Matahari memancarkan sinarnya begitu terang, dan Yerin tidak menyukainya.
Gadis itu sangat membenci musim panas, ia tidak suka dengan fakta ia harus menggunakan tangannya sebagai pelindung mataーmerepotkan.
Yerin ingin sekali beristirahat di apartemennya, kemudian menyalakan acnya dan menikmati es krim yang telah tersedia di kulkasnya. Namun apalah, ia merupakan seorang mahasiswi. Mau tak mau ia harus menggeret dirinya ke kampus demi nilai.
Sebuah hal lain yang Yerin tidak sukai; kebisingan.
Yerin mendecak malas ketika para mahasiswi di kelasnya mulai berteriak karena mahasiswa baru. Padahal ia tadi berniat untuk tidur, namun seruan mahasiswi-mahasiswi tersebut membuat dirinya tidak bisa bahkan menutup matanya. Yerin pun mengangkat kepalanya dan melihat sosok mahasiswa baru itu.
"Namaku Kim Taehyung, salam kenal!"
Well, Yerin tidak bisa bohong jika ia tidak sedikit terpana melihatnya. Dan ia sempat yakin bahwa lelaki itu baru saja menatap balik dirinya. Akan tetapi, Yerin tetap mengacuhkan hal tersebut, ia tidak peduli. Ia hanya ingin tidur dengan nyenyak.
.
"Hey Yerin, apakah benar di kelasmu kedatangan mahasiswa baru?"
Kemunculan mendadak Eunha hampir saja berhasil membuat Yerin tersedak (dan ia sedikit kecewa bahwa ia tidak). Gadis berlandang tersebut hanya mengganguk dan melanjutkan kegiatan mengunyahnya.
"Apakah dia tampan?"
Yerin berhenti mengunyah, "Biasa saja." balasnya dingin. Eunha memerhatikan Yerin yang begitu acuh, ia menghela nafasnya.
"Ah, aku tidak percaya denganmu, Sojung unnie yang sudah berpacaran dengan Seokjin sunbae saja bilang tampan kok." timpal Eunha, dan Yerin memutar bola matanya malas.
"Ya itu kan opini dia."
"Huft, inilah kenapa kau tidak mempunyai teman lain selain aku dan Sojung unnie."
Yerin berdiri tiba-tiba. Kemudian memicingkan matanya, "Aku pun tidak meminta kalian menjadi temanku, bukan?" ujarnya. Eunha meneguk salivanyaーcanggung. Perempuan bersurai hitam pendek itu tahu seperti apa sifat Yerin. Di kala ia hendak menarik ucapannya, perempuan dengan kuncir kuda tersebut pun melangkahkan kakinya dan meninggalkan Eunha di meja.
Yerin berjalan menjauhi Eunha dan segera mencari tempat makan yang aman nan tenang. Kakinya terhenti di rerumputan belakang kantin kampus, ia pun memutuskan untuk memakan rotinya disana. Namun, di saat ia berpikir ia akan mempunyai quality time, ia salah. Matanya terbelalak ketika ia mendapati sosok seorang Kim Taehyung sedang merebahkan dirinya di tengah rerumputan yang hijau dan subur. Yerin berencana untuk kembali ke kantin, tapi ia akan mempunyai masalah jika bertemu dengan Eunha lagi. Perut Yerin mual, ia merasa tidak enak. Pikiran-pikiran negatif kembali menghantui kepalanyaーrasanya ingin mati saja.
"Hey, kau baik-baik saja?"
Alangkah terkejutnya Yerin di saat ia melihat Taehyung yang sudah bangun dan melihat dirinya berkelakuan menyedihkan. Sial, Yerin mengutuk dirinya sendiri tanpa henti, ia benar-benar berharap ia bisa mengakhiri hidupnya sekarang juga. Tanpa sadar gadis itu menutupi mulutnya, seolah-olah ia hendak memuntahkan isi perutnyaーpadahal Yerin baru makan sedikit.
Anxiety (atau kecemasan yang berlebihan,) merupakan salah satu hal yang selalu melekat dalam diri Yerin sejak menginjak umur 14, kepalanya selalu pusing dan perutnya terasa mual.
Menyadari kelakuan tidak biasa Yerin, Taehyung memegang pergelangan tangannya. Ia menatap gadis itu dengan seriusーdan hal tersebut sedikit membuat Yerin memanas.
"Kau nampak pucat sekali, mau kuantar ke toilet?"
Yerin menggeleng kepalanya, "T- tidak, aku baik-baik saja."
"Benarkah?"
"Ergh, y- ya, tolong lepaskan tanganmu."
Dengan begitu, Taehyung pun melepaskan tangannya, kemudian tersenyum.
"Baguslah."
Di detik selanjutnya, Yerin hanya memerhatikan Taehyung kebingungan. Ia heran, bagaimana lelaki, uh, tampan sepertinya tidak jijik dengan dirinya?
01 / tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation || kth + jyr
Fanfiction"Kehidupan itu merupakan suatu anugerah, tidakkah kau memikirkan hal yang sama?" [Start: 18.11.17] #157 in Taerin