melihat siapa-siapa untuk saat ini.

Don't forget to vote yaaa guys. Muachh😊

Berawal dari janji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang