CHAPTER 10 : Hybrid

1.1K 110 0
                                    

Ketika mendengar Orlando mengumpat pelan setelah melihat sesuatu di langit-langit ruangan tersebut, Natasha ikut mendongak dan terkejut melihat apa yang baru saja di lihat oleh Orlando.

Yang mereka lihat adalah jasad para calon pemburu iblis yang terlihat jelas, karena tanda pemburu iblis ada di kulit mereka. Nafas Natasha terasa sesak melihat pemandangan menyeramkan di atas sana. Mereka--para calon pemburu iblis itu di gantung dengan posisi terbalik menggunakan rantai yang ujungnya tajam, lalu terlihat banyak luka goresan di tubuh mereka yang hampir telanjang itu. Sekarang Natasha dan Orlando tahu mengapa tempat ini menjadi pusat ketidaksucian di seluruh daerah lantai ini. Di luar sana banyak darah yang berceceran juga, demikian di dalam sini bagaikan puncak sebuah pesta yang terjadi dua hari yang lalu.

Orlando kembali berdiri dan menghela nafas berat seraya menatap Natasha yang masih terpaku pada pemandangan di atas sana. Tempat ini tidak berantakan, seperti sengaja untuk tidak di hambur karena siapa pun yang merencanakan ini sudah mempersiapkannya matang-matang. Ruang utama ini hanya di jadikan pancingan saja bagi iblis yang mencari tempat persembunyian di luar sana. Ruang utama ini sengaja di buat menjadi pusat ketidaksucian dengan meletakkan mayat para calon pemburu iblis yang di siksa sedemikian rupa.

"Nath, kita harus melaporkan ini kepada Master Goru." Ujar Orlando.

Natasha perlahan menundukkan kepalanya, lalu beralih menatap Orlando, "Jangan. Jika kita menurunkan jasad mereka, para iblis itu akan tahu keberadaan Master Goru dan kita di sini. Jangan lakukan itu, Orlando. Pasti Master Goru akan mengatakan hal yang sama sepertiku." Jawab Natasha.

Orlando mengangguk kecil, "Baiklah, kita lanjut menjelajahi ruangan ini." Kata Orlando sembari melangkah lagi mengitari beberapa rak buku.

Baru saja Natasha hendak melangkah mengikuti Orlando, sebuah tangan mungil menahan tangan kanan Natasha dan itu membuat Natasha menoleh.

"Hi, Nath!" Ucapnya. Siapa lagi kalau bukan Marry.

Natasha tersenyum tipis, "Aku pikir kau sedang melakukan hal lain di tempat lain." Natasha mulai terbiasa dengan keberadaan Marry.

Marry menunjukkan senyum manisnya, "Aku sudah bilang bahwa aku akan selalu ada bersamamu," Marry beralih menatap tembok yang ada di ujung dan baru saja di lewati oleh Orlando, "Itu di sana. Tembok itu memiliki jalan rahasia." Tunjuk Marry ke arah tembok tersebut.

Natasha menatap heran ke arah Marry, "Kau serius?"

Marry mengangguk cepat, lalu pergi terlebih dahulu ke arah tembok tersebut dan Orlando terkejut di buatnya.

"Nath, dia mau apa?" Tanya Orlando dengan pandangan yang tak putus dari Marry.

Natasha berlari kecil menghampiri Orlando dan Marry, "Dia mau menunjukkan jalan." Jawab Natasha.

Marry berbalik ke arah tembok tersebut, kemudian menembus masuk ke dalam tembok tersebut.

Natasha dan Orlando saling menatap satu sama lain. Apa yang akan di lakukan Marry?

Baru saja Natasha hendak menyentuh tembok tersebut, tiba-tiba Marry langsung kembali menembus tembok tersebut dengan wajah polosnya yang berubah menjadi ketakutan.

Orlando terbelalak, "Kau kenapa?" Tanya Orlando.

"Ada Hybrid di dalam sana, Nath." Marry langsung bersembunyi di balik kaki kanan Natasha sambil menunjuk tembok tersebut.

"S--siapa?" Natasha tergagap.

Marry melayang dan mendekatkan bibirnya tepat di telinga kanan Natasha, "Hybrid." Bisik Marry.

Natasha terkesiap mendengar apa yang baru saja di bisikan oleh Marry.

"Hybrid," gumam Orlando, "Itu tandanya kita harus segera menjauh dari sini." Ucap Orlando.

My BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang