"Gak jadi. Males gue ngomong sama lo Kak!"
"Papay... Gue masuk kelas" ujar Dhira sambil melambai lambai kan tangannya. Dikta hanya merespon dengan mengacungkan jempol ke atas tanpa membalikkan badannya sambil melanjutkan berjalan."Huh... Dasar batu"
"Kenapa lo, Nin?"
"Sapa lagi kalo bukan gara - gara si batu itu"
"Sapa? Pangeran es?"
"Iya..."
"What?" kaget cewek dikelas para fans Dikta.
"Emang kenapa kalian sampe' kayak gitu?"
"Kayak spesial gitu diantara kalian" ujar Vannesa sekretaris kelas ini.
"Mungkin juga' tuh cewek yang ke ganjenan sama Dikta" sengit salah satu cewek yang ungkin dia adalah anggota geng sekolah.
"Belom tau kita siapa?" tanya seorang cewek yang Anin pikir dia adalah leader dari geng itu.
"Emang perlu ya gue tau?! kayaknya sih enggak perlu banget deh gue tau!"
"Berani juga' lo ya sama gue?! anak baru udah sok - sok'an kayak gini!" bentak cewek itu lagi.
"Nin... gue tau kok lo pinter akting... tapi jangan sama nih anak, Nin..." bisik Dysa memperingatkan Ani. Tapi sayangnya Anin tak perduli akan hal itu.
"Gue gak sok - sok'an ya! dan gue juga' ganjen kayak cewek - cewek cabe! lagian ngapain kalian sok peduli! sok ikut campur urusan gue hah! Emang gua apaan ganjen ama tuh Dikta?! kurang kerjaan banget tau gak?!" Jawab Anin tak kalah sengitnya.
"Oh... jadi gitu ya? oke... oke... jadi lo anggep gue sama temen - temen gue ini ganjen?! terus cabe - cabean?!"
"Hhh.." Anin tertawa sinis, "Lagian sapa yang anggep lo itu sama temen - temen lo ganjen ama cabe - cabean?! Enggak kali' ya! lo aja yang ge er! kepedean! bahkan gue juga' gak tau lo itu bener kayak gitu atau gak!" tawa Anin di lanjutkan semua anak di kelas.
"Diem semua!" kesal cewek itu, "Kalo itu mau lo... oke! kenalin nama gue Kheiza Ashasya! panggil aja Shasya!"
"Hhh... terserah lo aja... apa mau lo gue gak peduli adannya" Acuh Anin sangat tak peduli atas ucapan Shasya itu. Seolah - olah Shasya tidak ada disitu.
"Ishhh!" kesal Shasya.
"Eh! Eh! Bu.Nova!" berisik si anak depan pojok kelas deket pintu masuk kelas.
"Lihat aja lo besok! ANIN!!" batin Shasya kesal.
YOU ARE READING
Watashi Wa Koko Ni Iru
Teen FictionRasanya Tuhan terlalu cepat mengabulkan do'a ku untuk bertemu denganmu. Meski dihitung dengan waktu, waktu itu cukup lama. Kenangan tiga tahun yang lalu. Tenang... aku akan disini, disisimu. Aku akan menjagamu hingga akhirnya Tuhan sendiri yang memu...