Home?

184K 11.3K 305
                                    

"Te-rima kasih te-lah menolongku." Ucap Araxi takut-takut. Ken menatap Araxi dengan tatapan yang sulit di artikan lalu kembali mengalihkan pandangannya.

"Jangan berterima kasih padaku, karena aku akan menunjukkan padamu apa itu neraka sesungguhnya."

-

'Ting'

Lift itu terbuka, dentuman musik pun mulai mengganggu pendengaran mereka. Araxi dengan cepat menyembunyikan wajahnya, ia takut pria-pria jahat itu menangkapnya lagi.

Semua orang mendadak terdiam saat sang iblis mulai melewati mereka, dentuman musik itu pun mendadak senyap.

Seorang Ken William menggendong seorang wanita! Apa mereka tak salah liat!

-

Ken menatap Araxi yang sudah terlelap di bangku mobilnya, mereka baru saja sampai di mansion Ken.

Ken berlutut, menatap Araxi dengan tatapan yang sulit di artikan. Dengan perlahan ia mengelus lembut pipi merona Araxi. Ken mendekatkan wajahnya hingga bibirnya menyatu dengan bibir ranum Araxi.

Araxi membuka matanya pelan dan langsung melotot kaget. Araxi ingin memberontak tapi ia mematung seketika saat melihat setetes air mata Ken mengalir pelan.

"Maafkan aku! Aku terlambat menyelamatkanmu." Ken memeluk perut Araxi erat lalu terisak kuat.

Araxi mengangkat tangannya ragu, pria itu terluka sangat dalam, Araxi seolah merasakan sakit yang Ken rasakan.

Dengan keberanian yang ada Araxi mengelus rambut Ken dengan lembut. Ken mengangkat kepalanya, menatap Araxi dengan tatapan terlukanya.

Dan tatapan itu kembali menjadi tatapan dingin.

'Kau terluka sangat dalam, tapi menyebunyikannya semua luka itu di balik sifat dinginmu'

"Jangan pernah menyentuhku!" Ucapnya tajam. Ia berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Araxi yang menatapnya dengan sejuta pertanyaan.

Araxi menatap mansion mewah itu kagum, lalu ia menggeleng, ia harus ke rumah sakit sekarang. Tubuhnya menjadi sedikit bertenaga karena tertidur tadi.

Araxi mulai memijakkan kakinya di jalan itu, ia mulai melangkah masuk ke dalam mansion itu. Tampak Ken yang terduduk di sofa dengan wajah di tekuk.

"Mr. William." Panggilnya ragu. Ken menatapnya dengan tatapan membunuh. Membuat Araxi merinding seketika.

"Terima kasih telah menolongku, aku sangat berterima kasih padamu. Dan aku harus pamit, aku harus ke rumah sakit sekarang juga." Ucapnya lalu memutar balik tubuhnya. Ia baru saja melangkah dan dengan tiba-tiba tubuhnya tertarik dengan kuat hingga terbentur sesuatu.

"Kau tak mengingat kalau pria tua itu telah menjualmu kepadaku?" Ucap Ken tajam, wajah mereka sangatlah dekat. Jantung Araxi berdebar kencang, harum tubuh Ken menggelitik hidungnya. Araxi menggeleng, ia tak boleh terhanyut oleh pesona Ken

"Papa tidak menjualku! Kalian telah mempengaruhinya!"

"Kalian? Open your mind little girl!" Ucap Ken penuh penekanan. Araxi mengingat semua kejadian kelam itu, tapi ia percaya kalau Jimmy tak mungkin melakukan semua ini padanya.

"Lalu mengapa kau membawaku kemari! Mengapa kau tidak membiarkan aku menjadi wanita penggoda di club itu!" Pekik Araxi. Ken terdiam seketika.

Ken mengepal tangannya lalu,

'Bugh'

Bersambung...

Medan, 21 November 2017.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang