chapter 08 ~ Gone

1.7K 120 3
                                    

Rekomendasi back song biar lebih ngena..instrumen music dari white sand-reflection 🎶
Selamat membaca

Sebelumnya >>
'Tuhan inikah yang namanya kebahagiaan, tapi mengapa hatiku justru sakit saat ini'
"Nadoo..saranghae eomma"...

Gone

. . . .

Di sebuah koridor rumah sakit tepatnya di depan sebuah ruangan berhias lampu kecil merah di atas pintunya, Yonggi duduk di salah satu bangku yang ada di dekat ruangan itu.

Sudah lima jam lamanya operasi Taehyung berjalan. Yonggi yang sedari tadi menunggu, kini sudah mulai gelisah dan mulai cemas akan operasi yang ia anggap lama itu.

Bagaimana tidak, di dalam sana ada dua orang yang sangat ia sayangi, sedang berjuang melawan pahitnya takdir. Yonggi kini hanya bisa menumpu dagunya sambil berdoa dalam hati akan keberhasilan operasi Taehyung dan berharap keajaiban mau menyambangi eomma Kim, sosok eomma yang telah melekat dihatinya.

Ditatapnya lekat lampu merah kecil itu, hingga akhirnya lampu itu padam yang menandakan operasi telah selesai. Yonggi segera bangkit dan menunggu seseorang yang mau memberinya penjelasan bagaimana nasib eomma dan dongsaengnya.

(Ceklek)

Seorang namja berbadan tegap lengkap dengan jubah hijau khasnya, berjalan ke arah Yonggi. Dokter itu menatap Yonggi penuh pengertian dan dari raut wajahnya, sepertinya Yonggi harus bersiap sedia menerima apapun yang ia katakan.

"Selamat operasinya berjalan lancar, dan keadaan pasien sekarang baik-baik saja, saya rasa beberapa saat lagi pasien akan sadar.." penjelasan dokter itu menggantung, seperti ada kata yang tercekat memberontak ingin keluar.

"Benarkah Dok..syukurlah..dan bagaimana dengan eomm...." belum sempat Yonggi menyelesaikan perkataannya dokter itu menepuk pundak Yonggi menyalurkan ketabahan.

"Maaf kan kami...kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun sepertinya Tuhan berkehendak lain, Ny Kim tak bisa kami pertahankan, sesaat setelah operasi selesai, ia mengalami gagal organ akibat dari kankernya....sekali lagi tabahkan hatimu nak..Tuhan pasti telah merencanakan sesuatu yang berharga bagimu dan keluarga" setelah mengatakan itu dokter meninggalkan Yonggi yang mematung seorang diri, menyadari maksud perkataan dokter tadi.
.
.
.
.
.
.
.
Di sebuah ruang rawat pasien, tampak seorang namja dengan kulit putih pucatnya tengah menatap seorang namja lainnya yang sedang terbaring dengan balutan perban di bagian matanya.

Sudah hampir satu jam Yonggi menunggu Taehyung kembali dari alam bawah sadarnya. Dengan telaten ia mengelap wajah tampan adiknya agar tetap segar meskipun berada di ranjang pesakitan.
Sesekali Yonggi mengusap punggung tangan dongsaengnya lembut berharap Taehyung dapat bangun segera.

Meski terlihat tenang diluar, namun sebenarnya Yonggi sangat rapuh. Di satu sisi ia harus menjadi kekuatan untuk Taehyung, di sisi lain hatinya hancur mengingat eomma keduanya telah tiada.

"Eomma.." kata pertama Taehyung saat ia sadar.

Yonggi yang menyadari itu, ia menitikkan air matanya...ia tak sanggup walau hanya membayangkan bagaimana reaksi Taehyung saat tahu eomma tercintanya telah pergi dan damai disisi Tuhan.

Di genggamnya telapak tangan hangat milik Taehyung, mencoba menggantikan genggaman eomma Kim yang telah memberinya amanah untuk menyayangi Taehyung selamanya.

"Tae, ini hyung..bagaimana rasanya...apa ada yang sakit" ucap Yonggi sembari mengusap pelan pucuk lembut milik adiknya.

"Ania..hyung...aku baik-baik saja..dimana eomma, hyung.." tanya Taehyung karena tak mendengar sedikitpun suara eommanya.

Save Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang