03

948 139 9
                                    

"Aku mau nuttela banananya satu."

"Baik."

Yerin menyeka keningnya yang telah bercucuran dengan keringat, sesekali ia mengutuk boss toko crepe ini karena tidak membelikan ac lebih. Gadis itu ingin sekali beristirahat, akan tetapi shiftnya baru tergantikan oleh pekerja lain dalam 15 menit lagi. Yerin hanya pasrah.

Entah sudah berapa pelanggan Yerin ladeni, ia tidak peduli. Di saat ia hendak menanyakan pesanan kepada pelanggan yang sedang berada di hadapannya sekarang, ia terkejut ketika ia mengangkat kepalanya dan menemukan siapa yang berdiri.

"Ehe~ Yerinnie~"

"Ah- Oh, ternyata hanya Sojung Unnie."

"Apa maksudmu? Aku juga disini tahu."

Kedua mata Yerin terbelalak mendengar suara berat yang tidak asing di telinganya. Ia berucap kecil, "..Gheh, Kim Taehyung.."

Melihat reaksi Yerin, Sojung menatap mereka berdua bergantian, "Kalian sudah berkenalan?" Tanyanya kebingungan. Taehyung mengangguk kecil dan menanggapi, "Iya."

Yerin menghela nafasnya, "Hey, cepat putuskan kalian mau pesan apa." Sojung pun menyikut pinggang Taehyung dan Sang pemuda hanya tertawa kecil.

"Baiklah, kalau begitu aku mau milk cheese."

"Mohon Ditunggu."

.

Waktu berlalu dengan cepat, entah sudah berapa shift Yerin lalui, tanpa sadar sekarang sudah pukul setengah sembilan. Toko pun juga semakin sepi (meski ada beberapa pelanggan yang datang, toh toko ini tutup pukul sepuluh malam.) Yerin akhirnya memutuskan untuk bersiap-siap pulang.

"Bos, aku pulang ya."

"Oke, maaf merepotkanmu Yerin-ah, hari ini pun kerja bagus! Sampai bertemu besok!"

Sebuah senyuman tipis pun terukir di wajah Sang perempuan, "Terima kasih."

Yerin pun keluar dari toko tersebut dan melambaikan tangan ke para rekan kerjanya. Ia terkejut di kala ia menemukan Taehyung yang (sepertinya) sedang menunggu dirinya.

"Yo."

"A- apa yang kau lakukan?"

Taehyung menggedikan bahu, "Menurutmu?" Yerin hanya menatap
lelaki itu tak percaya, "..Menungguku? tanyanya sedikit ragu.

"Kurasa begitu, hehe, toh Sojung meninggalkanku karena ia melihat Seokjin hyung di tengah keramaian."

Yerin menghindari kontak mata Taehyung, ia mendecih kecil, "Untuk apa menungguku?"

Sang pemuda terdiam sejenak, menyadari perubahan cara bicara dari Yerin.

"Ak—"

"Sudahlah, pulang saja, tidak ada gunanya menemani sampah sepertiku."

Taehyung hendak berbicara, namun Yerin sudah berlari terlebih dahuluーmeninggalkan lelaki tersebut diam di tempat.

Gadis itu melewati gang kecil seperti biasa sebagai akses cepat ke rumahnya. Ia benar-benar berharap ia sudah sampai di rumahnya dalam sekejap, ia tidak mau menemui Taehyung.

Namun, Yerin perlahan memelankan langkahnya ketika matanya mendapatkan sebuah bayangan kumpulan orang-orang yang menurutnya tidak baik. Lihat saja dari gaya duduknya, tumpukan-tumpukan rokok yang entah tidak terhitung jumlahnya pun juga menjadi salah satu bukti.

Yerin bergidik ngeri. Ia pun memundurkan langkahnya dan berpikir ia bisa balik ke rumahnya melewati rute utama. Akan tetapi, tanpa sadar Sang gadis menginjak sebuah kalengーdan membuat para gangster itu menolehkan kepalanya ke sumber suara. Mereka melayangkan tatapan tajamannya ke Yerin.

"Hey, perempuan, seharusnya kau tahu ini wilayah kita," Salah satu dari mereka berdiri dan menghampiri Yerin tanpa basa-basi. Sang perempuan meneguk salivanyaーia takut.

"Kok diam? Takut? Atau kau bisu?"

Yerin benar-benar ketakutan, ia tidak bisa melawan lelaki di hadapannya. Ia diam.

"Sepertinya perempuan ini harus diberi ancaman dulu ya.." Sebuah silet pun terpampang jelas di depan wajah perempuan itu.

"Ah, apakah ini sudah saatnya? Saat-saat dimana aku akan meninggalkan dunia ini? Kalau begitu, aku—"

"YERIN-AH!!"

Yerin merasakan sebuah genggaman di pergelangan tangannya. Kedua matanya terbelalak di saat ia melihat sesosok pemuda yang ia kenali berada di depannya.

Gadis itu larut dalam diam, ia tidak mampu berkata apa-apa. Mulutnya tidak bisa mengikuti apa yang diperintah oleh otak. Kaki Yerin bergetarーketakutan. Matanya membulat sempurna melihat pemuda di hadapannya sedang menghabisi para gangster di sekitar mereka. Kemudian ia langsung saja menarik tangan Yerin yang masih tidak percaya akan apa yang terjadi. Mereka berdua berjalan keluar gang.

.

"Untung lah aku membuntutimu, kalau tidak kau pasti-"

"Kenapa kau menolongku?"

Alis Taehyung berkedut, menandakan ia kebingungan atas pertanyaan Yerin.

"Padahal aku bisa mengakhiri semua masalahku jika kau tidak menolongku tadi," Air mata perlahan-lahan membasahi pipi Sang perempuan. "Kenapa kau menolongku!?"

Taehyung pun menunduk, kemudian menepuk-nepuk kedua pundak gadis yang lebih muda, berharap ia bisa menenangkannya.

"Yerin, kenapa kau berbicara seperti itu?"

"KARENA AKU LELAH HIDUP! AKU SELALU MEREPOTKAN ORANG LAIN! PIKIRAN-PIKIRAN NEGATIF SELALU MENGHANTUI KEPALAKU! ORANG CERIA DAN POPULER SEPERTIMU MANA BISA MENGERTI PERASAANKU!"

Tidak ada yang mendengarnya, namun hati Taehyung sedikit hancur mendengar jawaban Yerin. Perempuan ini pasti sudah melewati banyak masalah, pikirnya. Namun, lelaki itu tidak menyerah untuk menenangkan Yerin.

"Dengar, aku tahu kau pasti mempunyai banyak alasan kenapa kau berpikiran seperti itu," Taehyung berhenti sejenak, mengambil nafasnya.

"Kau tahu, dunia ini begitu luas, cobalah berpikir positif, masih banyak kegiatan yang membuatmu senang, atau orang-orang yang membuatmu setidaknya tersenyum."

"Kehidupan itu merupakan suatu anugerah, tidakkah kau memikirkan hal yang sama?"

Yerin hanya terpaku, ia tidak tahu harus menjawab apa. Yang ia tahu, detik selanjutnya Taehyung mengenggam tangannya dan mengantar gadis tersebut kembali ke rumahー dan diakhiri sebuah pelukan berserta tepukan di punggungnya yang diiringi sebuah bisikan, "Kau sudah melakukan yang terbaik, percayalah."

03 / tbc

Reincarnation || kth + jyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang