chapter 09 ~ Accept

1.6K 127 1
                                    

Sebelumnya >>
"Tentu hyung...aku sangat bersyukur Tuhan mempertemukan kita, dan aku tak akan lagi menggunakan mata berharga ini untuk menangis"

Accept


. . . .

Dua bulan berlalu semenjak kepergian Ny Kim, Yonggi dan Taehyung hidup bersama saling menjaga dan menyayangi layaknya saudara.

"Min Taehyung...eoh..hyung nama ini terdengar keren" celoteh Taehyung sembari melihat seksama kartu pengenal yang baru saja di berikan oleh Yonggi.

Ya..semenjak kepergian Ny Kim, Yonggi bertekad untuk melindungi dan menyayangi Taehyung seperti pesan dari eomma nya itu. Apalagi setelah kejadian dua bulan yang lalu dimana Yonggi mendapatkan ancaman dari seseorang yang telah menghancurkan hidupnya dengan membunuh kedua orang tuanya. Seperti saat ini Yonggi baru saja sampai di apartment barunya di Seoul sepulangnya dari kantor ke pendudukan.

"Tae..tak apa kan jika hyung mengganti margamu..hyung hanya ingin.." belum sempat Yonggi menyelesaikan kalimatnya Taehyung sudah menempatkan tangannya dibahu mungil milik Yonggi.

"Hyung..aku tahu hyung.. ini semua demi kebaikan kita..lagi pula hyung yang akan menjadi waliku..tak masalah karna hyung adalah hyung ku" cengir Taehyung selesai dengan jawabannya pada Yonggi.

"Baiklah..dan Tae..mulai hari ini kita akan tinggal disini, karena apartment ini jauh lebih dekat dengan tempat kerja hyung yang baru, dan satu lagi hyung ingin Tae-tae mulai home schooling ya..bagaimana apa Tae mau" tanya Yonggi di akhir kalimatnya.

"Tentu saja, Tae masih harus banyak belajar hyung..emm..Tae lapar apa hyung punya sesuatu untuk dimakan"

Pertanyaan yang dilontarkan Taehyung hanya mendapatkan tatapan hangat dari lawan bicaranya. Taehyung yang melihat respon dari Yonggi yang seperti itu segera mendorong Yonggi menuju ruang yang menyimpan banyak makanan.

Setelah penantian yang melelahkan karena Yonggi yang tak terlalu pandai memasak dan selalu berakhir dengan rasa asin atau manis berlebihan, akhirnya Taehyung dapat menikmati hidangan buatan tangan hyungnya itu.

Suasana siang itu sangat terasa hangat dengan aura jingga yang bersahabat berkat canda tawa Taehyung dan Yonggi yang memenuhi ruang di apartment mereka itu. Seperti tak ada hal buruk yang akan terjadi sebelum dan seterusnya.

"Tae..besok Hyung akan mulai bekerja di perusahaan properti yang tadi hyung tunjukan saat perjalanan..tak apa kan, hyung tinggal sendiri" ucap Yonggi menjelaskan.

"Tak apa hyung, lagi pula Tae kan sudah besar dan Tae sekarang sudah dapat melihat, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan"

Selama dua bulan ini Yonggi mengajarkan Taehyung banyak hal, mulai dari merawat diri, pergi ke market sendiri atau melakukan pekerjaan rumah. Hal itu dilakukan Yonggi bukan tanpa alasan, ia ingat betul Ny Kim pernah mengatakan ingin membuat anak-anaknya menjadi pribadi yang mandiri dan tegar dalam menghadapi persoalan apapun.

"Baguslah kalau begini kan hyung tidak bimbang meninggalkanmu sendirian, dan besok guru privat Tae akan datang sekitar jam delapan pagi..nah ini dia kartu namanya"

Taehyung menerima kartu kecil yang berisi identitas dan potret namja yang akan menjadi guru privatnya itu. Taehyung bahkan tampak sedikit mengeja tulisan di kartu itu, maklum Taehyung belum terbiasa dengan huruf yang nyata tidak seperti braille.

"Kim..Nam..Joon, wah hyung dari fotonya sepertinya ia masih muda, dari mana hyung mengenal nya"

"Ah..itu ia dulu adalah adik kelas hyung, yang sekarang telah menjadi guru..bagaimana apa Tae tak menyukai nya"

Save Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang