Mereka ada disana sekarang. Di altar mengucap janji suci, di hadapan Tuhan, pastur, dan tentunya keluarga. Saat kata "ya saya bersedia" terucap dari mulut mereka, disitulah dunia namja manis ini serasa ditikam. Rasanya perih. Dan tangan yang selalu bersedia menopangnya, saat ini ada disampingnya.
"Tak apa, hyung. Ada aku"
Yoongi hanya tersenyum getir. Bisakah ia menghentikan waktu? Kembali ke masa ketika ia masih menjadi anak kecil, setidaknya.
"Jika kau tak sanggup lagi, mari kuantar pulang"
Dengan penuh kekuatan, Yoongi mengangguk. Dengan berat hati berkata maaf pada Jimin karena tak bisa melanjutkan ini.
.
.
.
.
.Saat ini, keadaan apartemen Yoongi benar-benar berantakkan. Bagaimana tidak? Sehabis pulang dari pemberkatan tadi, Yoongi dengan penuh emosi membanting semua yang bisa diraihnya. Sekarang namja itu meringkuk di pojokkan kamar.
"Hyung, jangan membuatku kuatir dengan kelakuanmu ini. Jika kau tau bahwa kau takkan bisa, mengapa kau memaksa datang?"
"Aku hanya mau menghargai mereka. Setidaknya aku harus menampakkan diri meskipun tidak lama"
Taehyung jadi gemas sendiri melihat kelakuan hyung nya ini. Rasa-rasanya ia ingin melampiaskan ini semua dengan menaruh bogem mentah di wajah Jimin.
"Hyung.."
Taehyung mendekati Yoongi, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Yoongi. Mengecup kedua matanya yang sembap.
"Mata ini, terlalu berharga untuk mengeluarkan air mata. Seharusnya yang dilakukan mata ini, mengeluarkan cahayanya saat orang yang dicintainya bahagia"
Taehyung tersenyum lagi menampakkan senyum kotaknya.
"Hyung, bolehkah aku mengisi kekosonganmu? Dengan menjadi pengisi hatimu"
Yoongi membelalakan matanya. Apakah ini nyata? Taehyung mengungkapkan perasaanya, lagi.
"Bolehkah aku mencoba hyung? Mencoba untuk meraihmu dan membuatmu lupa dengan semuanya, masa lalumu, Jimin-mu"
"Tae.."
"Hmm"
Lelaki itu membalas ucapan Yoongi dengan sangat lembut.
"Lalu, bagaimana dengan Jungkook?"
Taehyung menampakkan raut kesal di wajahnya. Bukan kesal yang membenci, tapi kesal yang menyesal karena salah mengartikan perasaannya pada Jungkook.
"Mianhae. Aku tak mencintainya, aku hanya mengaguminya"
Kemudian, Yoongi tersenyum. Mengikis jarak antara mereka dan mencium Taehyung tepat di bibirnya. Awalnya memang hanya menempel, namun kemudian, ciuman itu berubah menjadi lumatan mesra. Tak perlu ditanya lagi bukan apa jawaban Yoongi?.
.
.
.
.
.Maaf pendek. 326 words doang. Ehe. Masih Try Out ini heuheu. Gapapa kan, yang penting silv update, jadi book ini ngga menjamur di library kalian :"))).
Aduhhh silv jadi suka TaeGi nihh.
End nya TaeGi apa MinYoon yaaa?? Dilema ini silv :"))
Comment dong disini. Mau MinYoon apa TaeGi :)))))))
Vote ye!
Jesus Bless 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
FanfictionMencintai tanpa memiliki rasanya sangat sakit. -myg 2k17 pjmxmyg