Cast : (y/n) you
SeokminKau melangkahkan kakimu dengan tergesa-gesa lalu mengubahnya menjadi berlari ketika tahu gerbang sekolah sudah mau di tutup. Kecepatan larimu berubah ketika Seokmin sahabatmu, menarik tanganmu
"Pak pak tunggu sebentar pak"
Kalian sudah masuk di wilayah sekolah tapi Seokmin masih menggenggam tanganmu seraya berlari menuju kelas
Kau dan Seokmin bisa bernapas lega karena kelas masih ribut menandakan guru belum masuk
Jam istirahat kau tak di kantin. Kau berada di perpustakaan membaca buku fiksi yang bisa membuatmu senyum-senyum sendiri
Selama kau di perpustakaan Seokmin ternyata mencarimu. Ketika menemukanmu dia membawa bekal dan menyodorkan kepadamu
"Ini makanlah"
"Aku tidak lapar"
"Maksudku bantu aku makan. Kau tahu kan aku tidak bisa memakannya sendiri"
Kau memutar bola matamu dengan malas
~~~
Pulang sekolah kau tak langsung pulang. Kau pasti menemani Seokmin untuk menghabiskan waktu di sore hari dengan jalan-jalan. Itulah salah satu rutinitas kalian
Kalian menghabiskan waktu sore hari itu dengan berjalan di pinggir pantai sambil bergandengan. Orang yang melihat kalian pasti menganggap kalian berpacaran tapi sebenarnya dugaan tidak sesuai dengan kenyataan
Sebenarnya bersama dengan Seokmin kau selalu merasa jantungmu berdetak tak terkendali karena Seokmin selalu memperlakukan mu diluar dugaan. Perlakuan yang menurutnya biasa saja tapi bisa membuat dirimu melayang. Dari situlah kau memiliki perasaan terhadapnya dan itulah satu-satunya fakta yang tidak diketahui oleh Seokmin
~~~
"Aku pulang"
"Kau sudah pulang? Sini ada yang ingin eomma sama appa omongin"
"Apa?"
Kau segera terikut oleh tarikan eomma mu yang membawamu ke ruang keluarga
"Begini appa sama eomma mau jodohin kamu" sahut appamu yang sempat membuatmu hening sejenak
"Dijodohin ya" hanya itu yang bisa keluar dari bibirmu sekarang
Kini kau tidak dengar apa yang sedang orang tua mu bicarakan. Kau mematung di depan mereka lalu meninggalkan mereka yang sebenarnya tengah membahas perjodohanmu entah dengan siapa
Kau mengunci kamarmu. Menatap ke depan dengan tatapan kosong. Seketika isakanmu memecah keheningan malam. Entah kau harus menjadi anak berbakti sekarang atau membantahnya dengan mengikuti kata hatimu
~~~
Kau menatap lemas lorong koridor. Mungkin kau sudah menabrak sesuatu jika Seokmin tidak mengagetkanmu. Dia tertawa lepas melihat ekspresi kagetmu tadi
"Yak ini masih terlalu pagi untuk membuat lolucon"
Muka murungmu tadi sekarang berganti dengan tertawa lepas bersamanya. Bukan karena kagetmu yang kau tertawakan tapi ketawanya yang membuatmu tertawa
Selain membuat hatiku bergetar dia juga membuatku tertawa karena tingkahnya. Oh tuhan apa aku harus melepaskan laki-laki seperti dia?
"Seokmin-ya ada yang mau aku bicarakan. Jam istirahat aku menunggumu di atap sekolah"
"Langsung ngomong aja"
"Gak gak enakan ngomongnya di sana"
"Hm baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans Imagine
FanfictionSekumpulan ff oneshoot. Isinya random. Penuh khayalan dan authornya masih amatir. Rated 16+