Jun [Unexpected]

1.7K 203 3
                                    

Cast: (y/n) you
          Jun

"Hm yang mana ya? Semua nya terlihat menggiurkan"

"Eoh? Wah ini terlihat enak. Ok aku beli yang ini saja"

Kau sekarang berada di sebuah bakery untuk membeli kue buat dosen pembimbing mu. Kue yang kau pilih adalah kue Rich Cheese.

~~~

Ting tong

Ting tong

Ting tong ting tong ting tong

"Apa dia tidak ada di dalam?" kau terus memencet bel rumah dosen mu. Yah setelah dari bakery kau bertujuan ke rumahnya. Selain memberi dia kue, sekalian juga kau konsul untuk semester depan nanti nya.

Ceklek "pintunya tidak terkunci rupanya"

Kau pun masuk dan terlihat sepi. Kau pun segera ke ruangan kantornya. Tidak ada.

"Hah dia kemana? Apa dia keluar? Tapi kenapa dia tidak mengunci pintunya? Apa perlu aku harus menunggu nya di ruang tamu?"

Kaupun ke ruang tamu memutuskan untuk menunggu nya keluar.

Entah dari mana, pikiran untuk masuk ke kamar nya terlintas di otakmu. Kaupun segera beranjak dan menuju kamarnya.

Sampai di kamarnya terlihat dosenmu Jun meringkuk di atas kasurnya. Dia menggigil dan bibirnya bergetar. Melihat itu kaupun segera berlari ke arahnya.

"Pak kau tidak apa-apa? Oh tidak badanmu dingin sekali aku akan nyalakan penghangat"

Setelah menyalakan penghangat, kau kembali ke arah samping kasur nya dan berlutut di depan nya. Kau menatapnya lekat dan Jun tak mengeluarkan suara sedikit pun.

"Kenapa bapak tidak menghubungiku. Untuk sekarang jangan larang aku tuk memanggil namamu saja" kau terus mengusap kening Jun seakan tangan mu menjadi kompres penghangat baginya.

"Tunggu sebentar aku akan ke dapur membuatkan mu sup" Jun mengangguk. Sebelum kau pergi dia menahan mu dan kepalanya mengangguk sekali mengisyaratkan untuk mendekat ke arahnya. "Jangan lama" kaupun tersenyum kepada nya lalu mengangguk.

Kaupun datang membawa bubur hangat, air, dan obat lalu menaruhnya di meja. Segera kau membantu Jun untuk duduk. Kaupun menyuapi nya dengan penuh kasih sayang seperti menyuapi seorang bayi. Jun pun terus menatap mu tanpa berpaling sedikit pun.

"Berhentilah menatapku seperti itu. Aku sangat khawatir melihat keadaanmu yang sakit sekarang makanlah dengan banyak agar kau cepat sembuh"

"Aaaaaaa" kaupun tersenyum setiap memasukkan makanan di mulutnya dan tanpa kau sadari Jun merasa ada sesuatu di hatinya.

Setelah kau menyuapi nya Jun pun kembali membaringkan dirinya dan kaupun ingin segera pergi untuk menaruh sisa makanan tadi ke dapur tapi sebelum itu, Jun menahan tanganmu dan menarikmu masuk ke pelukannya.

"Eh apa yang kau lakukan" kau merasa sekujur tubuhmu ini mulai memanas.

Jun tidak menjawab melainkan mempererat pelukan nya dan menyembunyikan kepalamu di dada bidang nya.

"Jun apa yang kau lakukan aku tidak suka begini"

Jun pun melonggarkan sedikit pelukannya lalu menatapmu dan kaupun mendongak untuk menatapnya. Ekspresi Jun pun terlihat aneh sekaligus bingung.

"Aku tidak suka begini... Kau membuatku melayang meskipun hanya sebuah pelukan kau tau kan bahwa aku mencintaimu Jun aku sudah mengungkapkan perasaan ku. Aku tau kita hanya sebatas dosen-murid tapi perasaan ini muncul dan jarak umur kita hanya 4 tahun apa ada larangan untuk mencintai dosenku sendiri? Setelah ku katakan semuanya kau malah tidak membalas ataupun menjawab tapi melalukan ini padaku. Apa kabar dengan jantungku bisa-bisa aku terkena serangan jantung kalo begini"

Cup

Sukses membuat matamu terbelalak. Jun menempelkan bibirnya ke bibirmu dan agak lama.

Jun pun melepaskan tautan nya dan kembali menatapmu lekat sedangkan pipimu sudah sangat merah sekarang.

Berjarak 5 senti Jun pun angkat bicara.

"Maaf aku baru menyadari perasaan ini" jawabnya dengan suara kecil dan serak tapi kau bisa mendengarnya.

Jun kembali mengecupmu dan sedikit menggerakkan nya kau menutup mata dan membuka sedikit mulutmu untuk memberi aksen kepada Jun dan membalas ciuman nya. Membalasnya dengan pelan.

"Aku tidak bisa berbohong. Aku mencintaimu juga" jawab Jun setelah mengakhiri ciuman nya.

Jun kembali memelukmu erat dan kau membalasnya.

"Badanmu hangat"

Kau tidak bisa berhenti tersenyum di balik dadanya dan Jun dapat merasakan detaran jantungmu yang sangat cepat di dadanya.

Selesai.

Fans ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang