---Apakah Cinta itu? Kebahagiaan? Kesenangan? Atau justru Sakit?---
"Rara gue pinjam contekan lo ya, gue lupa buat contekan semalam" bisik Shein pada sahabatnya Rara yang berada di depan bangkunya. "Shhuuttt!! Jangan kencang-kencang ngomongnya nanti Bu.Juni dengar Ein, lagian lo juga pake acara lupa buat contekan segala" balas Rara sambil memberikan contekannya dengan hati-hati agar tidak didengar oleh gurunya yang Killer itu.
Setelah selesai mengikuti ulangan, para murid tak terkecuali Shein dan Rara segera beranjak dari kelas menuju Gudang Makanan alias kantin sekolah. Setelah selesai memesan makanan, mereka menuju ke salah satu meja kosong yang berada di pojok kantin.
"Huaaa.. Untung tadi ada lo Ra, coba kalau lo nggak ada,mampus gue dikurung papa dikamar lagi karena nilai gue"Ucap Shein melebih-lebihjan sembari menyandarkan punggungnya di kursi "Iya Shein sayangku, dan... sebagai rasa terimakasih elo ke gue, makanan gue lo yang bayar kan?" ucap Rara yang langsung mendapatkan pelototan mata dari Shein "Yahh, kan lo sahabat gue,masa nolongin gue lo nggak ikhlas sih, kan kata pak.Udin waktu selesai MOS minggu lalu, kita harus menolong sesama kita yang sedang kesusahan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan" balas Shein yang meniru nada bicara pak. Udin guru agamanya di sekolah.
"Eh, Ein lo ingat gak sama Ketos sekolah kita yang kemarin waktu MOS nolongin lo waktu pingsan?" Tanya Rara setelah menambil pesanan makanan mereka.Agak lama Shein berfikir, barulah ia sadar yang dibicarakan adalah Arka. "Ohh, kak Arka?" jawab Shein datar "iya, yang calon imam buat keluarga gue nanti" sergap Rara dengan antusias
Elah, kena pelet juga nih teman gue.. Tinggal gue murid cewek yang waras dong di sekolah ini..batin Shein sok sedih
"Lo deket ya sama kak Arka, iri gue.. " sambung Rara dengan wajah memelas minta ditabok.
Gue? Deket sama Arka? Golok? Mana Golok?!
"Ra, lo kesurupan ya? Bisa nggak bahasnya bukan kak Arka, selera makan gue hilang tau" Kata Shein sambil mendorong mangkok baksonya menjauh.
Rara yang tidak peka situasi bukannya diam memahami, justru memperburuk keadaan dengan berjuta pertanyaannya seputar kak Arka, Shein yang mulai jenuh akhirnya mengambil ponsel dan memainkannya, merasa diabaikan Rara merebut ponsel Shein dan mencari kontak dengan nama Arka
"nah, ketahuan lo.. Ini kontaknya kak. Arka ada sama lo" goda Rara menaik-turunkan alisnya, dengan cepat Shein merebut ponselnya dari tangan 'Pengacau' itu "Eh, lo nggak sopan banget ya, liat aja nanti pembalasan gue!" hardik Shein dengan tajam "iyadeh,maafin Rara ya Shein.." mohon Rara tidak ikhlas, "minta kontaknya kak Arka yaaa??"
Etdah, ni anak beneran ngajak berantem ya! "Semerdeka lo aja,ambil sendiri nihh!!"
.
.
.
.
"Kak,lo darimana aja tadi? Gue capek tau cariin lo, sampe keliling galaksi gue!" marah Shein saat bertemu dengan Arka, Rara yang berada di samping Shein memanfaatkan keadaan dengan baik."Uluhuluh, Ein cariin gue sampe keliling galaksi, ciyan yaa, betewe ketemu Alien gak?"jawab Arka polos dan langsung mendapat jitakan keras dari Shein, yang mukanya sudah merah padam sedang menahan emosi
"Lah, muka lo kok merah sih? Oohhh gue ngerti, lo........ suka sama gue yah?" cengir Arka "amit-amit dah!!,gajadi deh gue ngomong sama lo!" balas Shein langsung pergi meninggalkan Arka dan juga Rara yang masih sibuk mengabadikan ciptaan Tuhan yang sangat indah,merasa diperhatikan Arka menoleh ke Rara yang masih saja memandanginya tanpa dosa.
Nih cewek sejak kapan disini?
"Dek,temen lo udah ninggalin lo" ucap Arka langsung pergi meninggalkan Rara yang masih melamun.
"Maksud lo apaan coba ninggalin gue sendirian tadi?" hardik Rara pada Shein yang cuek mengangkat bahu seolah tidak mengerti apapun
Rasain lo.. Emang enak,hahaha!!batin Shein
"Ra, lo jadikan ke rumah gue?" tanya Shein mengalihkan pembicaraan dan berhasil membuat cewek rada ogeb yang menyandang status sebagai sahabat Shein melupakan amarahnya tadi
"Eh, sorry Ein gue ternyata ada rapat OSIS mendadak,maklumlah sekarang gue udah syibuk" sombong Rara langsung mendapat jitakan dari Shein "Semerdeka lo aja, yaudah gue duluan ya" ucap Shein mengakhiri pembicaraan.
Kok gue ngerasa kayak ada yang ngikutin gue ya? Batin Shein memegang tenguknya yang merinding, karena kehilangan fokus tanpa sadar dia menabrak dada bidang seorang pemuda yang kira-kira seumuran dengannya hingga terjatuh
"Oii neng jalan pake mata dong!" marah Pemuda itu pada Shein sambil mengambil kertasnya yang terjatuh tanpa menoleh pada Shein,tak mau disalahkan, Shein membalas perkataan pemuda itu
"Yaelah lo lulus TK nggak? Anak TK aja tau kalo jalan itu pake kaki,bukan pake mata!" Emosi Shein meluap saat melihat roknya yang kotor dan membersihkannya tanpa melihat kearah pemuda songong itu.
Tunggu dulu, kok gue ngerasa suaranya familiar ya?
Batin keduanya, dengan bersamaan mereka menolehkan kepalanya saling mempertemukan mata, saat bertatapan mata mereka terkunci satu sama lain.
"Ein!"
"Iyan!"
Eheheh kurang puas ya sama prolognya, maklumin aja yah.. Masih pemula akunya 😂
Saran dan Kritikan aku terima kok, asalkan gak berlebihan yah kritikannya, soalnya aku udah gak tahan disakitin terus, hiikss..😢*curhat*
Minta dukungannya yah dari kalian semua..
Selamat malam:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Together? (Slow Update)
Teen Fiction"Lo... Kenal gue? Gue Shein, Shein Irvera. Nggak mungkin lo lupa sama gue Yan." "Lo siapa sih?! Gue nggak kenal sama lo, mending lo cabut sekarang atau lo bakal kena masalah karena ngusik gue!" "Yan gu-" ucapan Shein terputus saat tiba-tiba Bryant...